𝐈 𝐟𝐞𝐥𝐥 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧

5.3K 458 126
                                    

Sudah satu bulan berlalu semenjak ia meminta Jeongwoo untuk memisahkan Junkyu dan juga Yoonbin hari itu.

Haruto tau, mungkin Jeongwoo hanya bisa membantu rencananya berjalan sebanyak 20% saja tapi setidaknya itu tetap berharga kalau saja Junkyu sampai Hamil nantinya.

Dan sekarang, seperti yang Haruto inginkan. Pasangan itu sering kali saling beradu argumen, pertengkaran soal hal sepele yang sebenarnya semakin lama membuat lubang besar diantara hubungan keduanya.

Blam!

Seperti sekarang, selalu seperti ini setiap kali Junkyu pulang pemuda manis itu tak pernah sedikitpun menunjukkan sikap lembut terhadap barang-barang yang ada disekitarnya.

Melampiaskan semua amarahnya kepada benda-benda mati itu. Meskipun mereka semua tak bersalah.

"Dasar jalang gila! Beraninya dia memakiku seperti itu! Apa dia lupa siapa yang selalu ada saat dia terpuruk huh?!" Lagi, itu adalah umpatan kesekian yang Junkyu ucapkan setiap kali ia berada di apartemen mereka.

Semua ini karena Yoonbin yang ketahuan bermain di belakang Junkyu, waktu itu saat mereka sedang makan siang di Cafe dekat apartemen Junkyu.

Ia baru saja selesai dari kamar mandi karena membersihkan bajunya yang terkena tumpahan saus.

Tapi Junkyu terkejut saat ia mendapati Yoonbin tengah mengelus pipi pemuda lain tepat ditempat duduk Junkyu.

Tanpa banyak basa-basi, Junkyu langsung menghampiri mereka dan dengan kasarnya ia menarik kasar rambut sang pemuda dan menumpahkan sup ayam tepat diatas kepala pemuda itu.

Dan yang membuat Junkyu semakin terkejut adalah, kenyataan bahwa pemuda yang ia tuding sebagai selingkuhan Yoonbin adalah Jihoon, sahabatnya sendiri.

Sungguh ia jadi tidak mengerti kalau selama ini ia selalu mencurahkan isi hatinya kepada selingkuhan dari kekasihnya sendiri, Ha Yoonbin.

Grep!

"Ada apa? Kalian bertengkar lagi?"

Haruto memeluk erat tubuh ramping Junkyu, melingkarkan kedua lengan kokohnya diperut si manis yang tampak begitu kesal karena emosinya yang menggebu-gebu.

Sesekali ia juga mengecupi tengkuk maupun pipi gembul Junkyu, ya ... Meskipun Junkyu tidak meresponnya sedikitpun.

"Mau bercerita kepadaku?" Bisik Haruto lirih.

Junkyu hanya diam, tak membiarkan pertanyaan 10 detik lalu itu terjawab dengan gamblang. Ia hanya ingin sendiri sekarang, tapi Haruto selalu datang kepadanya.

"Jangan kau rasakan sendiri hm? Aku juga berhak tahu apa yang terjadi kepada kakakku kan?" Tanya yang lebih muda.

Junkyu terdiam sejenak, berpikir antara ingin berbagi masalahnya dengan Haruto atau tetap diam dan membuat pria tinggi itu kebingungan.

"Tidak, aku tidak apa-apa" ujarnya seraya meraih tangan Haruto perlahan, Junkyu menggenggamnya. Membuat tangan mereka saling bertautan masih dengan posisi Haruto yang memeluknya dari belakang.

Cup

"Sudahlah hyung, lupakan saja dia. Lagipula kau masih memiliki aku kan?" Bujuk Haruto seadanya.

Junkyu menghela nafasnya pelan, ia jadi merasa tidak enak kepada Haruto karena akhir-akhir ini terlalu sibuk mengurusi masalah pribadinya alih-alih memperhatikan Haruto.

Kalau diingat-ingat, sudah sebulan pula mereka tidak berhubungan badan. Semua ini karena Junkyu yang terus saja menolak ajakan Haruto untuk sekedar melupakan masalahnya.

STEP BROTHER : HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang