"It's not your fault, it will never be your fault," -ljm.
Tentang yeonjoo dengan 23 kakak laki-lakinya. Keluarga yang tidak seharmonis apa yang terlihat, 23 kakak jail, adu mulut, seru-seruan?
Tidak.
Mereka dingin. Terlalu banyak hal yang disembunyi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Sruk-
Aku beberapa kali mengubah posisi tidurku yang tidak nyaman. Mataku terpejam namun isi kepalaku masih terus mengembara. Ada yang janggal tapi aku tidak berani membuka mata -teringat mimpiku waktu itu.
Hening.
Bulu kudukku sedikit meremang.
Sepertinya memang mau tidak mau aku harus membuka mata untuk melihat sekelilingku dan mataku langsung tertuju pada sesuatu dipojok ruangan, tidak, aku seharusnya mengatakannya dengan sesosok.
Ia berdiri di sana, gadis yang sama seperti di mimpiku waktu itu. Sebagian wajahnya tertutup rambut yang sepertinya lebih panjang dari terakhir kali aku melihatnya di mimpi. Ia mengenakan baju yang sama namun dengan bercak darah yang terlihat kurang jelas, karena cahaya bulan tidak mencapai pojok kamarku.
Dia diam hanya memandangku dengan datar.
Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Seperti kaku.
Nafasku mulai menderu, keringat dingin turun perlahan. Aku meringkuk ke dalam selimut, menghindari kontak mata dengannya.
Deg.
Mataku membuka perlahan.
Mimpi buruk lagi.
Aku bangun dari kasur mengambil posisi duduk. Kuusap wajahku perlahan, dahiku berkeringat. Aku menoleh ke sudut kamar memastikan semua itu hanya mimpi. Benar saja, sudut kamarku hanya terisi dengan hasil lukisanku kemarin.
Kali ini aku terbangun lebih pagi dari sebelumnya. Pukul 06.45.
Kuraih ponsel yang ada di samping jam bekerku. Layarnya menampilkan beberapa pesan masuk yang belum sempat kubaca. Ada satu pesan yang menarik perhatianku, dan yang mengejutkan adalah itu pesan yang dikirim dari nomor yang sama saat aku belum berangkat ke rumah ayah.
unknown
|kursi kosong ke-25
4 Desember 2021
Aku menghela nafas, mencoba memikirkan siapa abangku yang paling cocok untuk melakukan hal seperti ini. Bang John? tidak, ini tidak akan seru baginya. Bang Ten? yang kutahu dia jarang bermain ponsel. Bang Chenle? tidak ada alasan, tapi sepertinya bukan dia. Masa bodo, aku hiraukan saja mungkin nanti akan berhenti.
Karena ini masih pagi, aku memutuskan untuk berkeliling kompleks perumahan ayah. Hitung-hitung olahraga pagi hari. Aku mengenakan pakaian training dengan rambut panjang yang kukepang 1.
Jam segini orang rumah belum ada yang bangun. Aku melihat Bang Doyoung masih tertidur pulas di sofa ruang tamu -sepertinya dia habis pulang larut malam kemarin. Bang Jisung juga terlihat ketiduran dengan posisi duduk di ruang makan -dia pasti kelelahan karena belajar terus-terusan.