Hombre 11

2K 206 42
                                    

Win hanya mampu menangis dalam diam. Badannya terasa sangat sakit. Win merasa seperti ada yang keluar dari holenya. Win berfikir itu hanya sperma Bright.

Win mengambil tisu yang ada di meja samping ranjangnya. Tangannya mulai membersihkan holenya. Namun saat melihat itu, bukan hanya berwarna putih. Namun sudah dipenuhi cairan berwarna merah.

"Ternyata bukan mimpi ya Bai? Gue masih berharap ini mimpi Bai"

"Gue gak tahu salah gue apa sampai lo kayak gini. Entah gue harus senang atau sedih. Gue senang karena lo yang pertama buat gue. Tapi gue sedih, karena yang gue jaga lo ambil paksa"

Win membuang tisu yang penuh sperma dan darah itu. Win tak mempunyai tenaga lagi untuk sekedar membersihkan diri. Bahkan Win melewatkan jadwal minum obatnya. Dirinya hanya ingin tidur.

"Selamat malam dunia yang jahat. Semoga besok akan lebih baik"

Win memejamkan matanya. Mengistirahatkan tubuhnya yang lelah hari ini.

-**-

Pagi harinya Win bangun dengan tubuh yang masih sakit. Bahkan sekarang tubuhnya panas. Win melihat jam dinding. Pukul 05.00 pagi.

Win segera menuju ke kamar mandi, namun saat dirinya bangun dari ranjang, Win tak bisa menahan keseimbangan karena sakit di holenya. Win terjatuh.

"Bisa yuk, jangan jadi beban Bunda lagi. Masak gini aja gak bisa"

Win berusaha untuk bangun. Namun sakit semakin terasa. Usaha Win tak sia-sia. Win segera masuk ke dalam kamar mandi dan segera membersihkan diri.

15 menit Win berada di kamar mandi. Win keluar dari kamar mandi menggunakan seragam lengkap. Win berjalan menuju meja belajarnya untuk mengambil sesuatu. Obat pereda nyeri.

"Semoga lo bekerja lebih cepat ya"

Win meminum obat itu. Dengan cepat Win segera mengambil tasnya dan berangkat ke sekolah.

-**-

Sesampainya di sekolah. Banyak yang menatap remeh Win. Bahkan ada yang mengatakan jalang ke pada Win.

"Oh ini yang kemarin tidur sama om-om"

"Wajahnya aja sok polos. Ternyata pintar muasin om-om"

"Wajah polos lebih laku kali di club"

Mereka menertawakan Win, namun Win tak mendengarkan ejekan mereka. Win melihat banyak orang yang berkumpul di depan mading. Rasa penasaran Win membawa langkah Win menuju ke mading. Win menatap tak percaya apa yang terpampang di mading. Foto nakednya.

Win segera menyobek pengumuman itu. Tak ada tangisan dari Win. Hanya rasa sesak di dadanya. Bright dan Nika menatap dari jauh. Bright tersenyum licik.

"Wahh dibayar berapa lo semalam Win?"

"Pelacur lo"

"Lo gak pantas sekolah di sini. Bikin malu aja lo"

Dari 1 siswa yang melempari Win sampah hingga banyak yang melempari Win sampah. Bahkan ada yang melempari Win telur.

"Sudah belum? Kalau belum puasin lemparin gue"

"Emang gak punya malu lo Win"

2920 Days [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang