Kita & Korupsi (K&K)

Episode 6 : Perjalanan Baru

Sebelumnya, diperlihatkan bahwa kasus pertama di negara ini terjadi, dan sekilas bahwa Tuan-Myu meninggal karena Limam, oknum pertama yang melakukan korupsi.

Dari kejadian terbunuhnya Tuan-Myu, Ayki memperoleh informasi bagaimana kasus pertama korupsi di negara ini terjadi. Dan tanpa disadari, Ayki sempat meneteskan air mata ketika Tuan-Myu telah meninggal di kejadian tersebut

Ayki : " Sungguh disayangkan, kenapa aku harus mengetahui ini. Terlebih lagi, ternyata Tuan-Myu adalah Ayah kandungku, dan Kasmia adalah ibu kandungku"

Ayki : " Kejadian ini, membuatku rindu kepada mereka"

Ayki terbangun dan melirik jam dinding di rumahnya

Seperti biasa, Ayki pingsan selama 40 menit , meski disana Ayki selama 1 hari penuh.

Ayki : " Aduuh capeknya, oh iya selendang ini akanku pajang saja di dinding, aku tidak mau membuatnya menjadi rusak "

Setelah memasang selendang merah milik Kasmia, Ayki duduk santai sambil mengingat kembali apa yang terjadi ketika dia kembali di masa itu

Ayki : " Jadi kemarin aku diperlihatkan bahwa Tuan-Myu telah meninggal, tetapi kenapa dia masih memberiku perintah saat di lab ? mungkinkah dia orang lain ? atau jangan jangan si Kasmia selingkuh dengan robot ?... Tidak, tidak, masa iya selingkuh sama robot seperti itu ?"

Ayki : " Tentang kematian Tuan-Myu yang meninggal, itu membuatku penasaran, kenapa dia bisa terkena tembakan itu ? Bukankah dengan cincin ini bisa mendeteksi bahaya ? atau jangan-jangan kekuatannya tidak bekerja karena Tuan-Myu belum siap untuk menghadapi hal tersebut ?"

Ayki : " aah sudahlah, jawabannya bisa datang sendiri nantinya, saat ini ada berita apa ya ?"

Ayki menyalakan televisi di televisi tersebut.

Meski surat kabar masih ada sebagai media masa, ternyata televisi ini sudah populer juga.

Ayki telah banyak mengganti chanel, tapi tertahan untuk salah satu channel

Host : " Berita hari ini, telah terjadi kerusuhan beberapa warga yang berada di daerah TALAGA, beberapa petugas keamanan turut serta dalam mengamankan sekitar lokasi unjuk rasa, mereka menuntut tentang janji pemimpin daerah terkait pembangunan Jembatan Layang Pelangi disalah satu desa di daerah TALAGA tersebut. Kondisi jembatan tersebut saat ini memang masih rusak "

Ayki : " Loheeee, sampai segitu parahnya jembatan itu. Sebentar memang daerah Talaga itu dimana ?"

Karena penasaran, Ayki mencari sebuah buku yang berhubungan dengan lokasi Talaga.

Ayki : " Naaaah ketemu"

Ayki berhasil menemukan buku berjudul NONDESPO MY COUNTRY.

Ayki : " Lohe, ternyata cukup dekat, daerah Talaga berada sebelah baratnya Tuluga, hanya terpisah hutan pinus dan perkebunan"

Keesokan Harinya

Ayki menuju daerah Talaga, dia hanya membawa perlengkapan secukupnya layaknya pengunjung biasa. Melewati hutan pinus dan perkebunan memanglah tidak sulit bagi Ayki. Sesampai di perbatasan Ayki dan beberapa pendatang dihadang oleh dua penjaga yang meminta pajak masuk daerah Talaga.

Kail : "Setiap orang yang masuk Talaga harus bayar 10 Kion untuk perbaikan prasarana, kalo tidak mau membayar tidak boleh masuk !"

Teriak salah satu penjaga dengan lantang.

Karena hal tersebut, para pendatang terpaksa mematuhi aturan tersebut.

Para pendatang berbaris dan bergantian untuk membayarnya.