Pantai
Pantai adalah tempat yang sangat bagus untuk menyendiri dari orang-orang yang tidak ingin kita lihat, dan sangat nyaman untuk merenung
Tapi berbeda dengan Velly ia berada dipinggir pantai dengan satu buah kelapa ditangannya dan juga beberapa sosis bakar yang ia pesan untuk dimakan, ia lapar namun malas makan nasi
Setelah dipikir-pikir kenapa tidak sedari tadi saja ia pergi ke pantai saja daripada merenung di taman yang tidak berguna, di pantai lebih menyejukkan dan damai tanpa gangguan orang-orang
Hari ini ia tidak bekerja karena weekend dan semua orang berlibur bersama kekasih, keluarga, maupun teman. Tadinya berniat mengajak kekasihnya, namun sepertinya kekasihnya itu sedang sibuk(?)
Ralat mantan kekasih
Merasa waktu semakin larut, Velly beranjak dari duduknya dan memilih pulang kembali ke apartemen untuk mengistirahatkan badannya yang lelah
•
•
•Kantor Xavellyn'
Pagi hari sekarang pukul 07.24am Velly sudah sampai dikantornya atau bisa disebut ia sudah duduk di ruangannya, dia masih melihat beberapa berkas dengan segelas kopi es americano
Dia sibuk karena dia harus melakukan meeting pada pukul 10.00pm, jadi Velly masih bisa merilekskan dirinya walaupun sedari kemaren Marci selalu meneror Velly dengan pesan maupun telfon sehingga ia harus mensilentkan handphonenya sendiri
Waktu berlalu begitu cepat sehingga sekarang jam menunjukan pukul 09.39pm. Velly segera merapikan mejanya yang berantakan, kegiatannya terhenti kala seseorang mengetuk pintu ruangannya
Tok tok tok
"Permisi Miss"Seseorang masuk dan memperlihatkan sekretarisnya yang bernama Rendra "Permisi Miss anda harus bersiap-siap karena sebentar lagi Tuan William akan segera datang"
"Ya, tunggu diluar, saya harus bersiap terlebih dahulu" ucap Velly yang diangguki Rendra dan berlalu keluar ruangan
Beberapa menit bersiap Velly keluar ruangan menuju ruang meetingnya dengan langkah lumayan tergesa-gesa, karena setelah keluar ruangan Rendra berucap bahwa Mr.William telah tiba
Pintu terbuka memperlihatkan pria ber Jaz dengan aura dominan yang sangat melekat tubuhnya dengan seorang wanita disampingnya yang tengah tersenyum sopan kearahnya yang dibalas anggukan
Velly segera duduk diikuti Rendra "Maaf atas keterlambatan saya" pintanya
"No problem, ini salah saya karena datang diwaktu yang tidak tepat""Bisa kita mulai rapatnya?" Tanya Velly yang langsung diangguki semua orang yang berada disana
•
•
•Club'
Jam sekarang menunjukan pukul 10.39pm, bartender manis tengah melayani pembeli secara urut, ia selalu tersenyum kearah pelanggan walaupun mulutnya pegal karena tersenyum selalu
Dari arah pintu, wanita cantik mengenakan dress berwarna merah gelap datang dan berjalan kearah bartender manis tadi
Wanita tersebut segera duduk dan memesan pesanannya "Satu botol bir" bertender manis tersebut segera menyajikannya
Saat meletakkan botol tersebut ia teringat itu wanita yang ia temui kemaren ditanam dekat tempat kerjanya kemarin "Bukankah anda yang termenung sendirian di taman kemarin Nona?"
Mendengar suara yang lumayan familiar wanita tersebut mendongak dan terlihatnya wajah manis yang ia temui. Bukannya menjawab ia malah tersenyum menggoda(?)
"Oh pria manis ini ternyata bekerja diclub juga" bukan seperti bertanya namun terlihat seperti ejekan
"Apakah anda ada masalah dengan saya?" Tanyanya dengan baik-baik
"Ya tentu saja ada" jawaban tersebut membuat pria tersebut menyerngit tidak paham
"Maksudnya?"
"Kamu menyusahkan hatiku, dasar sialan" jawabnya dengan umpatan membuat pria tersebut melotot kecil
"Hei nona, kita baru bertemu kemarin, jadi jangan pernah merasa kita memang benar-benar kenal sudah sangat lama. Itu terlihat menjijikan" ungkapnya dengan nada yang terdengar jujur
Namun bukannya mendapatkan jawaban ia malah mendapatkan tawa dan umpatan yang terdengar kembali "Hei sialan, seharusnya kemarin kamu tidak perlu menunjukan wajahmu dihadapanku, kalau sudah begini pun kamu tidak akan bertanggung jawab"
"Buat apa bertanggung jawab? Aku saja tidak menghamilinya"
"Kalau begitu hamili saja aku"
"Aku tidak kaya, dan tidak ingin membuat anakku nanti mati kelaparan. Walaupun saya kaya, saya tidak akan menikahi anda apalagi sampai menghamili anda" ungkapnya yang membuat wanita tersebut bingung
"Why? Apakah aku kurang seksi menurutmu?" Tanyanya dengan menggoda
"Hei nona, bagaimana bisa menikah, namamu saja aku tidak tahu, tidak usah berandai-andai" sarkasnya lalu fokus kembali kepekerjaannya
"Kalau begitu perkenalkan, aku Gracellya Vellycia Xavellyn" terdengar marga yang tidak asing ditelinga
"Apakah kamu dari keluarga Xavellyn?" Tanyanya
"Ya. Seperti yang kau dengar namaku begitu indah apalagi dengan parasku yang tidak perlu diragukan" bangganya kepada dirinya sendiri
"Apakah kamu tidak ingin memperkenalkan dirimu sendiri?" Tanyanya
"Ahh perkenalkan namaku Aisyakar Reyhan Kavindra, panggil saja Reyhan"
"Sangat manis, namamu sangat serasi dengan parasku yang indah ini" pujinya, tanpa sadar Reyhan merona dibagian pipinya, entahlah ia merasa sedikit malu(?)
•
•
•