08

0 2 0
                                    

Sepulangnya aisyah ke pesantren lagi, teman-temannya diam tidak menanyakan apapun soal hubungan aisyah dengan aidan.

Mereka menganggap mungkin aidan dan aisyah hanyalah saudara atau yang sedang ramai membicarakan bahwa aisyah itu adik dari aidan.

Hari berlalu tanpa terasa, aisyah mulai menyesuaikan diri di pesantren ini dengan bantuan teman-temannya. Berhubung mereka baru selesai mencuci baju, kini mereka tengah bersantai duduk di bawah pohon mangga.

"Capek yo",keluh marwah.

"Iya, mana cucian aku banyak", ujar kiya.

"Iya, sama",tambah safa.

"Aisyah juga".

Saat pertama kali aisyah ikut mencuci baju, mereka bertiga di buat pelongo oleh aisyah. Bagaimana tidak, aisyah bilang tidak tau cara mencuci baju karena di rumahnya sudah ada pembantu.

Akhirnya mereka pun mengajari aisyah mencuci pakaian nya sendiri. Dan menurut aisyah itu melelahkan.

"Haus banget",gumam aisyah.

"Aisyah!!",panggil seseorang.

Mereka berempat menoleh ke arah suara, di sana ada seorang pria berjalan ke arahnya.

"Ustadz aidan ada apa?",ucap safa pelan.

Semua perempuan itu menggeleng tak tau.

"Aisyah, ayo ikut mas",ujar aidan.

Aisyah membulatkan matanya pada aidan, agar jangan mengatakan kata 'mas' di tempat umum. sedangkan aidan biasa saja.

"A-ada apa ya ustadz?",tanya aisyah.

"Ck, ada mamah sama papah berkunjung. Ayo temui mereka",ujar aidan menarik aisyah.

Mereka menatap aisyah dan aidan, mungkin berita yang tersebar sebulan lalu itu benar adanya.

..

"Mamah!!!",teriak aisyah berlari memeluk fatimah.

"Aduh anak mamah, kamu sehat kan sayang?", fatimah meneliti wajah anaknya.

"Iya, aisyah sehat mah. Mamah tau nggak?",

"Apa sayang?".

"Aisyah udaah bisa nyuci sendiri, nyapu,ngepel, bersihin kamar mandi loh mah",

Fatimah membulatkan matanya. "Sayang, kamu kan nggak biasa nanti sakit".

Aisyah menggeleng"Nggak kok mah".

"Beneran?",tanya fatimah memastikan.

Aisyah mengangguk, lalu bergantian memeluk rouf.

"Papah, aisyah kangen",ujar aisyah.

"Papah juga", rouf mengelus kepala anaknya.

"Aidan, yang di katakan aisyah itu benar?",tanya fatimah masih tak percaya.

Aidan mengangguk,"Iya mah".

"Aduhhh mamah sakit...",pekik aidan saat fatimah menjewer telinganya.

"Apa-apaan kamu ngerbiarin aisyah mamah melakukan tugas itu!!",ujar fatimah.

Rouf yang sedang berpelukan pun melepasnya, lalu ia dan aisyah menatap ke arah aidan yang masih di jewer telinganya.

"Mamah lepas mah, sakit ini..." mohon aidan.

Ia malu sekali sekarang, mana banyak santri yang lewat juga ada umi salamah serta ifa.

Ifa terkekeh geli mendengar rengekan aidan pada fatimah.

DOUBLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang