"Daddy mau itu.."
Ucap Mark sambil menunjuk kearah cincin berlian model terbaru yang di keluarkan oleh perusahaan berlian nomor satu di korea selatan itu.Hari ini Jaemin dan Mark sedang menghadiri acara pelelangan yang di lakukan oleh salah satu rekan kerja Jaemin.
Jaemin tidak mengatakan apapun, namun ia langsung meminta Renjun untuk mengurus semuanya. Mark hanya perlu menunggu cincin berlian itu tersemat di jari manisnya sebentar lagi.
"Hanya itu?"
Tanya Jaemin yang seakan tau jika sang istri menginginkan hal yang lain."Boleh?"
Tanya Mark basa basi. Jika Jaemin bisa menghela nafas lelah, maka ia akan lakukan. Sungguh. Namun ia tidak bisa melakukan hal itu, karena sang istri pasti akan merajuk dan tidak ingin bicaranya dengannya nanti."Tentu saja, sayang"
Ucapnya dengan lembut."Nanti aja, aku mau lihat-lihat dulu"
Ucapnya dengan wajah lucunya. Jaemin hanya mengangguk pelan.Tidak lama kemudian Renjun datang menghampirinya dan mengatakan jika cincin itu sudah ada yang menawarnya duluan. Mark yang mendengar hal itu langsung merengut sedih.
"Yaudah, nggak usah. Aku cari yang lain aja"
Ucapnya dengan wajah sedihnya. Jaemin yang melihat hal itu langsung meminta Renjun untuk berbicara dengan pemilik acara ini."Katakan jika tuan Na Jaemin yang memintanya langsung"
Ucap Jaemin mengintrupsi Renjun. Dan Renjun langsung mengangguk pelan.Setelah kepergian Renjun. Jaemin langsung memeriksa keadaan sang istri yang sudan hampir menangis. Namun berusaha Mark tahan air matanya agar tidak jatuh.
"Sayang.."
Panggil Jaemin dengan kembut mencoba menenangkan sang istri."Nggak papa, nanti Markie cari yang lain aja"
Ucapnya berusaha tegar. Padahal air matanya sudah jatuh sedari radi."Nanti daddy yang urus semuanya. Daddy pastikan cincin itu akan sampai di kamu, oke?"
Bujuk Jaemin. Mark hanya mengangguk pelan namun masih menundukan pandangannya.Dan benar saja, sesuai dengan perkataan Jaemin. Tuan Kim sekaligus pemilik dari acara lelang ini. Pengusaha berlian yang sangat populer di korea selatan itu langsung menemui Jaemin secara pribadi dan langsung mengalihkan permbelian berlian iu kepada Jaemin tanpa menaikan harganya. Karena tentu saja ia sangat mengenal Jaemin yang memang berasal dari keluarga kolomerat itu.
Selama diperjalanan menuju rumah mereka. Mark terus memperhatikan cincin berlian yang baru saja mereka beli di jari manisnya.
Begitupun tiga cincin berlian yang juga ikut Jaemin menangkan di pelelangan hari ini.
"Daddy minta cincinnya di pakai. Jangan di simpan terus"
Ucap Jaemin, memperhatikan wajah bahagia sang istri."Nggak mau ah, nanti hilang. Aku pakainya sesekali aja"
Ucap Mark. Jaemin memandang bingung kearah sang istri."Jadi untuk apa di beli?"
"Takut hilang, daddy..'
"Ya biarkan saja kalau hilamg. Kita bisa beli lagi"
"Nggak mau! Maunya yang ini"
Ucap Mark. Jaemin hanya bisa menghela nafas."Terserah kamu, sayang"
KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Daddy (MinMark)
Roman pour AdolescentsJaemin dengan kesabarannya menghadapi tingkah binal istrinya yaitu, Mark.