𝐅𝐨𝐫𝐛𝐢𝐝𝐝𝐞𝐧 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩?

3.9K 290 40
                                    

Hari ini Junkyu sedang sibuk berkutat dengan peralatan dapur di lantai bawah, semenjak hari dimana ia membalas perasaan haruto malam itu. Junkyu benar-benar merasa mempunyai tanggung jawab besar kepada adik tirinya ralat kekasihnya. Tapi hari ini, ia akan berusaha keras untuk membuat haruto bangga setelah sekian banyak usahanya yang gagal.

Seperti sekarang pria manis itu tengah sibuk memasak tumis daging dan juga sup asparagus untuk mereka sarapan nanti.

Tangan mungilnya mengaduk pelan sup yang sedang mendidih didalam panci berukuran sedang. Semua bahan sudah ia masukkan sesuai dengan resep yang baru ia pelajari sesaat sebelum ia membuat sup itu dan sekarang adalah waktu untuk mencicipinya.

Diraihnya sendok kecil dirak atas, junkyu dengan segera menyendok sup bening itu dan secepat mungkin mengarahkan ke mulutnya.

"Akh .."

Trang!

Tapi bukannya mencecap rasa sup yang dibuatnya, lidahnya justru terasa kesakitan saat sup panas itu menyentuh telak ujung lidahnya.

Membuatnya spontan membuang asal sendok yang tadi digenggamnya, tangannya sibuk mengipasi lidahnya yang terasa begitu terbakar meskipun ia sadar itu tidak akan berguna.

"Apa yang terjadi? Astaga Junkyu ....."

Pekikan junkyu membuat haruto tergesa turun dengan wajah khawatirnya, melesat cepat kesamping tubuh sang kekasih yang masih sibuk mengipasi lidahnya sia-sia.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi?" Tanyanya lagi. Mata tajamnya menatap penuh selidik kearah Junkyu, kentara sekali kalau Haruto terlihat sangat panik karena keributan yang junkyu ciptakan.

"Apa yang terjadi?"

"Lidahku ter-bakar ...." Keluh si manis masih dengan kegiatannya.

Sementara haruto, ia sibuk mengamati keributan yang Junkyu buat. Sup mendidih yang setengah airnya telah lenyap, sendok kecil yang terbalik dilantai bawah, dan juga tumis daging yang terlihat sedikit menghitam karena hangus terbakar setengahnya.

"Sayang, kau ..."

Ditatapnya manik hazel milik si manis, membuat Junkyu yang penasaran mau tak mau menatap haruto. Menunggu kata yang hendak keluar dari mulut kekasihnya itu.

"Pfftt ... Kau memasak lagi?"

"Haru!"

"Aku melarangmu memasak bukan karena aku ingin terus memakan makanan luar tapi karena ini sayang ... Karena aku takut kau menghancurkan dapur" ujar haruto sembari menggelengkan kepalanya heran.

"Wah ... Bahkan aku merasa pernah memimpikan kejadian ini sebelumnya, kau memasak untukku dan masakan itu hangus"

Haruto benar-benar menertawainya, membuat junkyu seketika muak dan beralih melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kan aku sudah bilang kau tidak perlu repot-repot memasak, aku akan memesan makanan kita nanti. Kenapa kau bebal sekali hm?" Ujar haruto seraya menyelipkan anak rambut junkyu ke belakang.

"Siapa juga yang mau memasak untukmu" sahut junkyu ketus.

Junkyu mengerucutkan bibirnya, persetan dengan lidahnya yang terasa sedikit mati rasa. Ia malah merasa kesal dengan tingkah haruto yang sibuk mengejeknya karena kekacauan yang ia buat.

"Ah jadi bukan untukku ya? Baguslah, aku juga tidak ingin memakan makanan hangus seperti ini untuk sarapanku" jawab haruto seadanya, pria jangkung itupun lantas beranjak bergerak mematikan kompor dan juga membereskan kekacauan yang junkyu buat barusan.

Tangannya sibuk berkutat mengorek makanan hangus yang ada didalam panci panas itu, membuangnya ketempat sampah sebelum mencuci bersih seluruh peralatan dapur yang si manis gunakan barusan.

STEP BROTHER : HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang