Chanyeol berlari mengikuti sejeong yang sudah dibawa oleh beberapa perawat menggunakan bed RS. Dibelakang chanyeol juga terlihat park hyungsik yang tidak jauh khawatir dari chanyeol.
"Sejeongah bertahan lah...aku mohon.." chanyeol berkata dengan nafasnya yang terengah2.
"Mohon maaf silahkan tunggu diluar, hanya perawat dan dokter yang boleh masuk" perawat itu berkata pada chanyeol dan hyungsik dengan tangannya menutup pintu ruang perawatan.
Chanyeol dan hyungsik menunggu di luar ruangan. Mereka berdua duduk dengan menundukkan kepala. Mereka sangat khawatir kepada sejeong.
"Ini semua gara gara kamu! Jika kamu tidak datang dia akan baik2 saja! Kenapa kamu selalu menghancurkan rencanaku?! Hah?!" Hyungsik membentak chanyeol dengan emosinya yang memuncak.
"Apa? Harusnya aku yang marah kepada hyung! Sejeong adalah pacarku, sangat jelas jika aku marah ketika ada laki laki yang ingin mendekatinya!" Jelas chanyeol tegas.
"Aku tidak percaya ini akan terjadi! Apa kamu akan berperilaku seperti ini kepadaku selamanya? Tidak bisa kah kamu merelakan sejeong untukku?? Berbaktilah kepada kakakmu!" Hyungsik masih berbicara dengan emosi.
Chanyeol mengepalkan kedua tangannya. Dia sudah tidak tahan dengan omongan kakaknya kali itu.
"Bruk..!! Dusshh...!!" (Anggep aja suara tonjokan yah, aku bingung gima ngetik suaranya 😭🙏🏻)
Chanyeol memukul hyungsik. Hyungsik pun jatuh tersungkur didepan chanyeol.
"Hyung...apa yang kamu bicarakan? Apakah selama ini aku masih kurang mengalah untukmu?? Aku sudah pergi dari hidupmu dan kamu masih mencoba menyalahkan aku?! Kamu boleh mengambil semua yang aku punya, tapi jangan sejeong! Dia adalah wanitaku!" Teriak chanyeol.
"Sebelum kamu mengenal sejeong, aku sudah lebih dulu mengenal dia! Jadi aku tahu siapa yang ada di hatinya saat ini!" Hyungsik menjelaskan kepada chanyeol, dia berdiri dan meninggalkan chanyeol sendirian.
....
Tak lama setelah kejadian itu dokter lu keluar dari ruangan dan memanggil."Apa anda wali nona sejeong? Bisa bicara sebentar?" Sahut dokter laki laki itu.
"Iya dok... saya walinya sejeong.. bagaimana keadaan kekasih saya?? Apakah dia baik baik saja?" Chanyeol bertanya kepada dokter.
"Mari keruangan saya sebentar" dokter itu menunjukkan arah keruangannya.
Chanyeol hanya mengikuti langkah dokter itu.
"Saya melihat dari catatan medis di rumah sakit ini, sepertinya nona sejeong pernah mengalami kecelakaan belum lama ini. Dia mengalami luka dibagian kepalanya. Sepertinya luka di kepalanya mengalami sedikit penyumbatan darah yang mengharuskan kami untuk segera melakukan tindakan operasi. Anda tidak usah khawatir karena kondisi nona sejeong masih stabil untuk saat ini. Tetapi jika tidak langsung di operasi saya takut kedepannya akan berakibat fatal."
Sejeong berada dirumah sakit yang sama ketika dia dirawat setelah kecelakaan dari bus beberapa bulan yang lalu. Tidak heran jika rumah sakit ini memiliki catatan medis sejeong.
"Lakukan yang terbaik untuk kekasih saya dok, saya ingin dia kembali seperti semula" chanyeol memegang tangan dokter itu dan memohon dengan wajah memelas.
"Baik... saya akan melakukan semaksimal mungkin" jawab dokter.
Chanyeol berjalan menyusuri lorong RS. Dia mengabari mina sahabat terdekat sejeong. Chanyeol tidak tau lagi harus mengabari siapa. Di ponsel sejeong tidak ada nama kontak ibu atau ayahnya.
Mina berlari menghampiri chanyeol.
"Tuan chanyeol... bagaimana keadaan sejeong??" Tanya mina dengan mata yang sudah sembab."Tenang saja.. dia akan segera di operasi. Dokter bilang jika saat ini keadaan sejeong masih stabil" chanyeol mencoba menenangkan mina walaupun perasaannya sendiri sudah tak karuan.
"Mina-ssi... apa aku boleh bertanya..?" Chanyeol mengajukan pertanyaan kepada mina.
"Silahkan tuan.." mina menjawab.
"Apa sejeong pernah mengalami kecelakaan? Kenapa dia tidak pernah bercerita?" Chanyeol bertanya karena penasaran.
Mina pun menceritakan kejadian beberapa bulan lalu kepada chanyeol. Hingga pengirim bunga misterius dan seorang laki laki yang membayarkan kamar vip tempat sejeong di rawat.
Chanyeol tertegun. Dia memegang kepalanya dengan kedua tangannya. Seakan tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi kepada sejeong.
....
Pintu ruang operasi terbuka.Chanyeol dan mina segera menghampiri dokter.
"Bagaimana dokter? Apakah operasinya berhasil?" Chanyeol bertanya.
"Operasinya berjalan lancar. Sebentar lagi nona sejeong akan segera di pindahkan ke kamar pasien. Saya permisi." Dokter menjawab singkat dengan senyuman dan segera pergi meninggalkan mereka berdua.
Chanyeol sudah bisa bernafas lega...
"Mina-ssi...bisakah kau menjaga sejeong untukku? Aku ada urusan mendadak" chanyeol bertanya kepada mina.
"Tidak diminta pun aku akan menjaga sejeong tuan.." jawab mina.
"Baiklah... aku akan segera kembali..." chanyeol segera meninggalkan rumah sakit dan menuju ke suatu tempat.
Chanyeol mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia menyetir dengan amarah. Entah kenapa setelah mendengar cerita dari mina , chanyeol jadi mengingat sesuatu.
Chanyeol menuju rumah orang tuanya.
Setelah sampai dirumah orang tuanya, chanyeol masuk kerumah dengan langkah yang terburu buru.
"Dimana hyung?" Chanyeol bertanya kepada ibunya yang saat itu sangat senang akhirnya anak laki lakinya berkunjung kerumah ya setelah sekian lama.
"Chanyeol-aah...aku tidak menyangka kamu akan mengunjungi rumah ini, bagaimana kabarmu nak? Ibu sangat merindukanmu..." Tanya ibu chanyeol yang merangkul tangan chanyeol dan mengelus pundaknya dan matanya yang berair.
"Maaf bu... tapi aku tidak kesini jika aku tak punya alasan. Apakah hyung sudah pulang? Dimana dia?" Chanyeol melepas rangkulan ibunya dan mencari kakanya.
"Kakakmu berada di kamar" jawab ibu chanyeol singkat.
Chanyeol segera naik ke lantai dua untuk menghampiri kakak chanyeol. Setelah menemukan kakaknya berada dikamar, chanyeol langsung melemparkan pukulan lagi hingga kakak chanyeol tersungkur tidak berdaya. Pelipis dan bibir kakak chanyeol berdarah.
"Apa yang kau lakukan!!?" Tanya hyungsik kesakitan.
Chanyeol masih terengah2 setelah menghajar kakaknya itu. Dia lalu duduk di kursi kamar kakaknya. Tangan chanyeol juga terluka karena pukulannya yang keras.
"Apa kau ingat kejadian beberapa bulan yang lalu ketika kamu mengejarku untuk merebut dokumen yang aku bawa tentang rapat pemegang saham?" Tanya chanyeol.
"Aahh... sepertinya kamu sudah ingat jika sejeong terluka gara-gara kamu.. lihat kan? Kamu selalu melukai orang orang yang dekat denganmu" jawab hyungsik mengejek dengan muka lebam.
"Kecelakaan itu tidak akan terjadi jika hyung tidak mengejarku dan membuat keributan! Apa kamu tidak sadar bahwa hyung yang sudah mencoba merebut segalanya yang aku punya ?!" Chanyeol membantah pertanyaan kakaknya.
"Tidak usah menyangkal dan beralasan apapun. Bus itu tidak akan terguling jika kamu menyetir dengan benar , dan harusnya kamu bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Tapi apa yang kamu lakukan chanyeol-ah?? Kamu malah kabur begitu saja, tidak perduli dengan berapa banyak orang yang kesakitan karenamu. Lalu sekarang kamu ingin menjaga sejeong?? Hah.. aku tidak habis pikir dengan apa yang ada di kepalamu itu" hyungsik berargumen.
"Tutup mulutmu hyung!! Lebih baik kamu mempersiapkan diri karena investormu sebentar lagi akan beralih di pihakku" chanyeol meninggalkan hyungsik dengan kesal. Dia kalut dalam emosi. Dadanya terasa sesak dan dia sekarang merasa bersalah kepada sejeong.
Haii ^^
Kasih komen dan vote untuk cerita kali ini yah...
Biar aku semangat nulis eps selanjutnya 🙏🏻😊🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause we young
Teen FictionHai, semoga kalian suka cerita fiksi aku ya... Maaf bgt kalo masih banyak kata yang kurang baku dan typo bertebaran 😌🙇🏻♀️ Selamat membaca 😊 Jangan lupa vote.nya ⭐️⭐️⭐️