Mark berbenah diri. Memasukan barang bawaannya ke dalam tas yang akan ia bawa nanti.
Jaemin yang baru saja selesai mandi sedikit kaget melihat penampilan Mark sekarang. Baju Mark yang selalu terlihat menggoda terpampang jelas dimata seorang Na Jaemin.
"Mau kemana?"
Tanya Jaemin yang kini menatap lekat sang istri. Mark menghiraukannya sambil terus memasukan barang-barangnya ke dalam tas."Kemana, sayang?"
Tanya Jaemin sekali lagi. Mark menghela nafas lalu melihat kearahnya sekilas."Kan tadi aku udah bilang. Mau main ke rumah Haechan sama yang lain"
Ucap Mark yamg sudah bersiap ingin pergi."Pakai baju itu?"
Tanya Jaemin dengan tatapan tajamnya. Mark yang mendengar hal itu langsung menoleh kearah pakaiannya. Menatap kearah mata Jaemin yang kini menatap tajam kearah dadanya."Kan cuman mau kerumah Haechan, dad"
Ucap Mark dengan wajah kesalnya."Ganti!"
Ucap Jaemin tanpa terbantah."Nggak mau ih. Apaansih? Ini baju baru aku beli kemarin, lagian bagian pinggang kanan doang yang kelihatan sama dada aku. Udah ah aku mau pergi dulu"
Mark segera berjalan menuju pintu kamar. Namun tangan Mark, Jaemin tarik hingga membuatnya berhenti berjalan.Mark menoleh kearah Jaemin dengan malas.
"Apasih?""Tetap dirumah atau aset kamu saya tarik semua"
Ucap Jaemin dengan nada suaranya yang terdengar dingin. Mark membulatkan kedua matanya. Enak aja asetnya di tarik semua. Itu kan hasil kerja kerasnya selama ini di ranjang sama Jaemin."Apaansih? Kok ngomongnya gitu!? Aku cuman ke rumah Haechan kok"
"Ngapain? Jual diri?"
Tanya Jaemin frontal. Mark yang mendengar hal itu menatap kaget kearah Jaemin. Lalu setelahnya ia menatap tajam sang suami."Kalau iya kenapa? Awas ih! Aku mau pergi!"
Ucapnya mencoba melepas pegangan tangan Jaemin pada lengannya."Na Minhyung!"
Bentak Jaemin membuat Mark terdiam."Tetap dirumah. Saya suami kamu. Tolong hargai saya.."
Ucap Jaemin dengan wajah memelasnya. Mark terkesiap, ia terdiam menatap tatapan yang Jaemin berikan. Ah, ia lupa dengan perjanjiannya dengan sang suami waktu itu."Kamu milik saya, sayang. Saya tidak suka berbagi. Berapa kali saya harus bilang ke kamu?"
Ucap Jaemin yang masih menggenggam tangan Mark. Mark hanya bisa diam saja, namun ia langsung mendekat kerah Jaemin dan memeluk tubuhnya. Mencium pipi Jaemin lalu mengecup bibir Jaemin."Maaf.."
Cicitnya pelan. Jaemin hanya diam saja namun ia terlihat tersenyum tipis. Mark memang harus di giniin dulu biar nurut."Sekarang ganti bajunya. Saya ijinin kamu pergi tapi tidak dengan pakaian seperti itu"
Ucap Jaemin. Namun Mark menggeleng pelan."Aku nggak jadi pergi"
Ucapnya yang kini meletakan tasnya."Lagipula kita juga punya bar mini di mansion ini bahkan jauh lebih mewah dari milik Haechan"
Ucapnya dengan senyuman menggodanya, menarik dasi Jaemin agar membuat pria itu mendekat padanya."Ingin menemani ku, daddy?"
Ucapnya dengan seduktif. Jaemin tersenyum tipis lalu langsung memanggut bibir manis itu.Ah! Istrinya benar-benar luar biasa.
KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Daddy (MinMark)
Ficção AdolescenteJaemin dengan kesabarannya menghadapi tingkah binal istrinya yaitu, Mark.