.....
"Arsen ayok kesana."ucap Rara sambil menarik tangan Arsen menuju Pinggir pantai.
Ya mereka kini telah sampai di pantai
Lalu dengan semangat 45 Rara berlari ke arah pantai di ikuti Arsen di belakangnya.
Anggap aja si Arsen ye
terlintas ide jail di otak mungilnya lalu dengan sengaja ia berlari ke arah Arsen lalu mendorong tubuh Arsen hingga terjatuh ke air membuat Rara tertawa puas.
"Jail hm."ucap Arsen lalu berdiri dan tersenyum miring menatap Rara membuat Rara merinding dibuatnya.
"Peace hehe."ucapnya sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V setelah itu berlari menjauh dari Arsen membuat Arsen mengejarnya.
"HUWAAA ada gorila."ucap Rara panik karena Arsen mulai mendekat kearahnya.
Hap
"Kena lo."ucapnya setelah berhasil menangkap Rara.
"Aaa...Ampun om!."pekik Rara dramatis sambil memberontak karena Arsen memeluknya.
"Enak aja karena gue udah basah sekarang giliran lo."ucap Arsen lalu menggendong tubuh Rara bridal style dan membawanya ketempat yang lumayan dalam.
"Aaaa Arsen turunin gue."pekik Rara sambil memukul dada.
Byurr
"Sialan lo."umpat Rara.
"Kita impas."ucap Arsen tersenyum miring.
Hampir setengah jam mereka asik bermain air kini menunjukkan pukul 11:20.
"Ar gue laper."ucap Rara sambil mengelus perutnya.
"Yaudah yuk makan dulu."ajak Arsen
"Traktir gue ya."ucap Rara menyengir lalu di angguki oleh Arsen.
.....
"Habis ini mau pulang atau main dulu hm."tanya Arsen setelah selesai makan.
"Main dulu ya disini."jawab Rara menatap Arsen
"Yaudah."jawabnya sambil mengelus kepala Rara.
Disisi lain.
"Bagaimana apakah hasilnya sudah keluar."tanya seorang pria paruh baya menatap seorang pemuda.
"Belum dad mungkin besok."jawab seorang pemuda di depannya.
"Mas apakah ketika memang benar ia terbukti putri kita apakah kita akan membuang anak pungut itu."tanya sang wanita paruh baya.
"Yaa karena semakin lama anak itu semakin tak tau diri rupanya."jawab pria paruh baya.
'mereka gak suka sama Briana karena sudah tau sifat asli briana yang suka memfitnah putri mereka dan menghabiskan uang mereka untuk berfoya-foya, suka pergi ke klub,dan mereka sebenernya sayang dengan cia namun mereka cuek kepada cia karena kecewa ya namun mereka masih memperhatikan cia dari jauh mau bagaimana pun cia adalah putri mereka.
"Haha tampangnya yang sok polos itu memang bisa menipu kita? oh tentu saja tidak."jawab sang pemuda sambil tertawa.
"Hm apakah setelah ini kau mau memaafkan adikmu."tanya wanita paruh baya.
"Kalau kalian?."bukannya menjawab pemuda itu malah balik bertanya.
"Hmm mungkin mommy akan memaafkan nya di fikir-fikir juga ini tak sepenuhnya salahnya."ucap wanita paruh baya di angguki mereka.
"Ya mungkin Daddy juga."ucap pria paruh baya.
"Ah akhirnya keluarga kita akan kembali utuh seperti semula."ucap sang pemuda tersenyum lebar.
"Oh ya dad sepertinya anak pungut itu perlu di selidiki kalau di perhatikan sekarang ia sangat mencurigakan."lanjut pemuda itu menatap daddy nya serius.
Di angguki oleh kedua orang paruh baya tersebut."Hmm nanti Daddy akan menyuruh anak buah Daddy untuk menyelidiki asal-usulnya."ucap sang pria paruh baya.
"Kamu awasi saja ia ketika di sekolah."ucap wanita paruh baya di angguki oleh pemuda itu.
"Iya mom."ucap pemuda itu.
"Haah jika bukan tanggung jawab karena Daddy dulu menabraknya mungkin ia tak akan masuk ke keluarga kita."ucap daddy menghela nafas kasar.
"Namun sekarang ia malah menjadi anak yang tak tau diri."lanjutnya di angguki mereka.
"Oh ya Rara sekarang dimna?."tanya wanita paruh baya.
"Dia kemarin di bawa Arsen mom, mungkin ke apartemennya."jawab pemuda itu.
"Hmm Arsen sahabat kmu itu."tanya pria paruh baya.
"Kok bisa."tanya wanita paruh baya.
"Keliatannya sih cemburu karena Rara gombalin dokternya trus langsung di bawa pergi deh Raranya."jawab pemuda itu malas sambil mengingat tingkah sahabatnya.
"Haha bisa jatuh cinta juga itu bocah Daddy kira dia gay."tawa pria paruh baya.
"Haha mommy kira juga iya." Wanita paruh baya itupun ikut tertawa.
Kenapa mereka bisa bilang begitu? Ya karena Arsen sahabat dari putranya itu tak pernah berdekatan dengan perempuan contohnya cia ya kecuali ibunya.
kalian pasti sudah bisa menebak mereka bertiga bukan Yap kedua paruh baya itu adalah tuan dan nyonya Pradipta serta pemuda itu adalah Dino.
Balik lagi ke Arsen dan Rara.
Kini mereka telah sampai di halaman rumah Rara karena tadi ketika Arsen akan membawanya ke apartemen lagi ia merengek meminta pulang kerumahnya dan mengancam Arsen bahwa ia tak akan berbicara kepada Arsen selama sebulan.
Membuat Arsen kelabakan dan mengiyakan permintaan Rara dengan syarat ia akan menginap di rumah Rara.
Dan di angguki pasrah oleh Rara percuma berdebat dengan orang keras kepala seperti Arsen.
Bersambung...
Maaf klo makin kesini makin gak jelas alurnya dan maaf sekali lgi karena upnya lama karena saya lier🙏🙂
Jngan lupa vote and komen ya biar author semangat upnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Figuran?
FantasyCitra, gadis berusia 17 tahun, multitalenta yang hobi membaca novel ...... Suatu hari ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan jiwanya masuk kedalam tubuh seorang figuran yang ternyata adalah adik dari sang antagonis wanita yang hilang saat bayi...