Rayan

4.9K 354 10
                                    

Hallooo jumpa lagi dengan Rayan versi udah gede
Huhu cepet banget Rayan gedenya

Jangan lupa vote komennya ya

Happy reading guyss

🐄🐄🐄

"Rayannnn sini kamu. Kamu kan yang udah negmpesin ban motor bapak" teriak pak Budi menggelegar di penjuru sekolah. Ia melihat ban motor beat nya yang kempes mengenaskan karena ulah muridnya

Ya bagaimana tidak emosi pak Budinya, pak Budi akan pergi ke pasar untuk membeli sayuran malah ban motornya kempes. Dan beliau tau itu ulah siapa. Ya siapa lagi kalau bukan Rayan dkk.  pak Budi sudah sangat hapal dengan tingkah Rayan dan kawan-kawan

Rayan, Bimo, Reza dan Ben yang tengah duduk santai di kantin terlonjak kaget mendengar suara merdu pak Budi.  Pak Budi berjalan sambil terus meneriaki nama Rayan

Rezanio narendra, Ramadhoni bimo pangestu, dan Benxio nadelion mahatma teman sehidup semati Rayan. Disini yang lumauan waras asalah Bimo dibandingkan ketiga temannya.

Kejahilan dan kerusuhan yang mereka lakukan Bimo tidak ikut-ikut,  hanya melihat dan memantau tapi nanti jika dihukum mereka selalu berempat. Ya namanya juga teman sejati susah senang bareng-bareng.

Bimo pun tak masalah jika ikutan dihukum, ya hitung-hitung gak belajar.

Walaupun mereka terkenal nakal, bukan nakal deh, tengil dan usil tapi mereka juga menyumbangkan banyak piala untuk sekolah dari basket, olimpiade ekonomi, debat,  dan olimpiade lainnya.

"Duh mampus ketahuan lagi sama pak budbud" ujar Rayan, ia menutupi tubuhnya dengan tubuh Ben yang berada di sampingnya

"Lo pikir ngumpet di samping gue kagak ketahuan sama pak Budi" Ben menoyor kepala Rayan pelan

"Diem lo curut, liatuh pak. budi lagi jalan kesini" ujar Rayan, ia mengintip sedikit  dari balik tubuh Ben

"Bwhahahaha liat deh muka pak Budi" tawa Reza pecah seketika. Memperhatikan wajah marah pak Budi,  bibir yang dimajukan. Kumis yang tebal serta wajah yang memerah menahan marah.  Terlihat sangat lucu bagi Reza.

"Goblok,  jangan ketawa ntar gue juga ikutan ketawa" Rayan menoyor kepala Reza cukup keras. Ia berusaha menahan tawanya

"Hooo sakit dodol, awas lo" Reza bersiap siap akan teriak

"BAPAKKKK RAYAN DISINI NIHHH" teriakan menggelegar Reza mengundang perhatian seluruh isi kantin dan pak Budi yang tengah celingukan mencari keberadaan murid kesayangannya itu.

"Reza goblok goblok goblok" umpat Rayan tak tertahan karena teriakan Reza pak Budi jadi menemukannya

"HEH RAYANNNNNN!" saat sampai du hadapan Rayan, pak Budi menjewer telinga Rayan membuat sang empu mengaduh kesakitan

"duh duh duh sakit  pak" Rayan mengusap-usap telinganya yang masih di jerwer oleh pak Budi

"KAMU KAN YANG NGEMPESIN BAN MOTOR BAPAK" sungut ak Budi

"Bukan p-"

"NGAKU KAMU RAYAN, BAPAK MAU KE PASAR MALAH BAN MOTORNYA KAMU KEMPESIN! " murka pak Budi

"Y-ya maap pak, tapi mereka juga ikutan pak" tunjuk Rayan pada teman temannya

"Bohong pak" bela Reza

"Ngadi-ngadi si Rayan pak" tambah ben

"Kita mah kagak ikutan pak" tambah Ben

"DIEM KAMU. KALIAN SEMUA BAPAK HUKUM" final pak Budi

ArrayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang