(Maaf banget gaada judulnya, author gaada ide buat ngasih judul. Kalo kalian ada ide boleh komen dibawah ya)
Chanyeol kembali ke RS, dia menyuruh mina untuk pulang.
Chanyeol memandangi sejeong yang masih belum tersadar dengan tatapan sendu.
"Dasar gadis keras kepala, kenapa kamu membiarkan hatiku terluka?" Gumam chanyeol berbicara sendiri.
Chanyeol menggenggam tangan sejeong, berharap sejeong akan segera sadar dan sembuh. Malam itu terasa sangat lama bagi chanyeol. Melihat gadis kesayangannya yang tak kunjung sadar.
"Sejeongah... bangunlah sayang... aku merindukanmu..." lagi lagi chanyeol berbicara sendiri memandangi wajah sejeong dan mengusap lembut pipi sejeong. Chanyeol menitikkan air mata.
.....
Terik matahari pagi itu terasa lebih hangat dari hari biasanya. Chanyeol tertidur di disamping bed sejeong dengan tangannya yang masih menggenggam tangan sejeong.
Lalu perlahan sejeong mulai menggerakkan jari jemarinya. Chanyeol yang menyadari hal itu lalu terbangun karena gerakan jari sejeong.
"Sejeongahh.. apa kamu sudah bangun?" Chanyeol menggenggam tangan sejeong lebih erat.
Sejeong membuka matanya perlahan, dia melihat sekeliling dan menemukan pria yang dicintainya.
"A..k..u.. merindukan..mu opp..a" sejeong berbicara dengan terbata bata. Mungkin karena efek bius dari operasi semalam yang membuatnya begitu berat untuk bicara.
Chanyeol mengusap air matanya, dia langsung memeluk sejeong dengan erat.
"Aku tidak tahan melihatmu seperti ini... hiks... apa rasanya sakit...? Kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya, kamu wanita yang kuat sejeongah..." chanyeol masih terisak sambil memeluk sejeong.
Sejeong hanya tersenyum dan meneteskan air mata. Lalu Chanyeol melepaskan pelukannya.
"Kenapa kamu menangis? Aku tidak akan meninggalkanmu, aku tidak akan kemana2... percayalah padaku..." chanyeol meyakinkan sejeong dengan wajah khawatir dan sedih.
Sejeong menggelengkan kepalanya.
"Aku khawatir kamu salah faham denganku...oppa.." sejeong berbicara lirih.
Chanyeol kembali memeluk sejeong.
Tak lama dokter pun datang berkunjung.
"Bagaimana keadaanmu nona? Apa kau mengingatku?? Kita bertemu kembali..haha.." tanya dokter yang sangat ramah itu.
Sejeong hanya mengangguk pelan dan tersenyum.
"Dua jam lagi suster akan menjemputmu ke ruangan rontgen, aku harus memeriksa kepalamu sekali lagi...jangan lupa makan yang banyak dan minum obat..kau seharusnya tidak ingin kembali kesini lagi kan?" Jelas dokter laki laki itu.
"Terimakasih dok... saya akan pastikan dia menghabiskan semua makanannya.." chanyeol membungkuk dan melirik sejeong dengan senyuman.
"Oohh... apa kamu kekasihnya? Sepertinya wajahmu berbeda dengan laki2 yang dulu pernah menungguinya pasca kejadian kecelakaan.." dokter bertanya dan menunjuk wajah chanyeol.
Chanyeol hanya tersenyum dan terdiam. Dia melamun beberapa detik.
"Kalau begitu saya permisi.." dokter itu meninggalkan ruangan sejeong.
Chanyeol kembali menghampiri sejeong dan membawakan bubur.
"Aku akan menyuapimu..kamu harus menghabiskan ini agar cepat pulang dari sini, mengerti..?" Chanyeol menyuapi sejeong dengan lembut, dia mengusap bibir sejeong sesekali."Maaf karena aku merepotkanmu..." sejeong tertunduk lesu.
"Maka dari itu, kamu seharusnya tidak boleh sakit.." chanyeol mengangkat dagu sejeong.
......
After seminggu dirawat di RS
"Hari ini aku tidak akan membiarkanmu dirumah sendiri" chanyeol berbicara sambil menyetir dan satu tangannya memegang tangan sejeong.
"Padahal aku sudah sembuh tau.." sejeong hanya tersenyum.
"Oppa.. apa aku boleh bertanya..?" Sejeong menatap chanyeol yang menyetir.
Chanyeol mengangguk dan mengelus rambut sejeong "kamu tidak perlu ijin sayangku... bicaralah.."
"Pria yang kamu panggil 'hyung' itu...." Sejeong bertanya ragu.
"Aahh... aku lupa memberitahumu, dia kakakku yang pernah aku ceritakan padamu" chanyeol lalu menceritakan kejadian pada saat kecelakaan beberapa bulan yang lalu.
....
Sejeong terkejut mengernyitkan alisnya dan menggigit bibirnya.
"Apa ini sebuah kebetulan...?""Lebih tepatnya kebetulan yang Tuhan siapkan agar aku bisa bertemu denganmu lagi dan menebus kesalahanku...aku benar2 menyesal.. yang harus kamu tahu, aku tidak kabur pada waktu itu...tapi supirku merasa takut dan terancam jadi dia melakukan itu...sekarang aku sudah memecatnya karena dia tidak mendengarkanku.." jelas chanyeol dengan wajah tertekan.
Sejeong menatap chanyeol dan mengecup tangan chanyeol yang selama perjalanan selalu menggenggamnya.
"Cup"
"Kenapa..mencium tanganku..?" Chanyeol terkekeh dan malu.
"Tidak apa-apa.. aku hanya ingin melakukannya... hehe.." sejeong juga merasa malu.
"Betapa beruntungnya aku memiliki kekasih seperti ini... aku berharap kita tidak akan berpisah selamanya... aku mencintaimu park chanyeol.." - batin sejeong.
Haiii ^^
Harusnya aku bikin cerita kali ini agak panjang, tapi aku takut readers bosen jadi aku dikit'in deh ceritanya hehe ✌🏻😊
See u on next episode yah, jangan lupa kasih vote dan komen dibawah ini 😊🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
Cause we young
Teen FictionHai, semoga kalian suka cerita fiksi aku ya... Maaf bgt kalo masih banyak kata yang kurang baku dan typo bertebaran 😌🙇🏻♀️ Selamat membaca 😊 Jangan lupa vote.nya ⭐️⭐️⭐️