𝐎𝐥𝐝 𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬

1.8K 133 14
                                    

28D, The Orion

Sebuah mobil sedan hitam, terparkir tepat didepan sebuah salah satu unit kompleks elit yang diketahui sebagai kompleks perumahan paling mahal yang hanya mampu dibeli oleh orang-orang yang terlahir dengan sendok emas  di mulutnya.

Kompleks yang sangat luas dengan banyaknya unit rumah berbagai macam style dan juga bentuknya.

Fancy. Tapi hanyalah mimpi untuk orang-orang yang dilahirkan dengan keadaan serba pas-pasan seperti sebagian orang lain.

Mereka bahkan hanya mampu meneguk ludah bahkan meskipun jiwa mereka meronta tak tahu diri.

"Ah, hebat! Aku jadi iri" decak pemuda bersurai hitam itu.

Drrtt ... Drrtt!

"Tepat sekali, baru saja aku ingin menelepon mu, Tuan Charles" sapa pemuda itu dengan senyum khasnya. Jemarinya bergerak mengetuk-ngetuk stir mobil sementara ia sibuk menjawab telepon di seberang sana.

"Ah ya ... Tawaran itu tidakkah menurutmu sepadan?"

Pemuda itu mendecih kala mendengar sautan dari sang lawan bicara. Terlihat raut tak senang akan apa yang disampaikan oleh sosok sang penelepon.

"Lalu bagaimana caramu mengatasinya tuan? Haruskah aku mengadu padanya jika kau tidak memenuhi bayaran sebesar yang aku minta?" Jemari panjang pemuda itu nampak memainkan sebuah boneka kupu-kupu yang terpasang di dashboard mobilnya. Tertawa tipis saat tiba-tiba saja ia teringat dengan sosok teman lamanya.

'berjanjilah kepadaku bahwa kita akan bertemu kembali saat kau kembali nanti'

Lamunan itu lantas hancur saat Charles lagi-lagi mengajukan tawaran dibawah tawaran yang ia ajukan sebelumnya.

'aish, pria tua ini. Masih saja sama'

"Haruskah ku katakan kepada putramu itu, bahwa kau mengirimku untuk menghabisi kekasih kesayangannya? Apa yang akan dia pikirkan tentangmu Tuan?"

"Baiklah, kalau begitu lakukan saja semua yang aku minta. Setelah itu kau hanya perlu duduk dan menyaksikan semuanya bagaikan sebuah tragedi tanpa kesengajaan" pria dengan rambut hitam itupun terkekeh kecil, mendengar rutukan kata bak kebun binatang yang dilontarkan Client nya diseberang sana.

"Lalu aku harus bagaimana? Kau tau sendiri kan aku sangat dekat dengannya? Aku lebih mengenal dia daripada siapapun"

"Wow. 800 juta won? Menarik" manik matanya lantas beralih menatap rumah yang tak jauh berada ditempat dimana mobilnya terparkir. 28 D, The Orion.

The Orion, kompleks perumahan elit para pejabat dan juga miliarder yang disebut-sebut sebagai salah satu kompleks perumahan paling mahal yang pernah dibangun selama sewindu terakhir.

"Aku mempertaruhkan nyawaku untuk sampai kemari, dan 800 juta won itu menurutku sangat sepadan Tuan Charles. Kau sangat mengerti diriku"

"Jika aku berhasil, tambahkan bonus seperti yang aku minta"

"Ah, baiklah kalau begitu. Aku akan melakukannya sesuai rencana kita, kau tidak keberatan bukan jika aku sedikit bermain-main dengan putramu?"

"Tentu saja. Aku pastikan Junkyu lenyap sebelum ia membuat ikatan pernikahan konyol dengan Haruto, jadi beri aku waktu" Pemuda itupun tersenyum licik setelah mengakhiri sambungan telepon itu. Mata tajamnya menatap lurus kearah depan, menatap satu entitas sosok yang begitu familiar di ingatannya.

Satu tangannya kemudian bergerak meraih laci dashboard, menarik sebuah kertas putih tebal yang merupakan foto dua anak laki-laki dengan seragam Sekolah Menengah berwarna biru. Keduanya terlihat saling merangkul pundak satu sama lain dengan senyuman lebar yang merekah di bibir keduanya.

STEP BROTHER : HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang