04

0 2 0
                                    

"Apa yang kamu bicarakan aisyah!", potong aidan. Ia menangkup wajah aisyah dengan kedua tangannya.

"Kamu ingat apa pesan ali bin abi thalib?
'Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu."

"Ta-tapi bagaimana jika mas ra-rahman tau mas. Pasti mas rahman nggak mau hiks", ungkapan aisyah ini membuat aidan terdiam kaku.

Apa yang beberapa hari ia takutkan benar terjadi.

Aisyah, istrinya menyukai rahman.

Tak ada balasan apapun dari aidan, ia kembali memeluk aisyah dengan erat seakan takut kehilangan.

Aidan membaringkan tubuh aisyah yang tertidur, ia mengelus wajah cantik istrinya dengan lembut.

"Gimana kalo kamu tau jika mas sudah menikahi kamu aisyah",gumam aidan pelan.

Dirinya ikut merebahkan tubuhnya di samping aisyah. Malam ini ia ingin tidur bersama istrinya. Tak lupa ia juga memasukan aisyah ke dalam dekapan nya sebelum benar-benar terlelap.

Aisyah menggeliat pelan, dirinya dapat merasakan wangi yang ia kenali. Matanya membuka secara perlahan, menatap wajah yang masih terlelap itu.

Mungkin jika dirinya bukan adik dari aidan, ia akan jatuh hati pada kakaknya ini. Lihat wajah tampan nya itu, saat tertidur saja begitu menarik.

Tak lama aidan membuka matanya, membalas menatap aisyah dengan senyumnya.

"Udah subuh ya?",tanya aidan menyadarkan aisyah.

"Hah? I-iya mas.", jawab aisyah. Dirinya melepaskan diri dari aidan.

"Yaudah mas mandi dulu di kamar, nanti kita sholat berjamaah disini", ujar aidan sebelum keluar dari kamar aisyah.

"Assalamualaikum wr wb,"
"Assalamualaikum wr", salam aidan di akhir sholatnya.

Aidan memanjaatkan doa kepada Allah swt bersama aisyah yang mengaminkan. Setelah itu ia berbalik ke belakang dimana aisyah beras. Tangannya terulur pada aisyah, aisyah yang mengerti mengecup tangan tersebut.

"Kita ngaji dulu ya", ajak aidan yang di iyakan oleh aisyah.

"Mas mau tes mengaji kamu, kalau kamu salah mas akan hukum kamu",ujar aidan membuka al quran nya.

"Yah, mas nggak bisa gitu dong. Nggak adil ih",protes aisyah.

"Terserah mas dong",balas aidan.

"Pokoknya aisyah nggak mau. Kalo gitu mas juga harus dapat hukuman",

Kening aidan menyerit "Hukuman apa? Kan yang mengaji kamu"

"Ya,ya kalo aisyah bisa membaca satu ayat tanpa salah maka mas yang dapat hukuman dari aisyah", ujar aisyah.

Aidan mengangguk setuju saja, lagipula ayat yang akan di baca aisyah kali ini susah banyak tajwid nya.

"Salah, ulangi lagi!", ujar aidan mengejutkan aisyah. Akhirnya aisyah mengulang kembali.

"Salah!"

"Ulangi lagi!"

Rasanya aisyah ingin menangis saja saat ini.

"Udah ah kesel aisyah sama mas! Ngajarinnya galak!", sarkas aisyah memilih menyudahi mengajinya.

"Yasudah, hukuman tetap hukuman ya!",ujar abizar

"Hmmm", singkat aisyah.

"Tapi jangan cubit pipi aisyah nanti sakit!", sambung nya.

Aidan mengangguk. "Majuin pipi kamu",titahnya.

DOUBLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang