Selama di perjalanan aisyah duduk gelisah ia berusaha menormalkan gejolak yang ingin keluar dari mulutnya.
Aidan yang peka segera menyandarkan tubuh aisyah pada dirinya.
"Tahan sebentar lagi ya",bisik aidan yang di angguki aisyah.
Turun dari angkot, aisyah memuntahkan isi perutnya di pinggir jalan. Ia sudah tidak tahan, dan begitu keluar rasanya lega.
Hueekkkk
Huekkk..
Teman-temannya memandang aisyah kasihan. Bukannya mereka tak membantu aisyah, namun sudah ada aidan di sana yang sedang mengurut tengkukkan aisyah.
"Udah enakan?",tanya aidan sambil mengelap sudut bibir aisyah.
Aisyah mengangguk lemah.
Aidan berbalik menatap teman-teman aisyah, "kalian duluan saja masuk, aisyah biar saya yang urus".
"Baik ustadz, kalau gitu kami permisi. Assalamualaikum",pamitnya.
"Waalaikumusalam".
...
Aidan membawa aisyah ke ruang kesehatan, agar ia beristirahat sejenak disana. Aisyah di rebahkan di sebuah kasur kecil untuk satu orang. Disana hanya ada mereka, dan dua perempuan yang berjaga.
"Aisyah kenapa ustadz?",tanya risma.
"Tidak papa ris,hanya mabuk perjalanan tadi", jawab aidan menoleh ke arah lawan bicaranya.
"Mabuk perjalanan? Habis pergi kemana memang nya?",tanya nya lagi.
"Ini ustadz tehnya",ujar weni menaruh teh hangat di nakas.
"Terimakasih mbak weni",ucap aidan yang di angguki oleh weni.
"Habis dari pasar ris",jawab aidan.
"Aisyah ndak biasa naik kendaraan umum yo ustadz?",tanya weni.
Weni ini umurnya di atas aidan,jadi aidan memanggilnya dengan sebutan 'mba'.
"Iya mbak weni. Aisyah terbiasa naik kendaraan pribadi. Mamah terlalu manjain aisyah di rumah", balasnya tanpa sadar.
"Loh, adiknya ustadz?",tanya risma.
Aidan menggeleng,"bukan."
"Lalu?",tanya weni. Ia memperhatikan tangan aidan yang berada tepat di atas perut wanita yang tengah tertidur itu.
"Perut aisyah kelihatan buncit? Tapi badannya nggak gemuk?", lanjutnya.
Aidan menampilkan senyum nya, ia menatap weni,"iya mbak, aisyah lagi hamil. Dia istri saya".
Kedua wanita itu saling memandang tak percaya.
..
Kedipan matanya membuka sempurna, aisyah bangun dari tidurnya. Ia melihat aidan yang sedang mengobrol dengan perempuan.
"M-mas",panggil aisyah pelan.
Aidan menoleh menatap aisyah.
"Bangun dulu ya,"aidan membantu aisyah duduk. Ia juga memberikan teh hangatnya.
Weni dan risma memandang dengan iri, aidan itu memang sangat ideal menjadi pria idaman wanita.
"Gimana badannya, udah nggak mual kan?",tanya aidan mengelus perut istrinya.
Aisyah yang tak terbiasa menerima itu, menyingkirkan tangan aidan. Apalagi ada dua orang perempuan di dekat mereka.
"Aisyah udah enakan kok m-mas. Aisyah mau-
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A
Short StoryMenikahi adik sendiri? Bagaimana mungkin??? Inilah yang terjadi pada seorang pria bermana aidan atau lengkapnya Muhammad Aidan Lazhar yang tiba-tiba saja di minta oleh sang ibu menikahi adiknya sendiri yaitu Aisyah Ratifa Adzra. Kenapa mamahnya meni...