#Enjoy the story #
#agak panjang, sorry kalo ngebosenin huhu#
Duduk terdiam di samping brankar Atta berbaring, hanya itu yang Erza lakukan, adiknya sudah tenang saat diberi alat bantu nafas tadi, tapi masih tertidur, dirinya sendiri juga terluka, tapi pas ada petugas uks yang mau mengobati malah di pelototin, kabur lah.
Pikirannya melayang tak karuan, maksud dari perkataan Lino tadi apa? Adiknya ikut futsal? Waw bagaimana bisa dia kecolongan sampai sejauh ini? Selain karena fisiknya, Erza benar-benar tidak setuju Atta mengikuti Ekstra tersebut, apalagi harus berurusan dengan Lino itu, iihh memikirkan namanya saja bikin Erza naik darah."abang tau kamu udah bangun. "
Erza berucap dingin, dia tau adiknya ini sudah bangun sedari tadi, tapi berniat menghindar."oke, abang bakalan pergi. "
"eeh iya abang jangann,ini udah melek!"
"....."
Tatapan mata Erza benar-benar tajam dan menusuk,dan itu sukses membuat nyali Atta menciut, ngeri banget sumpah, ni Atta gerak dikit kayaknya langsung ilang dari bumi."a-abang ngapain..? "
Masih setia menatap Atta dengan tatapan lesernya, yang Erza butuhkan kali ini cuma penjelasan Atta saja."udah bohong berapa kali sama abang. "
"abang maaf..... "
"mikir nggak sih lo sebelum ngelakuin sesuatu? "
Tanya Erza nyalang, dia tidak habis fikir dengan adiknya ini, jadi selama ini yang dia bahas ekstra ekstra itu ini?"mikir bang...Atta cuma-"
"cuma apa? Kalo mikir nggak mungkin ngelakuin sesuatu seenak jidatnya tanpa peduliin orang yang lebih tua. "
"tapi kalo Atta ngomong pasti juga nggak dibolehin kan!? "
Erza tambah melotot, apaan? Ngegas banget, ya yang namanya orang lagi emosi di gas balik ya makin kebakar."ya setidaknya lo mikir! Tubuh lo kuat apa enggak buat ngikut sesuatu yang ga guna itu!"
"tapi Atta baik-baik aja!! "
"peduli setan! Baik-baik aja apa?! Nggak kasian sama abang-abang yang khawatir banget pas kamu drop? "
"Atta cuma kecapean bang! Nggak lebih! Atta baik-baik aja! "
"lo baik-baik aja tapi ini! Ini yang nggak baik baik aja dek!! "
Tunjuk Erza pada dada Atta, kesel banget dia tu, sedih-sedih karena adiknya hampir tiap akhir pekan kumat, ternyata kerjaannya sendiri."Atta bisa! Kenapa sih kalian kayak gini?! Atta juga pengen main-main!, Atta juga pengen ikut ekstrakurikuler! Atta pengen kayak abang-abang yang aktif! Nggak malesan! Atta suka futsal bang!Atta pengen Jadi pemain sepak bola!,,setidaknya Atta bisa bebas main karena nggak mungkin Atta yang lemah ini masuk timnas..... Atta muak sama kata 'nanti pas udah sembuh' yang selalu Atta denger dari Ayah.. Atta capek, Atta capek nunggu bang.... "
Atta udah mau nangis dia, dari kecil dia ingin bermain bola dengan bebas tanpa adanya larangan-larangan yang bikin dia muak,kenapa susah sekali ya?."udahlah terserah elo, males gue. "
Iya Erza tau... Tapi....kesehatan adiknya jauh lebih penting,sebenarnya sangat sakit mendengar curahan hati sang adik, mau bagaimanapun dikekang untuk melakukan hal yang disukai itu tidak enak, apalagi sudah sedari kecil adiknya ini diperlakukan seperti itu,Erza menghela nafas, lalu meninggalkan adiknya yang sudah hampir menangis itu, dia mau nenangin diri dulu,dan biarkan Atta merenungi kesalahannya.
"yo brow, gimana adek lo? "
Rendi datang dari Arah sebrang, menyapa sang sahabat yang kelihatan berantakan itu,Erza sendiri tidak memperdulikan sapaan Rendi dan berlalu begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
fierce brother
General Fiction!!Follow dulu sebelum baca!! cuek tapi peduli? sifat ini rasanya sudah melekat pada keturunan keluarga avander,, pertemuan si bungsu dengan abang abangnya yang kelewat cuek,namun penuh kasih sayang.. awalnya memang tidak peduli,,lama lama merasa ka...