Sepasang manik bulat itu bertatap lama dengan manik tajam milik pria jangkung yang kini tengah mengusapi kedua pipinya.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Junkyu lebih suka saat Haruto yang menyentuhnya seperti ini. Sentuhan dari jemari panjang milik pemuda itu yang hanya bisa membuat tubuhnya merasa candu, meminta lebih lagi untuk sekedar disentuh dijamah atau bahkan ditelanjangi.
"Jangan menangis lagi" bisik yang lebih muda.
Sementara Junkyu hanya tersenyum kecil, saat lagi-lagi pipinya diusap lembut oleh pemuda dihadapannya saat ini.
Ditariknya lembut dagu si manis, membuat jarak kecil diantara mereka semakin menipis hingga kening mereka saling bersentuhan.
Masih dalam keadaan saling tatap, tak jarang Haruto mencuri kecupan singkat dibibir Cherry Junkyu. Hanya sekedar mencecap, tanpa ingin memperdalam ciuman yang sarat akan nafsu.
Chu~
"Bibirmu manis, apa kau sengaja memakai lipbalm strawberry?" Celetuk Haruto sesaat setelah mengecup singkat bibir Junkyu.
"H-hah?" Junkyu berpura-pura tuli, mengabaikan pertanyaan Haruto karena kelakuannya di kamar mandi tadi.
'aku harus memakai nya banyak-banyak agar dia suka melumat bibirku lebih lama'
Hah .... Bodoh. Kenapa ia harus berinsiatif seperti itu sih?
Haruto mengangguk remeh, dirinya lantas memandangi Junkyu dari atas hingga kebawah dengan tatapan penuh selidik. Sedikit senang saat matanya menangkap beberapa kissmark yang terlihat masih sangat merah dileher si manis.
Akan sangat menyenangkan apabila Yoonbin melihatnya tadi.
"Jadi kau tadi turun hanya dengan bathrobe ini?" Tanya haruto sembari menatap bathrobe putih yang Junkyu kenakan waktu itu.
"M-memangnya kenapa?"
Junkyu turut menurunkan pandangannya, menatap seluruh tampilan bathrobe putihnya yang terlihat baik-baik saja.
Ia bahkan tak melihat ada yang salah di bathrobe itu.
"Tidak apa-apa, seharusnya kau tidak usah memakai baju, Hyung. Biar kekasihmu tau kalau kita habisㅡ saling memuaskan?"
Blush!
Seketika pipi gembil itu memerah padam, mendengar perkataan Haruto yang sekejap membuat jantungnya berdetak kencang. Otaknya spontan memutar memori-memori nakal saat Haruto bergerak penuh dominasi diatasnya.
Saat ia terus mendesahkan nama Haruto ketika lubangnya dimasuki dengan kejantanan besar milik pemuda itu demi mengejar kepuasan mereka.
Haruto yang menyadari kemana arah pikiran Junkyu seketika tersenyum licik. Bahkan tanpa ia hasut pun, Junkyu memang menyukai permainannya.
"Apa yang kau pikirkan? Apa kau memikirkan bagaimana kau terhentak kuat dibawahku karena seks kita?" Tuduh si jangkung dengan tangan yang mulai bergerilya diarea dada Junkyu.
"Haru ..."
Ya, ya Junkyu tetaplah Junkyu. Ia akan dengan cepat terlena dengan kenikmatan yang Haruto tawarkan. Sepertinya si manis seketika lupa, kenyataan bahwa Haruto baru saja dipukuli tentu tidak akan membuatnya sadar.
Terlebih Haruto sendiri yang memancingnya.
Dijilatinya pipi pucat si manis sementara tangan kanannya memilin pelan nipple pink Junkyu dari balik kaosnya.
"Sshh ahh haru .." desahan pertama Junkyu yang membuat Haruto semakin tenggelam kedalam nafsunya.
Hingga pemuda itu tanpa berlama-lama langsung membopong tubuh Junkyu, menggendongnya ala pengantin dengan tetap melumat dan berperang lidah dengan si manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER : Harukyu
FanfictionHanya sebuah kisah tentang gelapnya percintaan kedua saudara tiri. warn : • Haru dom! • Junkyu sub! • Mengandung beberapa konten dewasa⛔ • Bahasa Kasar ⚠️