Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu berlalu dengan cepat hingga sekarang jam menunjukan pukul 04.18pm yang mana sudah lebih dari dari lima jam Velly berada di Cafe tempat kerja Reyhan dan tidak ada niatan untuk beranjak sedikitpun dari duduknya
Reyhan yang sudah mulai jengah dengan tingkah laku Velly sering bertanya "Apa yang kamu tunggu lagi? Pergilah, makananmu sudah habis" namun Velly selalu menjawab "Aku ingin memesan dessert" begitu terus membuat Reyhan bosan
Hari mulai sore, waktunya Reyhan pulang. Dengan amprom yang sudah ia lepas, segera Reyhan menyambar tasnya lalu pamit kepada yang lainnya bahwa dia akan pulang. Namun saat melewati meja Velly, lengan Reyhan dijekal
"Kamu akan kemana?"
"Tentu saja pulang, aku masih ada pekerjaan kembali"
"Akan ku antar kamu pulang" telak Velly lalu menarik lengan Reyhan dengan lembut "Tidak perlu, aku sudah memesan gojek"
"Batalkan" ucap Velly dengan enteng
Tin
Suara tlakson mengalihkan fokus mereka kearah motor dengan pengendara memakai jaket bewarna hijau. Tanpa menunggu waktu lama Velly segera menghampiri gojek tersebut
"Dia tidak jadi, uangnya bisa saya yang bayar" ucapnya seraya menyerahkan uang seratus ribu kearah gojek tersebut yang langsung diterima dengan senang hati "Makasih mba"
Gojek tersebut pergi meninggalkan Reyhan yang masih bingung ditempat, ekspresi Reyhan membuat Velly gemas, secara mendadak Velly mengecup bibir Reyhan singkat lalu segera menarik untuk masuk kedalam mobilnya
Reyhan shok, ia tidak sempat menghentikannya karena ia masih bingung, namun perbuatan Velly membuat dia sangat shok. Reyhan didudukkan dikursi penumpang, lalu disusul dengan Vellu dikursi pengemudi, segera ia jalankan
"Kamu tidak sopan"
"I know, but I don't care" jawaban Velly membuat Reyhan mendengus sebal lalu lebih memilih melihat jalanan
"Kita akan pergi" ucapan Vellu membuat lamunan Reyhan buyar
"Kemana? Tidak mau, aku harus bekerja setelah ini sebelum bersiap-siap" tolak Reyhan membuat Vanya terkekeh pelan
"Kamu tidak perlu bekerja disana. Jika kamu menjadi milkku, maka kebutuhanmu terpenuhi" tawarnya
"Aku tidak mau" tolak Reyhan tanpa pikir panjang, membuat Velly mengerutkan alisnya bingung "Why?"
"Entahlah, mungkin jika aku butuh aku akan meminta bantuanmu"
"Really?! Aku akan menunggu waktu itu tiba" ucap Velly penuh antusis membuat Reyhan terkekeh geli karena reaksi aneh Velly
"Kamu tertawa karenaku? Itu sangat mengesankan" celetuk Velly membuat Reyhan mendatarkan wajahnya, namun dipipinya terasa memanas
"Hahaha lihatlah wajah manismu itu, ahh sialan menggemaskan sekali" ucap Velly dengan sekali beranjak dari duduknya sedikit, dia langsung mengecup bibir Reyhan diakhiri dengan lumatan kecil