#16 Obsession

142 15 1
                                    

!!! Jangan lupa puter dulu multimednya biar makin seru baca storynya 🥰
Selamat membaca readers!!!

***

Sejeong sudah berada didalam rumah chanyeol. Ia hanya duduk terdiam di ruang tamu, merasa bersalah pada chanyeol karena sudah meninggalkan rumahnya tanpa izin.

"Jangan lakukan itu lagi..." sahut chanyeol membelakangi sejeong.

Sejeong menelan salivanya karena kelu ketika ingin berbicara.
"A...a..aku benar benar minta maaf"

"Seharusnya aku menunggumu dirumah, bukannya pergi dengan pria lain...maaf..."

"Cukup! Berhenti meminta maaf, hatiku sakit ketika mendengarmu meminta maaf padaku" chanyeol masih membelakangi sejeong.

Sejeong bangkit lalu memeluk chanyeol dari belakang. Kedua tangannya melingkar di pinggang pria tinggi itu.
"Aku tidak bermaksud meninggalkanmu oppa... aku hanya ingin berterima kasih kepadanya lalu pergi"

Chanyeol menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. Dia berbalik dan menatap sejeong. Tangannya membekap tubuh gadis itu.

"Aku mencintaimu, Sejeongah" .

Sejeong mendongak dengan tatapan sendu. Hatinya teriris melihat pria yang dia cintai mengatakan itu setelah melihatnya secara terang terangan pergi dengan pria lain. Tanpa sadar, sejeong meneteskan air matanya. Dia ingin membalas ucapan chanyeol tapi tidak sanggup.

"Jangan menangis, aku tidak akan marah padamu..." ucap chanyeol seraya tangannya mengelap air mata sejeong yang jatuh di pipinya.

"Cup"
Chanyeol mengecup kening sejeong lalu mereka berdua saling mengeratkan pelukan.

***

"Aaarrgghhh!!! Aku tidak percaya dia memperlakukan aku seenaknya didepan sejeong! Aku adalah lelaki pertama yang menemukan sejeong!"

"Aarrrghh!!"

"Aku harus mendapatkan sejeong kembali, apapun caranya!!"

Teriakan suara yang lantang sampai membuat tenggorokan park hyungsik sedikit serak itu juga masih tidak bisa meredam emosinya. Ia benar benar kalut dalam amarah setelah chanyeol mengancamnya didepan sejeong.

Hyungsik meraih ponselnya diatas meja kerjanya.

"Hallo... kau dimana? Aku ada perlu denganmu"

"Baiklah"

"Datang secepatnya"

Lalu pria itu melempar ponselnya ke meja begitu saja.
Hyungsik masih mondar mandir memijat keningnya, dia sibuk merencanakan sesuatu agar sejeong bisa berada disampingnya.

Sekitar 20 menit, seseorang mengetuk pintu ruang kerja hyungsik.

"Masuklah"

Seorang pria yang bertubuh tidak terlalu tinggi masuk, dia adalah kyungsoo. Psikopat yang baru terbebas dari penjara 5 bulan yang lalu.

Beberapa tahun yang lalu, hyungsik menjalin kerjasama dengan kyungsoo agar melancarkan usahanya untuk mendapatkan beberapa investasi dari kliennya. Mereka mengancam kliennya untuk berinvestasi, jika tidak maka beberapa bukti perselingkuhan, dana gelap, korupsi, dan tindak kriminal kliennya akan segera tersebar.

Cause we youngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang