06

1.5K 212 17
                                    

"Kau sudah pulang ji? Bagaimana dengan Lisa apa dia baik baik saja?" Tanya tuan Kwon ketika putra nya kembali lagi kerumah mereka dan sekarang sedang berkumpul di ruang tamu, tempat terakhir mereka bertemu sore tadi sebelum akhirnya pergi karena i...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah pulang ji? Bagaimana dengan Lisa apa dia baik baik saja?" Tanya tuan Kwon ketika putra nya kembali lagi kerumah mereka dan sekarang sedang berkumpul di ruang tamu, tempat terakhir mereka bertemu sore tadi sebelum akhirnya pergi karena insiden dimana Lisa mengetahui semua nya.

"Menurut appa apakah Lisa akan baik baik saja? Pria yang dia sukai akan segera menikah dengan wanita lain yang statusnya adalah adik tiri nya" tanya Jiyong pada ayah nya sekaligus mino yang ada disana, jelas pertanyaan itu berupa sindiran.

Jika boleh jujur, sebenarnya kedatangan Lisa hari ini benar benar di luar ekspektasi Mino, dia tidak menyangka jika Lisa akan datang dan mengetahui semua nya, karena pada awalnya dia mau menyembunyikan hal ini dan meminta bantuan jiyong untuk terlepas dari masalah, tapi semua nya berantakan karena kedatangan Lisa yang tanpa di duga dan mengetahui semua nya.

"Lisa pasti kecewa padaku, apa dia akan meninggalkan ku Hyung? Seharus nya dia tidak datang, dan semua ini tidak perlu Lisa ketahui" Tanya Mino putus asa, dia sangat yakin jika Lisa pasti sangat marah dan juga kecewa padanya.

"Kau kira apa yang akan di lakukan oleh wanita yang di berikan harapan lalu di biarkan begitu saja? Dia mencoba menghubungi mu tapi kau sama sekali tidak menjawab nya dan menurutku bukan hal yang salah jika dia mencari mu" kata Jiyong berusaha memberikan pendapat yang masuk akal, Lisa dan Mino memiliki hubungan yang dekat, tiba tiba saja salah satu nya tidak memberikan kabar. Dan menurut Jiyong hal yang wajar ketika Lisa memilih datang untuk mengetahui keadaan Mino.

"Kau yang memberikan harapan padanya, lalu sekarang kau juga yang membuat nya jatuh terluka karna harapan itu. Terlebih lagi memperumit nya dengan hubungan yang akan kau jalin dengan adik tiri nya"

"Kau tau sendiri Hyung ini bukan keinginan ku" kata Mino lirih, mencoba mencari sebuah pembelaan, meskipun pada akhirnya tidak ada yang bisa di benarkan tentang apa yang sudah dia lakukan.

"Keinginan mu atau bukan, kau tetap bertanggung jawab perihal hati nya. Bukan kah aku sudah pernah mengatakan nya? Jangan pernah lukai hati wanita, karna eomma adalah wanita" kata Jiyong lagi.

Jika boleh jujur Jiyong merasa sedikit bersyukur dengan apa yang terjadi pada Mino, terlepas dari pria itu adalah adik nya Jiyong tetap menganggap Mino adalah sebuah halangan untuk nya memiliki Lisa. Namun setelah Mino menikah dengan Hyomin nanti saingan Jiyong jelas sudah tidak ada karena dia juga sudah memastikan kalau Lisa tidak akan mungkin kembali kepada mino yang akan segera menikah dengan adik tiri nya.

 Namun setelah Mino menikah dengan Hyomin nanti saingan Jiyong jelas sudah tidak ada karena dia juga sudah memastikan kalau Lisa tidak akan mungkin kembali kepada mino yang akan segera menikah dengan adik tiri nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lis, appa mu ingin bicara" kata Jin Go yang menghampiri Lisa di dalam kamar nya sambil membawa ponsel di tangan nya yang memperlihatkan jika ada panggilan dari kontak bernama Taehee di ponsel itu.

Lisa yang awal nya terbengong karena banyak memikirkan sesuatu langsung menatap paman nya dengan pandangan yang sangat sulit untuk diartikan.

"Hubungi ke nomor ku saja paman, tidak masalah lagi pula ada yang ingin aku bicarakan" kata Lisa lagi setelah beberapa saat berpikir dan mencerna apa yang dikatakan paman nya tadi.

Jin Go mengangguk dan kembali mendekatkan ponsel pada telinga nya dan meminta appa Lisa untuk menghubungi Lisa secara langsung ke nomor pribadi milik gadis itu.

Tidak sampai 5 menit begitu jin Go keluar, Lisa langsung mendapatkan telepon yang Lisa sendiri sudah tau dari siapa panggilan itu datang.

"Halo"

'Ha-halo, astagah lisa appa benar benar tidak percaya kalau kau mau mengangkat panggilan appa nak appa akan menjelaskan semua nya ini-'

"Bisa dengarkan aku sebentar saja?" Kata Lisa memotong perkataan appa nya karena dia tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun karena rasa kecewa didalam hati nya sudah sangat memuncak.

'baiklah, appa akan mendengarkan' kata Taehee mengalah

"Katakan padaku, kesalahan apa yang aku buat hingga kau melakukan ini pada ku... Appa?" Tanya Lisa dengan lirih, suara nya bergetar pertanda dia sedang menahan tangis nya.

'Apa maksud mu nak? Appa tau Lisa kecewa dengan appa selama ini jadi biarkan apa menebus nya sekarang'

"Berawal dari kamar, kasih sayang, perhatian, cinta yang harus nya menjadi milikku menjadi milik nya. Dan sekarang? Pria yang kucintai juga menjadi milik nya, dan itu semua appa yang melakukan. Sampai aku berfikir benarkah aku adalah anak mu? Tapi mengapa aku tidak merasakan seperti kau adalah appaku?" Tanpa memperdulikan perkataan appa nya Lisa langsung saja mengeluarkan isi dalam pikiran nya yang menggangu sejak sore tadi.

"Kau begitu menikmati peran sebagai appa bagi Hyomin, sampai kau lupa jika disini ada seorang anak yang membutuhkan perhatian mu sebagai appa nya"

"Setelah ini apa lagi? Kau akan memberikan nyawa ku untuk nya jika dia meminta nya?"

'Nak maafkan appa' lirih Taehee mendengar curahan hati putri nya dan bentuk kekecewaan yang dirasakan gadis itu.

"Apa kau tau siapa pria yang akan menjadi suami anak mu itu? Itu adalah pria ku!! Ah aku lupa kau tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi padaku dan siapa saja yang berada di sekitarku. Karna bagimu kebahagiaan Hyomin adalah yang utama meskipun itu harus menyakiti ku" kata Lisa yang sudah tidak bisa menahan air mata nya lagi, tapi tetap berusaha menenangkan cara berbicara nya.

Sedangkan di rumah megah nya tuan Kim terdiam saat mendengar perkataan anak kandung nya.

Dia sadar jika selama ini dia bersikap tidak adil dengan anak nya, tapi mendengar nya secara langsung dari Lisa membuat hati nya terluka.

"Bukan begitu maksud Appa nak"

'Lalu seperti apa?' tanya Lisa cepat

"Hyomin menyukai Mino, mereka kenal 2 tahun belakangan ini"

'2 tahun kau bilang? Lalu bagaimana dengan aku yang mengenal nya sejak 7 tahun yang lalu? Dia adalah pria kedua yang selalu ada untuk ku setelah paman. Mino adalah sosok pengganti dirimu di hidupku, Kau dan keluarga mu benar benar ingin menghancurkan ku. Jawab pertanyaan ku apa kesalahan yang aku buat hingga kau dan keluarga mu melakukan ini pada ku?'

'Jangan mengatakan jika Hyomin membutuhkan sosok ayah di hidup nya. Demi kau memenuhi kekosongan sosok ayah di hidup Hyomin, kau melupakan ku. Kau menjadi ayah untuk Hyomin tapi kau lupa jika aku juga membutuhkan sosok ayah, menjadi seorang pemadam yang memadamkan api di rumah orang padahal rumah mu sendiri terbakar. Bukan kah ini lucu?'

"Maafkan appa, appa benar benar tidak tau" kata tuan Kim yang benar benar merasa bersalah pada putri nya.

'Kau bukan tidak tau, tapi kau memang tidak pernah sedikitpun mencari tau' setelah mengatakan itu Lisa langsung mematikan panggilan nya. Menyisakan tuan Kim yang masih mencerna perkataan yang dilontarkan putri nya tadi.

Jujur saja hati Taehee sangat sakit mendengar perkataan Lisa seperti tadi, dia tau dia bukan lah sosok ayah yang baik bagi Lisa, tapi mendengar secara langsung putri nya mengungkapkan kekecewaan itu benar benar melukai hati dan harga dirinya sebagai seorang pria sekaligus ayah.

Taehee menundukkan kepalan nya dan meletakkan kembali ponsel nya diatas meja yang berada di hadapannya, dia bingung dengan dirinya sendiri kenapa bisa dengan mudah dan bodohnya selalu mengulangi kesalahan untuk kesekian kali nya dan yang di lukai selalu putri semata wayang nya.

Jika seperti ini harapan Taehee untuk menjalin hubungan baik lagi dengan Lisa, dan memperbaiki hubungan antara ayah dan anak dengan putri nya itu akan semakin pupus. Lisa tidak mungkin mau lagi bertemu dengan nya dan kebencian yang dimiliki anak itu pasti semakin besar.

Tbc vote komen nya jangan lupa

Obsession || Jilice (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang