Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di siang hari yang panas dan membuat semua orang berteduh dibawah Ac maupun kipas angin dengan kecepatan yang full. Begitupula dengan Reyhan dan kedua temannya yang saat ini tengah berada didalam Perpustakaan hanya untuk mendinginkan diri
Hanya Nathan seorang yang benar-benar belajar seperti memang niatnya datang ke Perpustakaan untuk belajar, berbeda dengan Reyhan dan Haidar yang menidurkan kepala ke meja
"Yok" sahut David seraya menutup buku yang sedang dia baca
"Kalian aja, gue masih mau disini. Gue nitip roti aja sama botol aqua" sahut Reyhan seraya menyodorkan uang sepuluh ribu
"Perut lu ga kena magh emang? Setiap makan siang di kampus, pasti lu pesennya roti, kalo ga roti siomay" cetus David yang langsung diangguki Haidar
"Ya iyalah, kaya ga tau hidup gue aja. Gue ga sekaya keluarga lu berdua. Gue hidup sendiri, jadi harus pinter-pinter ngatur duit"
"Tapikan gak baik lama-lama buat lambung cuk"
"Udahlah bawel bet si lu Dar, pusing anjir pala gue lama-lama" jawaban Reyhan membuat Haidar mendengus sebal
Tak ingin nemperpanjang masalah, David segera menarik Haidar pergi menuju ke kantin, jika boleh jujur, perutnya sedari tadi sudah terasa nyeri namun dia tahan karena buku yang tadi dia baca
Haidar masih menggerutu kesal karena tak terima atas tarikan yang David lakukan padanya karena dia masih ingin mengeluarkan umpatannya tadi untuk Reyhan namun tidak jadi
Sedangkan Reyhan masih merebahkan kepalanya dengan mata yang terpejam, tak lama kemudian ia merasa bahunya ditepuk oleh seseorang sebanyak dua kali. Tidak mungkin mereka kembali dalam waktu yang singkat
Dengan segera Reyhan menegakkan badannya lalu melihat siapa yang menepuk pundaknya. Itu katingnya, Starlla "Ada apa kak?" Tanya Reyhan dengan ramah, siapa tau sang empu sedang membutuhkan bantuannya
"Ahh engga, aku cuman penasaran siapa yang lagi tiduran di perpus, ternyata kamu" jawabnya lembut
"Oh hehe iya ni kak panas banget soalnya sekarang. Mungkin kalo tadi aku nyuci baju mungkin udah kering" canda Reyhan yang hanya dibalas dengan kekehan lembut
Jika boleh jujur, setiap kali Reyhan berhadapan dengan Starlla ia merasakan nyaman berbeda jika berhadapan dengan Velly, jantungnya akan berdetak dengan kencang hingga rasanya jika tidak dipegang maka akan terjatuh
"Mau duduk doang apa mau baca buku?"
"Oh aku cuman mau duduk, soalnya panas banget" jawabnya yang langsung diangguki Reyhan
Starlla menatap Reyhan, Reyhan yang ditatap begitu segera menggeserkan badannya agar Starlla bisa duduk disampingnya. Tanpa Reyhan tahu wajah Starlla menyeringai atas sikap Reyhan, dan ia menyimpulkan bahwa Reyhan menyukainya(?)