08

18 2 0
                                    

Setelah makan malam tadi, Juan memakai masker wajah. Entah sedang rajin atau tidak ada setannya, dia mendadak ingin mempercantik diri. Tapi ya, biasanya sih Juan memakainya minimal seminggu dua kali. Itupun saat weekend kalau tidak kemana-mana.

"Kak,"

Juan menoleh. Juno masuk ke kamarnya dengan gitar akustik dipelukannya. Tanda-tanda anak itu gabut. Pasti mau minta sesuatu.

"Apaan?" tanya Juan sambil membenarkan ikatan rambutnya agar tidak mengenai wajahnya yang sudah tertutup masker oles berwarna hijau.

"Duetlah ayo. Nyanyi sendiri gak enak." Juno memetik pelan ujung senar.

Sang Kakak berbalik menghadapnya yang sudah duduk di atas ranjang. "Waktu lo buat minta gituan gak tepat banget sih. Liat nih, gue lagi maskeran. Kalo ancur gimana?"

"Ya benerin lagi lah."

Juan menatap Juno sewot. "Ngomong doang enak, ngelakuinnya mager poll." dia bangkit mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja belajar.

"Ayo dong, sekali aja. Nanti kalo rusak, gue yang benerin. Janji deh. Sekalian gue ikutan biar lo gak misuh-misuh sendiri."

Bibir Juan berkedut ingin membentuk senyuman. Sialan, Juno emang paling bisa bikin luluh siapapun. Juan duduk di sebelah Jun sambil memangku mangkuk kecil berisi masker.

"Bener?" tanyanya memastikan. Juno mengangguk pasrah. Senyuman Juan berkembang diwajahnya.

Dia mengolesi wajah Juno setelah anak rambutnya di ikat. Maklum, Juan tidak punya bando. Jadi hanya mengandalkan ikatan rambut.

Tidak lama kemudian selesai. Juan hampir tertawa melihat wajah Juno yang seperti buta ijo. Padahal sendirinya pun sama.

"Udah kan? Ayo." Juno kembali memetik senarnya. Perlahan suara merdu mulai mengalun dari mulutnya.

Juan merasa bangga memiliki Juno yang paket komplit. Peduli, ganteng, suaranya bagus, cuma sayangnya gengsian sama tukang ngajak ribut dan suka cosplay jadi tetangga.

Setelah dirasa bagiannya bernyanyi, Juan ikut mengeluarkan suara terbaiknya. Meski tidak bagus-bagus amat, setidaknya masih cocok gelar konser di kamar mandi.

"Aduh ini kayanya retak deh. Coba cek, kering belum?" Juan mendekatkan wajahnya ke Juno.

Juno mengamati bagian pipi kanan Juan. Disana sudah kering sedikit dan pasti terasa tertarik kulitnya. "Gak ada yang aneh. Cuma ya emang retak dikit. Gak usah ditambal lah, mau di cuci juga kan mukanya?"

"Iya."

Ting!
Ting!

2 message from Arwin

Perhatian Juan teralihkan kepada ponselnya yang di dekat bantal. Juno ikut melongok, melihat siapa yang mengirimi kakaknya pesan.

| Arwin sent you a photo*

| Arwin sent you a photo*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang