Pria kesepian

109 27 0
                                    

Pov park chanyeol

Malam itu chanyeol tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia kembali ke gedung perusahaannya karena ada rapat mendadak.
Rapat ini tergolong rapat yang sangat penting karena menyangkut pemegang saham.

Chanyeol berjalan cepat menuju ruang rapat, terlihat dari lobi gedung dia ternyata sudah ditunggu oleh beberapa pria berbadan kekar atau lebih biasa disebut boduguard.
Terlihat juga satu laki laki berkacamata bertubuh sedikit gemuk dengan perawakan sekitar 5 tahun lebih tua dari park chanyeol, yang tidak lain adalah sekertaris pribadinya Pak Kim.

Sekertarisnya terlihat sangat profesional, ketika park chanyeol tiba di lift, sekertaris itu memberikan beberapa lembar kertas. Sepertinya itu adalah pembahasan rapat malam ini.

"Kenapa sangat mendadak sekali pak kim?" Tanya park chanyeol selagi membolak balikkan kertas itu.

"Maaf tuan, tapi ini adalah bagian rencana rahasia perusahaan. Mengingat ada persaingan perusahaan akhir2 ini membuat para pemegang saham ingin beralih ke perusahaan lain" jawab pak kim dengan tampang serius.

"Baiklah, persiapkan semuanya. Aku hanya ingin yang terbaik" hela nafas pendek park chanyeol.

Rapat dimulai dan selesai pada pukul 03.00 dini hari.

Park chanyeol terlihat lelah, dia memegang dahi dengan memijitnya. Mengisyaratkan jika dia sangat lelah dan ingin beristirahat.

"Apa aku perlu mengantar anda kerumah tuan?" Tanya sekertaris kim.

"Tidak perlu, aku akan pulang sendiri seperti biasa.... Oh ya, apa besok jadwalku sangat sibuk?" Park chanyeol bertanya kepada pak kim dengan wajah lesu.

"Sepertinya besok anda bisa beristirahat, namun lusa jadwal anda akan sangat sibuk" jelas pak kim.

"Haaahhh... baiklah... kamu boleh pulang" park chanyeol menarik nafas panjang dan menyenderkan bahunya di kursi kerjanya.

Park chanyeol melihat ponselnya, dia melihat nomor sejeong. Ya, hanya melihatnya saja.
Dia ragu ingin menghubungi wanita itu pada jam ini. Dia kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jasnya.

"Aku rasa aku harus pulang" gumam park chanyeol.

Dia menyetir menyusuri jalan yang sepi. Dia terbiasa melakukan semuanya sendirian sedari kecil. Sebenarnya park chanyeol mempunyai satu orang kakak laki laki, namun hubungan antara keduanya tampak tidak baik baik saja.

Kakak laki lakinya juga mempunyai perusahaan yang bersaing dengan SS GROUP, tidak heran jika park chanyeol sangat takut jika kakaknya akan mengalahkannya.

Chanyeol kecil selalu mengalah.
Ibu dan ayahnya sering menghabiskan waktu bersama kakaknya ketimbang pergi bersama sama.

"Ayah, ibu, bolehkah aku ikut jalan jalan bersama kalian?" Tanya chanyeol kecil polos.

"Kamu harus belajar dengan rajin, agar bisa seperti kakakmu. Lihatlah, dia peringkat satu berturut turut, tanpa belajar pun kakakmu sudah sangat pintar! Tidak sepertimu yang belajar setiap hari tapi masih saja bodoh" sahut ayah park chanyeol dengan nada emosi.

Dia sudah terbiasa mengerti keadaan sejak kecil, maka dari itu dia memilih untuk tinggal sendirian daripada tinggal bersama keluarganya.

Tapi takdir sepertinya berpihak kepada park chanyeol. Dia berhasil mendirikan perusahaan besar dan menarik minat orang2 untuk berinvestasi di perusahaannya. Dia membangun SS GROUP dengan jeri payahnya sendiri. Mulai dari berhutang dengan bank, hingga akhirnya sukses seperti sekarang ini.

Orang tuanya tidak pernah mencampuri urusan perusahaan park chanyeol. Meskipun dari lahir dia sudah dibesarkan di keluarga kaya, namun park chanyeol tidak ingin melibatkan orang tuanya untuk membantu mendirikan usahanya itu.

Cause we youngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang