part 7

4.4K 541 4
                                    

"Aku bilang turunin aku!"
Teriak Mark kesal saat mereka sudah memasuki mansion. Tanpa mengatakan apapun Jaemin langsung menurunkan Mark yang sedari tadi terus berontak di gendongannya.

"Ngeselin!"
Dumel Mark.

Jaemin hanya diam saja lalu menoleh kearah para pelayan mansionnya.

"Siapkan makan malam. Biarkan Mark makan lebih dulu"
Ucapnya yang hendak pergi namun Mark menghalangi jalannya.

"Ayo makan bareng!"
Ucapnya.

"Saya ingin mandi"
Ucap Jaemin dengan tatapan datarnya.

"Aku juga belum mandi. Mau mandi bareng?"
Tawar Mark. Jaemin hanya mengangguk dan membiarkan Mark menempel padanya. Sepertinya uangnya akan keluar lagi nanti.

Mark mendudukkan dirinya di atas tempat tidur. Sibuk bermain dengan ponselnya. Lalu tidak berapa lama kemudian terlihat Jaemin yang keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Mereka menghabiskan dua ronde di kamar mandi. Dengan blackcard Jaemin sebagai bayarannya.

Jaemin melihat Mark sekilas, lalu memutuskan untuk mengeringkan rambutnya.

"Dad!"
Panggil Mark tiba-tiba.

"Hm?"
Balas Jaemin.

"Siapa Karina?"
Tanya Mark tiba-tiba. Jaemin terdiam lalu menoleh kearahnya.

"Teman saya"
Jawabnya yang kembali melanjutkan acara mengeringkan rambutnya.

"Penting banget ya orangnya?"
Ucap Mark.

"Hanya teman, sayang.."
Ucap Jaemin dengan sedikit lelah.

"Terus kenapa kamu langsung ngeliat aku waktu aku sebut nama dia!?"
Mark jadi ngegas tanpa alasan. Jaemin merapikan rambutnya sebentar lalu berjalan menghampiri Mark.

"Dia teman sekelas saya dulu"
Ucap Jaemin yang kini berbaring di samping Mark.

Mark mendengus pelan.
"Dia ada posting foto kamu nih! Ngapain juga foto kamu bisa ada di dia sih?"
Ucap Mark menggerutu, sambil menunjukan status yang Karina buat.

"Ini foto lama saya"
Ucap Jaemin yang sadar jika itu foto mereka saat pertama kali bertemu di universitas yang sama. Mereka sempat mengambil foto waktu itu.

"Tapi kan tetap aja. Kamu kan suami aku. Enak banget tuh cewek ngeposting kamu gitu aja!"
Mark menatap kesal kearah hpnya. Jaemin menatap sang istri dengan malas.

"Udah lupain aja. Sini tidur!"
Ajak Jaemin.

Mark menepis tangan Jaemin yang hendak menyentuhnya.
"Gak mau!"
Ucapnya kesal.

"Bilangin sama nih cewek, hapus postingannya"
Mark menatap kesal kearah Jaemin.

"Kamu saja yang bilang sana"
Ucap Jaemin malas.

"Ish Nana!"

"Saya tidak mau, sayang!"
Bentak Jaemin yang terlampau kesal. Padahal hanya foto. Karina juga tidak membuat status yang aneh-aneh. Kenapa Mark sangat berlebihan sekali.

Mark mempoutkan bibirnya. Nana ngebentak dia. Mark gak terima.

Ia membanting hp mahalnya ke lantai. Lalu beranjak dari tempat tidurnya.

"Mau kemana?"
Tanya Jaemin yang melihat Mark berjalan kearah pintu kamar, masih dengan celana pendek dan kemeja putih milik Jaemin di tubuhnya.

"Bukan urusan lo!"
Ucap Mark kesal.

"Ganti bajunya sebelum keluar!"
Perintah Jaemin.

Mark menghentikan langkahnya. Lalu berbalik menghadap sang suami.

"Ganti bajunya. Banyak pelayan pria di bawah"
Ucapnya yang kini memilih sibuk dengan hpnya.

Mark memekik kesal. Matanya mulai memerah. Jaemin gak peka banget sih!?

Mark pergi ke depan lemari, lalu mulai membuka kancing kemejanya. Namun baru satu kancing terbuka. Mark langsung terduduk di lantai sambil menangkup wajahnya. Ia menangis. Mark menangis.

Jaemin yang menyadari itu, langsung menoleh kearah sang istri. Terlihat panik saat mendengar isakan lirih dari sang istri. Dengan cepat Jaemin langsung berjalan kearah Mark.

"Sayang.."
Ucapnya yang mencoba memeluk Mark. Namun Mark mendorongnya.

"Sana! Aku bukan istri kamu!"
Ucapnya kesal. Matanya memerah, hidungnya juga. Jika di lanjutkan menangis lagi mungkin seluruh wajah Mark akan memerah sempurna.

"Sayang maaf.."
Ucap Jaemin yang kembali memeluk Mark.

"Enggak usah panggil sayang! Panggil aja Karina sayang! Nana jahat!"
Rengeknya pelan. Jaemin mencium kening itu dengan lembut. Mengusap air mata sang istri.

"Maaf sayang.."

"Nana hapus postingannya..hiks.."
Rengek Mark, yang kini semakin memeluk erat sang suami.

Jaemin mengangguk,
"Nanti saya suruh hapus. Udah ya sayang..nanti sakit kepalanya.."
Ucap Jaemin dengan lembut.

"Ini kan salah kamu! Kamu bentak aku..aku gak suka.."
Ucap Mark sesegukan.

"Iya, sayang. maaf, hm? Maaf sayang.."
Jaemin semakin memeluk sang istri. Mengangkat tubuhnya untuk membawa sang istri kembali ke tempat tidur.

Mark semakin memeluk erat Jaemin.
"Nana..pusing.."
Rengeknya pelan. Jaemin mengecup pelan keningnya.

"Pusing? Udah ya sayang, jangan nangis lagi. Nanti makin pusing kepalanya. Nana minta maaf, ya? Maaf, sayang.."
Ucapnya yang kini menatap wajah Mark. Mark mengangguk pelan lalu mencoba berhenti menangis.

"Tapi suruh hapus.."
Ucap Mark yang masih sesegukan. Jaemin langsung mengangguk cepat, dan segera memberikan pesan singkat pada Karina. Karena pria tampan itu tidak ingin menelponnya.

"Sudah sayang. Dia akan menghapusnya nanti"
Ucap Jaemin menunjukan pesan singkatnya. Mark mengangguk, lalu naik keatas pangkuan Jaemin. Memeluk sang suami dengan erat, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang suami.

"Nana punya aku"
Ucapnya yang masih sesegukan. Jaemin mengangguk lalu mengelus punggung itu dengan lembut.

"Iya sayang, saya cuma punya kamu"
Ucapnya dengan lembut. Merasa sangat senang saat mendengar penuturan Mark untuknya.

"Aku mencintai mu, sayang"
Bisik Jaemin pada telinga Mark.

Mark mengangguk pelan,
"Aku juga mencintai mu"

Senyuman tampan Jaemin perlihatkan saat mendengar balasan cinta dari Mark.

Ah, istrinya ini benar-benar menggemaskan.

Diluar dari sisi binalnya. Mark itu adalah istri manja Jaemin. Terlalu menggemaskan untuk di anggap binal.































VannoWilliamsSuldarta

My Sugar Daddy (MinMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang