"Kamu sayang banget ya sama bunda?"
"Tanpa gue jawab juga Om tau gimana berartinya Bunda dalam hidup gue."
"Maaf Vion."
"Semua bukan salah kita Om, harusnya dari awal memang tidak ada kata 'kita'"
cover by : adredexo
Hari libur itu surga orang kerja, Yuswan yang merasakan malas di pagi hari saat libur kerja kini terpaksa menggerakkan kakinya berlari mengelilingi lapangan atletik. Pagi harinya yang biasanya bermalas-malasan hancur karena manusia yang kini sedang berlari kecil bersama kedua kucingnya tiba-tiba datang dan menarik kakinya untuk bangun.
"Lo kalo mau lari pagi bareng, cari cewek anjir jangan gue lu korbanin. ngenes banget lo kalau jomblo."
Ten hanya menyengir mendengar omelan Yuswan yang sedari tadi tak ada habisnya. Dia tadinya ingin mengajak Lisa, tapi tiba-tiba gadis pujaannya itu harus kembali ke rumah sakit karena memang pekerjaan seorang dokter harus siap siaga untuk pasien kan, dan Ten memaklumi itu. Berhubung sudah terlanjur keluar, dia lalu ke kosan Yuswan dan mengganggu pagi yang hikmat dari sahabatnya itu. Berakhirlah mereka berdua lari pagi dengan keadaan perut belum terisi.
"Nanti habis ini gue traktir nasi pecel dah."
"Ten bangsat. Percuma lari pagi muter-muter lapangan gini kalau endingnya makan nasi pecel. Percuma Ten percuma lu ngerti nggak sih."
"Lo kok sensi banget ya akhir-akhir ini, apa perasaan gue aja?"
Yuswan hanya diam lalu mempercepat larinya meninggalkan Ten yang menatapnya bingung. Tembok kan sehari dua kali kenal dengan Yuswan dia tahu pasti mood yang Yuswan perlihatkan. Saat disusun marah kesal sedih senang semuanya Ten tau, tapi entah mengapa saat ini dia merasakan Yuswan bukan Yuswan yang dia kenal, Yuswan seperti orang lain dimata Ten sekarang.
"Oy Ten, cepetan anjir gue udah capek!" Teriakan Yuswan menyadarkan Ten yang sedari tadi melamun.
"Iya njing, bentar."
Keduanya kini sedang duduk lesehan di dekat beberapa dagang kaki lima. Seperti omongan Ten tadi mereka mengantri membeli nasi pecel. Sarapan gratis siapa yang mau nolak? Selama perut kenyang tanpa mengeluarkan uang Yuswan akan selalu menerimanya dengan ikhlas walau dia tahu akan sia-sia memakan nasi pecel setelah olahraga. Capek olahraga bukannya berat badan turun tapi akan bertambah karena makanan yang dimakan saat ini.
"Gue nambah lagi ya satu pincuk."
"Kok lo ngelunjak cok?"
"Selama bisa gratis kenapa kudu menyia-nyiakan kesempatan?"
"Ya wes lah terserah asal satenya gak nambah ye, gue kagak bawa uang lebih masalahnya."
"Hmm."
Mereka kembali menikmati sarapan mereka, Hani nggak ada yang memulai percakapan lagi keduanya sibuk dengan ponselnya masing-masing. Yuswan dengan rendom nya buka play store dan mendownload aplikasi yang sudah lama tidak digunakan. Ingin mengenang masa lalu niatnya, tapi dia ragu dengan password akun miliknya. Dengan sisa-sisa ingatan dalam otaknya, Riswan mulai mencoba kemungkinan-kemungkinan password yang dia gunakan. Hingga akhirnya sebuah kombinasi nama dan angka berhasil membuka akun tersebut.
Halaman pertama yang menyambutnya adalah postingan-postingan dari teman-temannya yang ternyata masih aktif menggunakan aplikasi ini. Ternyata teman-temannya sudah beranjak semakin dewasa. Mendengar kedewasaan tidak dilihat dari umur? Ya ini berlaku sekarang, Yuswan merasa teman-temannya semakin seperti bapak-bapak RT yang sedang ngeronda setiap malam.
Dia hampir tersedak saat membuka profilnya, nama akun miliknya benar-benar membuat nya ingin memuntahkan nasi pecel yang tadi dia makan.
Yousw4nCyankKamoeh part I
Demi Tuhan, kalau boleh ingin kembali ke masa lalu dan tidak akan membuka akun di aplikasi Facebook saja. Dia geli melihat postingan-postingan nya dulu, Sampai akhirnya dia membaca deskripsi dari profilnya.
Bekerja di PT Mencari Cinta Sejati
Yuswan sampai berpikir, Di mana alamat PT itu dan berapa ribu karyawan yang menyertakan nama PT itu di deskripsi profil facebooknya.
Dan yang melihat Yuswan mengernyit jijik menendang pelan kaki pemuda itu. Riswan memandang kesal tim yang menahan tawanya.
"Lo kenapa sih?"
"Gue lagi wisata masa lalu," jawab juswan sambil memperlihatkan profil facebooknya pada Ten. Sesuai dugaan ya kan hampir menyemburkan minumannya membaca nama profil Facebook miliknya.
"Anjir! Pernah alay juga ya cok?"
Yuswan menatap kesal Ten yang tertawa puas sekarang, kucing pemuda itu pun ikut menatap Yuswan yang sedang menahan kesal.
"Kalau lo gue kasih tau wingi siapa di profil pekerjaan Facebook gue, pasti Lo udah nangis sampai kencing di sini ya anjing."
"Emang apa? PT mencari cinta sejati?"
Yuswan terdiam mendengar pertanyaan dari sahabatnya, diamnya Yuswan pembuatan Ten semakin meledakkan tawanya sampai menjadi fokus dari orang sekelilingnya. Lucu memang, Yuswan juga tidak memungkiri bahwa dia memang alay dari dulu. Tapi entah mengapa apa dia tak malu untuk menceritakan ke alay-annya ini ke sahabatnya. Dibalik wajah kesalnya sebenarnya dia ingin ikut tertawa karena suara tahu sahabatnya ini memang menular.
"Nggak papa Mas Yus, sebenarnya gue juga punya Facebook dulu, tapi udah gua hapus karena gue mau ngelamar kerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta. Yah namanya juga belum rezeki jadi tidak terima dan Facebook gue juga udah nggak bisa dibuka lagi. Padahal dulu teman gue banyak banget dan gue cukup terkenal di Facebook."
"Artis Facebook?"
"Bukan."
"Lah terus?"
"Karena wajah gue ganteng, banyak orang yang pakai foto gue buat jadi foto profil Facebook mereka."
"Bohong dosa!"
"Kagak bohong gue. Beneran."
"Iye in."
"Dan asal Mas Yus tau, info pekerjaan saya di Facebook dulu juga sama."
"Sama apanya?"
"Sama kayak Mas Yus."
Yuswan seketika terdiam, otaknya nya memproses beberapa detik sampai akhirnya dia kesusahan menahan tawa.
"N-nyet ahahahah jadi Lo juga karyawan PT mencari cinta sejati?"
"Hahahah iya."
Tawa keduanya tak bisa terbendung lagi saling memukul pelan paha dan lengan satu sama lain karena tak puas tanpa menjadi pelampiasan untuk dipukul.
Entah siapa yang membuat itu PT tapi yang pasti PT itu sudah sangat terkenal dimana-mana apalagi pengguna Facebook. Dan anggotanya pun tidak sedikit, Yuswan dan Ten pernah jadi anggotanya dan itu yang akan menjadi topik untuk mereka pagi ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.