🌻CHAPTER 07🌻

1 1 0
                                    

Seperti biasa, sebelum kalian baca cerita ini, pastikan kalian udah pencet tombol bintangnya dulu, komen juga!



Happy reading:)



Terlihat seorang gadis dengan hoodie hitamnya tengah bersiap siap untuk pergi ke suatu tempat yang dirinya saja tidak tau pergi kemana, ya karena itu adalah ajakan dari sahabatnya.

"Pagi ma,pa"ujar gadis itu kepada kedua orang tuanya yang kini sedang duduk didepan meja makan.

"Loh Ana tumben jam segini udah rapi, masih pagi banget loh, lagian kan sekarang hari minggu"tanya papa Ana sambil mengusap rambut gadis tersebut yang kini berada disebelahnya.

"Ana diajak Farhan pah jalan jalan gak tau juga mau pergi kemana"jawab Ana yang kini tengah mengunyah roti bakar buatan mamanya itu.

"Oooh sama Farhan, yasudah hati hati yaa jangan jajan sembarangan, inget kesehatan kamu" peringat mama Ana

"Iya mah, Ana gak bakal jajan sembarangan kok" ucap gadis itu tersenyum, meski jauh dilubuk hatinya ia sedikit sedih karena tidak bisa makan jajanan yang biasa dimakan oleh teman temannya, itu juga demi kesehatannya.

Selesai dengan sarapannya Ana berpamitan kepada kedua orang tuanya, kemudian menuju teras rumah sambil menunggu sahabatnya itu datang.

Selang beberapa menit deruman motor terdengar, Ana yang menyadari kalau itu motor sahabatnya segera berdiri.

"Udah lama nunggunya?" Tanya cowok tersebut yakni sahabat sekaligus tetangga Ana.

Ana tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Maaf ya, tadi aku masih nganterin jualan mama" ucap Farhan merasa bersalah.

"Gak papa kok, aku juga baru duduk tadi." Jawab Ana

"Yaudah ayok berangkat" ajak Farhan kepada sahabatnya itu.

Ana mengangguk lalu segera naik ke motor.

Setelah menempuh perjalanan yang mengahabiskan waktu setengah jam, akhirnya mereka telah sampai disebuah tempat air terjun, tidak terlalu banyak pengunjung karena tidak terlalu banyak orang yang tau tempat ini.

"Aku tau, kamu gak suka sama tempat yang ramai jadi aku bawa kamu kesini. kamu suka gak?" Tanya Farhan

"Suka bangettt, disini udaranya sejuk, sama pemandangannya cantik banget" ujar Ana sambil merentangkan kedua tangannya.

"Iya kaya kamu can...." sadar dengan apa yang dia ucapkan, Farhan tidak melanjutkannya lagi.

"Yaudah yuk kesana" ajak Ana sambil menarik tangan Farhan agar mengikutinya.

Farhan bahagia melihat Ana yang sedari tadi terus tersenyum sambil melihat pemandangan disana. Entah sejak kapan dia mulai menyukai gadis bocil itu yang jelas dia tidak mau sampai gadisnya itu sedih.
Selesai dengan melihat pemandangn, Ana lalu menghampiri Farhan yang tengah duduk disamping air terjun sambil menatapnya.

"Makasih ya han, aku seneng banget" ucap Ana yang kini sudah duduk disamping Farhan.

"Hahaha iya, aku juga seneng kalo kamu seneng. Oh ya An  kamu gak ikut ekstrakurikuler disekolah baru kamu?"  tanya Farhan

Pandangan gadis itu berubah sendu, tidak seperti tadi.

"Sebenernya aku pengen banget ikut, cuma gak dibolehin sama mama papa, kamu taukan kondisi aku kaya gimana, jadi gak memungkinkan kalo aku ikut ekstrakurikuler" jawab gadis itu merasa sedih.

"An maap ya aku gak maksud ngomong gitu, sumpah kamu wanita paling kuat yang pernah aku temuin, jangan sedih yaa, senyum dongg, masa mukanya ditekuk kaya gitu. tambah jelek tau gak". Ejek Farhan.

3/rd (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang