X-Mafia 1/2

203 19 25
                                    


Title : X-Mafia

Genre : Action, Romance

Cast :

Jeon Heejin

Na Jaemin

Lee Jeno

Hwang Hyunjin

Hwang Yeji

Karina Yoo

°°°°°

Ini agak panjang ☺️

Happy reading




°°°°°





Tahun 2015

Seorang remaja laki-laki berjalan tertatih-tatih sembari memegangi lengan kanannya yang mengeluarkan darah dibalik seragam putih yang ia kenakan. Kakinya yang sempat terkilir membuat dirinya tak bisa berlari dengan cepat.

Di persimpangan jalan sana terjadi tawuran antara sekolahnya dengan sekolah tetangga yang memang tidak pernah akur. Saat dirinya hendak mendudukkan diri di emperan toko yang sudah tutup karena hari sudah mulai senja ia mendengar suara teriakan.

Matanya menatap ke segala arah hingga berakhir menemukan seorang gadis yang sedang bersusah payah merebut dompetnya dari seorang lelaki. Ah mungkin saja itu pencuri, pikirnya. Ia segera berlari sekuat yang ia bisa dan sesampainya disana ia tendang sosok pencuri itu.

BUG!!!

Pencuri itu jatuh tersungkur.

“Sial! Siapa lo? Ganggu aja!”

Dengan sigap lelaki itu menangkis pukulan yang dibalaskan oleh sang pencuri. Meski dalam keadaan tidak baik ia dapat melawan dengan sangat bagus. Tidak sia-sia ia belajar bela diri sejak SD dulu.

“Pergi lo!” serunya kemudian si pencuri berlari tertatih-tatih pergi karena wajahnya sudah lebam-lebam.

Lelaki itu berbalik mendapati sosok gadis yang ia yakini seorang siswa karena rok kotak-kotak warna dongker yang gadis itu kenakan adalah seragam dari sekolah favorit yang ia ketahui. Ia menyodorkan dompet pink milik sang gadis.

“M-makasih,” ucap gadis itu.

Hendak pergi tetapi suara gadis yang ia tolong menahannya.

“Tunggu!”

“Tangan lo kenapa?” tanya sang gadis.

Si lelaki itu hanya diam sembari menghela napas, tidak ada waktu lagi ia harus segera pulang.

“Bentar, sini gue obatin!”

Gadis itu menarik sang lelaki agar duduk di trotoar tempat mereka berdiri. Dari tas punggung berwarna peach miliknya si gadis mengeluarkan kotak P3K. Lelaki itu mengernyit bingung.

“Lo ngapain sekolah bawa ginian?” tanyanya.

Gadis itu mendongak, “Gue anggota PMR, kebetulan habis tugas di pertandingan basket tadi. Jadi gue siaga bawa obat-obatan,” balas gadis itu diakhiri kekehannya.

Tanpa sadar lelaki itu ikut tersenyum tipis, tipis sekali sampai-sampai jika dilihat pasti tak akan ada yang menyadari bahwa itu sebuah senyuman.

“Sini tangannya!”

Mau tak mau si lelaki menyodorkan lengannya yang berdarah. Tidak begitu lebar lukanya, hanya tersayat pisau oleh SMA lawannya tetapi dengan sigap ia berhasil menghindar.

Choco Love : Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang