Pagi itu seperti biasa sejeong akan berangkat bekerja sebelum jam 06.00. Dia menutup pintu dan memakai jaket karena udara seoul sangat dingin pada saat itu.
Dia masih memikirkan kejadian semalam, kenapa pria itu selalu ingin memeluk sejeong? Kenapa dia merasa tidak asing dengan suara lembut park chanyeol? Sejeong memasang wajah bingung disepanjang jalan.
Ketika dia sampai di depan toko susu ternyata toko itu tutup.
Sejeong melihat ponsel dan sepertinya pemilik toko susu itu sudah mengirim pesan teks pada sejeong."Hari ini kau tidak perlu mengantar susu, aku harus kembali ke kampung halamanku selama tiga hari karena istriku mengajak berlibur. Aku menaruh bekalmu hari di bangku luar toko. Makanlah sesuatu di pagi hari"
From pemilik toko susu
"iiishh...kenapa kau sangat mengkhawatirkan aku sajangnim? Ayahku sendiri saja tidak pernah menanyakan kabarku sampai hari ini" gumam sejeong kesal.
Sejeong mengambil makanan yang berada di bangku luar toko,dia kembali menuju rumahnya dan tiba tiba teringat dengan park chanyeol.
"Apa dia dirumah sendirian lagi?" Gumamnya lagi...
Sejeong berjalan menuju halte bus dan berjalan menuju rumah park chanyeol.
Sesampainya didepan rumah yang besar itu tiba tiba dia teringat kejadian menjengkelnya pada saat dia tertidur dirumah itu.
"Aaaiishh kenapa juga aku berjalan kesini?" Gumam sejeong sambil menggelengkan kepalanya.
Dia membuka gerbang dan memencet tombol.
Tidak lama kemudian pintu itu terbuka, wajah tampan dan badan yang tinggi menyapa sejeong dengan senyum. Tampaknya dia senang sekaligus bingung karena sejeong berkunjung kerumahnya pagi itu.
"Kenapa pagi pagi sekali? Apa kau sudah merindukanku?" Tanya park chanyeol mengejek.
Sejeong hanya acuh dan melihat pria tampan itu sudah memakai setelan jas dan bersiap untuk bekerja.
"Apa kau mau berangkat bekerja?" Tanya sejeong.
"Masih ada waktu 20 menit untukmu, masuklah" jawab park chanyeol melirik kotak bekal yang dibawa sejeong.
"Emmm.. a apa kau sudah sarapan? Tanya sejeong ragu.
Tangan park chanyeol langsung meraih kotak bekal yang dibawa sejeong.
"Ahh kebetulan aku sedang sangat lapar.. apa kau bangun sangat pagi hari ini hanya untuk menyiapkan makanan ini?""Hei!! Aku selalu bangun pagi pagi tau!" Jawab sejeong sedikit kesal.
"Bukankah bangunmu sangat siang? Apa kau tidak ingat ketika kamu tertidur di sofa ini?" Park chanyeol terlihat mengejek sejeong lagi.
"Hahh... aku menyesal sudah membawakanmu makanan" jawab sejeong pasrah.
"Hahaha... wajahmu sangat lucu jika marah begitu" park chanyeol tertawa sambil memegang sumpit yang diarahkan ke muka sejeong.
"Sudahlah! Jangan mengejekku terus!! Makan saja makanan itu..!! Tapi bukan aku yang membuat makanan itu, pemilik toko susu memberikannya kepadaku. Dia sudah menganggapku seperti putrinya" sejeong menjawab dengan memandangi park chanyeol yang melahap makanan itu dengan cepat.
"Itu karena kau sangat menggemaskan, jika aku menjadi pemilik toko itu aku juga akan melakukan hal yang sama" sahut park chanyeol sambil mengunyah.
"Rumahmu terlihat rapi, apakah sekarang kamu membersihkannya setiap hari?" Sejeong berkata dengan matanya yang melihat lihat sekeliling.
"Jasa pembersih! Apa kau hidup dijamin batu? Sekarang semuanya bisa beres hanya dengan aplikasi di ponselmu" jawab park chanyeol mengejek dengan nada tegas lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause we young
Teen FictionHai, semoga kalian suka cerita fiksi aku ya... Maaf bgt kalo masih banyak kata yang kurang baku dan typo bertebaran 😌🙇🏻♀️ Selamat membaca 😊 Jangan lupa vote.nya ⭐️⭐️⭐️