Chapter 20 ( Rumah Ellena)

32 8 0
                                    

Chapter 20

Kriiing...kriiing...kriiing

Aduuh, suara jam beker ini sangat mengganggu. Seperti biasa setelah sholat shubuh aku tidur lagi hingga terbangun lagi pada pukul 07.30. Dan kini sudah saatnya aku pergi mandi dan bersiap-siap sarapan bersama bunda. Aku rasa aku terlalu dimanja hemm, lain kali aku harus bangun lebih awal dan membantu bunda dalam mempersiapkan semuanya. Kali ini bunda memasak daging rendang yang tentunya tak kalah enak dari sop buntut. Meskipun sop buntut adalah makanan favoritku akan tetapi hari ini rendang daging lebih menggoda. Apapaun yang dimasak oleh bunda pasti akan menjadi makanan yang sangat enak, itu adalah fakta yang tidak bisa di ganggu gugat.

**

Aku terduduk di sofa berwarna coklat, dengan beberapa camilan didepanku sambil menonton acara tv, menikmati hari-hari sebelum mulai memasuki musim sekolah. Ruangan tamu itu banyak dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik dan indah serta harum, mungkin pemilik rumah ini adalah pecinta alam. Bukan hanya diruang tamu, bahkan di teras, dan terdapat juga beberapa tanaman yang digantungkan di pagar. Ya, saat ini aku sedang berada dirumah bu Sarah.

"Bu Sarah  saya minta tolong, Antonius saya titipin yaa."

"Iyaa bu Lilis."

"Antonius, kamu jangan nakal-nakal ya sama bu Sarah."

"Eeh, Antonius nggak nakal kok bu, dia anaknya baik." Sahut bu Sarah.

"Tuuh, bunda denger sendiri kaaan." Kata Antonius sambil nyengir.

"Heemm, iya deh."

Aku mencium keningnya setelah itu dia berpaling dan pergi sembari mengucap, "selamat tinggal, jaga dirimu baik-baik yaa." Sekat pagar yang menghalangi untuk mengentikan langkahnya. Hanya memandang, dan dalam diam hati kecil ini bergumam, "semoga Tuhan menyertaimu."

**

Seperti biasa, dimanapun aku berada ransel kecil ini selalu melekat denganku. Tentunya dengan beberapa buku bacaan yang ada didalamnya. Tetapi untuk saat ini aku sedang tidak ingin membacanya, karena aku sedang fokus pada layar televisi. Dan acara televisi yang sedang ku tonton adalah Dunia Hewan. apakah kalian tau dengan acara ini, mungkin sebagian orang bilang bahwa acara televisi yang satu ini sangat membosankan. Tetapi tidak bagiku, karena acara ini sangat mengedukasi penontonya mengenai seputar dunia hewan. Serunya lagi kita dipertontonkan mengenai habitat, prilaku, dan bentuk hewan itu sendiri. Sungguh ini adalah salah satu acara televisi terbaik yang pernah aku tonton.

Bu sarah adalah orang yang baik, dia selalu memperlakukanku dengan baik. Dulu sebelum aku mengenalnya, aku dan bunda pernah bertemu dengannya dipasar. Pada saat itu keadaan pasar lumayan rame sehingga aku dan bunda agak sedikit berdesak desakan. Sehingga dari situlah muncullah sebuah insiden yang dimana bunda kehilangan dompetnya. Bunda mulai menyusuri Kembali jalan yang telah dilewatinya tadi. Akan tetapi bunda tak kunjung menemukan dompet tersebut. Hingga di tengah-tengah keputus asaan, datanglah seseorang yang baru saja bunda kenal semenjak pindahan. Orang itu datang sambil membawa barang hilang yang dicari-cari oleh bundaku. Dia adalah bu Sarah, sungguh mulia prilaku bu Sarah. Tak hanya cantik diluar saja, ternyata bu Sarah juga cantik didalam. Hatinya yang begitu bersih terlihat dari cerminan  prilakunya tadi. Saat ini jam menunjukkan pukul 2 sore. Aku bersiap-siap untuk sholat ashar berjama'ah di surau, dan setelah sholat aku akan pergi ke suatu tempat yang sudah menjadi bagian dalam hidupku.

Pohon beringin

Lapangan itu Nampak kosong dan belum ada seorang pun disana, mungkin karena aku datang terlalu awal. Kali ini keadaan sungguh sedikit tenang, hanya ditemani dengan kicauan burung yang bertengger di pohon dan tentunya tidak ada gadis pengganggu itu. Namun tak sesuai yang aku harapkan, tak lama setelah itu terdengar suara Langkah kaki yang semakin mendekat. Huft kumohon, jangan gadis penganggu itu lagi.

Gadis Kecil BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang