kakak beradik

428 62 1
                                    

Udah lama Gak update.  Aku juga rada lupa sama tokoh dan karakternya :). Maaf kalo gak sesuai sama bab sebelumnya.
*
*
#
*
*

Sepulang dari membeli es kelapa muda itu rayan segera pulang.  Karena hari sudah menunjukkan waktu sore.  Saatnya matahari akan terbenam meninggalkan cerita yang telah terjadi pada hari ini.

Rayan memasuki pekarangan rumahnya. Melihat seisi rumah yang terlihat sepi. tidak ada suara berisik dari ketiga adik nya dan ia rasa rumah ini memang kosong.

"bi. Yang lain mana?" tanya rayan. Ia membuka kulkas untuk mencari air putih. Setelah mendapatkan nya ia langsung menegak air putih tersebut.

"anu den. Tadi yang lainnya pergi ke rumah sakit.  Non anzela kecelakaan tadi den" jawab bibi membuat rayan menyemburkan minumannya

"apa bik? Kecelakaan? kok bisa?  Kapan bik? Dimana? Kok gk nelpon rayan si? " cecar rayan membuat bibik bingung di tempat

"udah den tapi katanya hp aden gak aktif" rayan buru-buru mengecek hp nya dn ternyata benar. Hp rayan mati karena habis batrai

"sial" rayan lalu menutup kulkas dan segera berganti baju, ia akan menyuaul keluarganya dirumah sakit.

Seleaai membersihkan diri dan sudah rapi rayan segera turun menghampiri bibi.

"rumah sakit mana bi?" tanyanya seraya menyantap satu paha ayam

"rumah sakit harapan kasih den. Anu telen dulu itu ayamnya.  Ntar seret den dijalan kagak ada air" ujar bibi. Ia menyerahkan segelas air kepada rayan. Rayan segera meminumnya dan berpamitan untuk menjenguk adiknya.

Rayan mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit dimana anzela dirawat.

Tak butuh waktu lama hanya sekitar 15 menitan saja rayan sudah sampai tujuan dengan selamat.

Buru-buru rayan meletakkan helm nya di jok belakang motor kesayangannya itu. Ia berlari kecil memasuk rumah sakit besar yang ada di depan nya

Rayan menuju meja resepsionis menanyakan kebaradaan adiknya.  Anzela berada di ruang bugenvil nomer 123 di lantai dua.

Sesampainya di depan ruang rawat anzela rayan segera masuk dan mendapati keluarganya tengah berda di dalam.  Ada ayah buna nya. Zay dan juga azela.

"buna" panggil rayan pada sang buna yang tengah menngis dipelukan sang ayah.

"anzela kenapa?  Dia baik-baik aja kan?" tanyanya. Ia menatap brankar dimama diatasnya teerdapat anzela yang terbaring lemas dengan kepala diperban dan juga lengan kanannya di perban.

"insya allah gak papa" jawa bara

"kenapa bisa yah?" tanya rayan lagi. Ia menggendong zayyan dan mengayun-ayunkan agar bayi kecil tersebut tidak rewel.

Flasback

Saat ini anzela tengah berada di taman bersama dengan azela. Mereka memutuskan untuk bermain berdua ya istilahnya quality time. Tadi sepulang sekolah mereka tidak langsung pulang dan memilih mampir ke taman terlebih dahulu

Mereka membeli bnyak makanan seperti telur congkel, seafod bakar, gimbab dan lainnya.

Mereka duduk di bangku taman yang di sediakan. Suasana taman saat ini cukup ramai. Sore-sore begini banyak pasangan baik muda mudi ataupun pasangan keluarga yang datang kesini untuk berburu makanan.

Kedua remaja kembar ini memutuskan untuk makan seafood bakar yang telah mereka beli.  Bercerita tentang kisah cinta dan pergibahan lainnya.  Apapun mereka bicarakan.

bahkan ibu ibu memakai pakaian warna serba ungu pun jadi topik sore ini.

"tolong" teriak anak kecil si pinggir jalan yang tak jauh dari kedua nya duduk

Kedua bocah kembar ini sontak menoleh mencari simber auara anak kecil yang meminta tolong.

Anzela melihat anak kecil berumur sekitar 7 tahunan tengah di palak oleh anak remaja.

Anak kecil itu membawa banyak koran yang dijual dan beberapa kotak tisu.  Barang jualannya di letakan pada tempat yang ia gendong.

Korannya tampak berserakan karena di hamburkan oleh dua remaja yang tengah memalaknya.

Terlihat seperti anak brandalan,  bisa dilihat dari bajunya yang kumuh dan celana yang sobek sobek dengan beberapa tindikan di hidung dan telinganya.

"jangan. Jangan ambil uang aku.  Itu untuk berobat ibu" anak kecil tersebut masih mempertahankan uang yang ia dapat.  Ada uang 10 ribuan 20 ribuan empat lembar dan seribuan 10 lembar.

Bocah tersebut mempertahankan uangnya. meskipun sesekali ia terjatuh dan terjengkang karena dorongan dari kedua remaja yang ada didepannya ini.

"jangannnn hiks" tangis bocah itu semakin kencang

"toloooong" teriaknya lagi

Anehnya banyak orang disini tapi tak ada satupun yang mau menolong bocah malang tersebut. Anzela dan azela berlari untuk menolobg bocah malang itu.

"woi baliki duitnya. Kalo mau duit kerja bukan malak" ujar anzela. Mencoba merebut uang yang sudah berpindah tangan dari bocah malang itu.

"enak aja. Ini pajak dia jualan disini.  Lo siapa ikut-ikutan ha" salah satu remaja brandal itu mendorong bahu anzela cukup keras sampai anzEla terhuyung.

"apa-apa an lo.  Dorong-dorong kembaran gue.  Gak usah pegang-pegang tangan lo kotor" azela marah lalu mendorong dengan kuat remaja yang tadi mendorong anzela sampai terjatuh dan uang yang ia pegang jatuh berserakan.  Segara azela mengambil uang itu dan mengembalikannya pada bocah malang tersebut.

"berani ya lo" kedua remaja dan anzela berkelahi . Ada untunvnya kembar diajarkan bela diri oleh rayan.  Ya meski kadang kedua bocah kembar ini polos-polos minta di tabok tapi mereka jago bela diri.

Saat tengah berkelahi anzela lengah sehingga remaja yang melawannya mendapat kesempatan lalu meniju wajah anzela dan mendorongnya kuat ke jalan.  Ia tidak tahu kalau ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang dari sebelah kanan.

Remaja teraebut kaget saat tubuh anzela terpental dengan lumayan kuat ke sisi jalan satunya. Gemetar karena ketakutan akhirnya ia berlari dengan sekuat tenaga melarikan diri dari kejaran orang-orang disana.

"anzelaaaa" azela berlari kesisi jalan.  Melihat saudara kembarnya sudah tergeletak dengan darah yang mengalir dari kepala nya

Flash back off

Azela menangis saat menceritakan kejadian yang menimpa kembarannya itu.  Besok-besok ia tidak akan mengajak anzela untuk main main setelah pulang sekolah.

Niat nya hanya untuk bersenang-senang tapi malah mendapat duka. Ya begitulah kehidupan ada senang sesaat dan duka kemudian.  Ada tangis dibalik tawa riang seseorang.

"udah gak papa. Anzela baik-baik aja kok.  Azela gak boleh nyalahin diri sendiri ya" tutur rayan. Ia memeluk adiknya itu.  Beberapa kalimat penenang rayan lontarkan guna menenangkan sang adik.

"rayan. Buna pulang dulu ya. Jagain adik-adiknya dulu.  Kasian zayan kalo disini lama-lama.  nanti buna balik lagi setelah zayyan tidur ya" pesan azkia. Rayan mengangguk lalu menyalimi kedua orang tuanya.

Azkia bara dan zayyan pergi dari ruangan tersebut.  Menyisakan bara dan kedua adik kembarnya.

"azela udah makan?" azela menggeleng pertanda ia belum ada makan setelah kejadian itu

"makan dulu,  tadi abang sempet beli nasi goreng tu. Makan gih" suruh rayan. Tapi azela menggeleng,  menolak makan kalau anzela tidak makan.

"nanti klo udah bangun pasti anzela makan. Kamu makan dulu ya" meskipun setiap harinya ketiga orang ini selalu berantem dan akan baku hantam tapi tetap saling sayang,  saling suport dan selalu ada satu sama lain. 

Ya meskipun adik rayan ini kadang menjengkelkan tapi its okay. Ray tetap sayang adik kembar.  Kalau tiada mereka dunia ray hampa soalnya gak ada yang diajak baku hantam whehehe

ArrayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang