TWELFTH PIECE

50 20 2
                                    

Speak the truth, even if your voice shakes.

Speak the truth, even if your voice shakes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Srak-

Aku menghela nafas –tidak sengaja menjatuhkan sekotak paku– yang kemudian isinya berhamburan di lantai gudang yang kotor. Aku membungkuk, mulai memunguti paku-paku yang berserakan. Bersamaan dengan itu pintu gudang yang terbuka, tanpa aku tau siapa yang sedang masuk ke dalam.

"Oit-," Seseorang lainnya baru saja memasuki gudang.

Suara Bang Mark.

"Benerin ini dong! Punya si Sungchan," aku bisa membayangkan Bang Mark tengah menyodorkan sesuatu.

"Kenapa gua?" Bang Hendery terdengar tidak suka.

"Ya... karna gua gabisa," Aku yang masih memunguti paku di kolong meja mendengus –nyaris tertawa pelan. Aku tidak bisa melihat apa yang tengah mereka bicarakan, tapi nada suara mereka terdengar konyol.

"Der," lagi-lagi Bang Mark.

"Hm..."

"Lo yakin bukan Yeonjoo?"

Gerakan tanganku terhenti, begitu juga seluruh tubuhku yang dengan otomatis berganti mode menjadi siaga. Bang Mark baru saja menyebut namaku. Sebisa mungkin aku tidak membuat suara di bawah sini. Dengan perlahan tanganku kembali memungut paku yang hanya tersisa 3 di lantai. Aku mempertajam pendengaranku.

"Bukan, dia nanya clue itu juga, disini," Bang Hendery menyanggah apa yang dikatakan Bang Mark sebelumnya.

"Bukannya itu Cuma kode?"

"Enga, gua yakin enga,"

"Ck, Jeno sama Sungchan juga bilang bukan Yeonjoo yang ngirim,"

Ngirim?

Pesan itu?

Bang Jeno yang mengatakan kalau itu dari Bang Shotaro. Hanya pengalihan.

Jadi Bang Renjun berbohong. Pesan itu bukan ulah Bang Shotaro.

"Jeno tau darimana?" suara Bang Hendery terdengar menyelidik.

"Waktu dia dapet pesan yang terakhir, Yeonjoo ada pas di depannya,"

Dahiku berkerut. Tanggal 16, saat ponselku dan Bang Jeno bordering bersamaan. Saat Bang Jeno mengajakku pergi ke art museum bersamanya dan Bang Renjun.

Tidak ada jawaban dari Bang Hendery. Aku mendengar suara halus darinya, yang sepertinya ia tengah mengamplas sesuatu.

"Bola aluminium Jeno juga ilang," terdengar desahan kasar dari Bang Mark, ia terdengar frustasi.

"Hhh... si Jeno, kalo dia nemu gimana?"

Dia.

Aku yakin yang dimaksud oleh Bang Hendery adalah aku. Bola aluminium, jelas bola yang sama dengan yang kutemukan dari mantel Bang Jeno. Bola dengan tulisan timbul namanya.

PUZZLE PIECE | NCT 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang