Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detik berganti menit, menit berganti jam, dan dari siang berganti malam. Sudah satu minggu juga Reyhan telah tinggal dikamar yang mencengkram ini. Dia tidak bisa kabur dari rumah yang tengah dijaga ketat ini.
Ya, Reyhan mengetahui bahwa ini rumah yang Velly tinggali, berbeda dengan apartemen yang pernah dia datangi sebelumnya. Rasanya dia menyesal telah mengenali wanita gila itu.
Kamar ini dijaga, dengan jendela terkunci, pintu terkunci. Pintu sesekali terbuka saat pelayan mengantar makanan yang akan Reyhan konsumsi, tanpa bisa memberikan Reyhan bantuan sedikitpun.
Rasa trauma tetap terasa dalam dirinya, kamar ini memberikan saksi dimana dirinya diperkosa dengan kejam namun nikmat, dia tidak bisa menyangkali bahwa itu menyakitkan, namun rasa nikmat sempat terbesit.
Saat ini Reyhan tengah duduk diatas lantai melihat indahnya langit malam, dengan bintang dan bulan yang menghiasi indahnya langit malam kali ini. Reyhan melihat semuanya namun terhalang oleh sebuah kaca yang bisa menjadi jalan satu-satunya untuk keluar dari tempat terkutuk ini.
Sudah satu minggu juga, Reyhan tidak melihat wanita yang sudah menyiksanya, entah karena pekerjaan atau apa, dia hanya berdoa semoga wanita itu enyah dari dunia saja.
Suara kunci terbuka membuatnya sadar, bahwa ini sudah waktunya makan malam, Reyhan tidam diberikan ponsel, bahkan untuk melihat sekarang pukul berapapun Reyhan tidak akan tau, karena itu dia hanya bisa mengandalkan cuaca.
"Apa yang kau lakukan?"
Suara ini..
Reyhan tau
Wanita yang telah menyiksanya
Dan
Memberikan aksi bejatnya kepada tubuhnya
Membuat dirinya ingin menerkan tubuh itu dengan cakaran hingga mengeluarkan darah
"Untuk apa kau kemari sialan" ucap Reyhan seraya menoleh dan memberikan tatapan tajam kepada wanita itu "Pergi BRENGESEK!"
Velly, dia hanya bersikap santai dengan seorang pelayan dibelakangnya yang menbawa troli yang dia yakini berisikan makanan. Jika boleh jujur, Reyhan merasakan lapar saat mencium aroma makanan yang terasa nikmat itu.
"Setelah ku tinggal selama seminggu, rupanya kau semakin liar"
"Siapkan" ucap Velly seraya melirik pelayan dibelakangnya. Pelayan tersebut paham, dan segera menyajikan makanan tersebut keatas meja, Reyhan terus melirik makanan yang tengah dioper oleh pelayan tersebut.