Spesial tahun baru
And happy new year ♡Entah dimulai dari mana, saat ini Reyhan sudah sangat mabuk, sedangkan sang empu yang tadinya ingin dia hukum sedang berduduk santai tangan sebelah tangannya dipergunakan untuk menumpu kepalanya
Pemandangan yang sangat manis menurutnya, wajah yang merah dan pakaian yang berantakan. Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan, sungguh, rasanya ingin sekali Velly membawa pemuda itu hanya untuk dirinya sendiri
"Hey kemana saja kamu selama ini~ kamu membuatku gila hanya karnamu!" Ucap pemuda itu dengan nada nyeleneh, namun wanita didepannya sangat menikmati
"Kenapa? Apakah kamu merindukanku?"
"No, aku tidak merindukanmu, justru aku bersyukur bahwa kamu tidak datang" jawaban tersebut membuat hati Velly sedikit sakit(?)
"Tapi aku sadar, setelah kamu datang, ternyata kamu membawa pengaruh yang lainnya sehingga aku menjadi hampa tanpamu. Sungguh brengsek~" ucapan terakhir Reyhan sebelum akhirnya tumbang diatas meja
"Sorry" hanya itu yang mampu Velly ucapkan. Tanpa sepatah kata, segera dia mengangkat Reyhan dengan mudahnya
Dibawa keluar lalu meletakkan dimobil yang sudah terparkir di halaman club'. Karena jam pulang Reyhan sudah terlewat karena acara hukuman yang tidak jadi
Sebelum menjalankan mobilnya, dia memasang sealtbet kepada badan Reyhan agar tidak terluka atau bergerak kesana kemari jika sudah sadar, dan memasangkan untuk dirinya sendiri
Ditengahnya malam, pemandangan yang indah dengan hamparan bintang dan bulan sebagai pelengkapnya. Velly terlalu menikmati kemudinya sehingga tidak menyadari pemuda yang berada disampingnya tengah bangun dan sedang menatap ke arah langit
"Bukankah bintang itu indah" perkataan itu membuat wanita disampingnya berjengkrit kaget, segera dia menatap kearah pemuda itu "Ah kamu sudah bangun"
"Jika aku tidak bangun lalu siapa yang berbicara"
"Mungkin saja hantu, atau kamu berhalusinasi" jawaban itu membuat Reyhan berdecih
"Omong-omong bagaimana dengan kelanjutan pembicaraanmu tadi?" Reyhan menyerngit bingung "Yang mana?"
"Bintang"
"Ahh... Ya, karena aku merasa mereka seperti keluarga" jawaban singkat namun membuat otak Velly berfikir
"Keluarga?"
"Ya, mereka lengkap. Lihat" tangan Reyhan terangkat kepada dua bintang yang besar "Mereka seperti orang tua, ayah dan ibu. Lalu..." Telunjuk Reyhan terarah ke yang satunya "Itu seperti anak mereka. Aku juga ingin" perkataan terakhir terdengar lirih membuat Velly melirik sekilas