-Happy Reading-
Jangan lupa vote komen
Makasiii♡
.
.
"Dia marah?"
Arlan meninggalkan Zerlyn di ruang UKS sendirian. Zerlyn berpikir apa rencana nya tadi membuat Arlan sampai marah. Ia meminum air putih yang ada di UKS dan meminum nya hingga air nya masuk ke dalam lubang hidung nya. "Lu gapapa?"
"Gapapa?! apa maksud nya? lu ga liat apa?" Ia tidak tahu kalau yang menanyai nya tadi adalah Adit.
"Eh m-maap kak, Lyn gatau"
"Lu ngapain ke sini? sakit?"
"I-iya tadi pusing sedikit" Zerlyn berbohong. "Mau gua anterin?" Adit segera memegang tangan Zerlyn dan membantu nya.
"Aduh engga, Lyn gapapa. Ngapain bohong Zerlyn".
Dan Adit mengantarnya masuk ke kelas, yang semua murid dikelas menatapi mereka berdua termasuk Arlan. Adit membantu Zerlyn duduk di bangku kursi nya. "Udah kak Zerlyn gapapa". Adit rasa Zerlyn sudah baikan, langsung pergi keluar.
"Zer lu kenapa?" tanya Melisha sambil mengecek dahi Zerlyn.
"Sstt gua bohong tadi" jawab Zerlyn dengan berbisik-bisik ke telinga Melisha sehingga Melisha menjitak dahi Zerlyn. "Njir lu bikin gua panik aja"
Zerlyn masih memikirkan perkataan Arlan tadi. "Arlan ngga bosen nemenin Ara?" Zerlyn menggeleng-geleng. Ia tidak fokus memperhatikan pejelasan guru didepan.
"Zerlyn kerjain satu soal di depan!"
"Maaf bu saya ijin ke kamar mandi". Ia berbohong lagi entah kenapa dengan hari ini sehingga Zerlyn terus-terusan berbohong. Ia berdiam diri di dalam kamar mandi. "Gua kenapa si?!" tiba-tiba saat Zerlyn hendak keluar, ada yang mengunci nya dari luar.
"Heii yang diluar bukain!"
"Sip berhasil"
Sudah dua puluh menit Zerlyn terjebak di kamar mandi. Ia kelelahan meminta tolong karena tidak ada satu pun orang yang mendengar kan nya. "Mamaaa tolong Zerlyn.."
🌟
"Arlan lu liat Zerlyn ngga?" tanya Melisha
"Ga, emang kenapa?"
"Dari tadi ngga balik-balik dari kamar mandi". Tanpa pikir panjang Arlan segera lari menuju kamar mandi dan mengecek semua ruangan. Dan ada satu pintu kamar mandi yang tertutup, Arlan mencoba gedor-gedor tapi tidak ada jawaban. Melisha yang panik dari tadi langsung mencari pak satpam agar bisa membukakan pintu nya.
Pak Satpam mencoba membuka dengan kunci cadangan akhirnya berhasil membuka pintu, dan melihat Zerlyn yang sudah lemah tergeletak di lantai kamar mandi. Hingga Zerlyn tersadar ia sudah ada di ruangan UKS.
Melihat Zerlyn sudah lumayan mendingan, Arlan menyuruh Zerlyn untuk pulang. "Lu pulang aja nanti gua ijinin ke guru pembimbing nya".
"Ngga, gamau nanti lu sendiri?"
"Sama Ara"
Zerlyn langsung beranjak dari ranjang dan langsung ke kelas untuk mengambil tas nya. Ia tidak mau mendengar kata Ara Ara lagi, entah apa yang dirasakan Zerlyn kepada Arlan. Apa ini cemburu?.
Ia pulang diantar oleh mobil sekolah, saat sampai rumah ia merasa bosan karena hari ini seharusnya belajar bersama Arlan. "Gua harus ngapain ini? tidur aja sekali-kali nyantai"
Tak terasa Zerlyn tidur cukup lama hingga mau tiba maghrib. "Zerlyn bangun dibawah ada temen kamu nungguin cepet turun gih", Risa mencoba membangunkan Zerlyn. "Melisha?"
Mata nya masih belum terbuka lebar hingga pandangan nya masih buram, saat menuruni tangga pun ia hampir tersandung. Zerlyn mencoba mengucek-ucek mata nya dan akhirnya mata nya terbuka sempurna. Dugaan Zerlyn salah, ternyata teman yang dimaksud itu adalah Arlan bukan Melisha.
"Gua kesini mau ngasih materi yang tadi di pelajari, lu catet sekarang dan gua mau pulang" ucap Arlan yang sedang duduk di kursi panjang ruang tamu.
"Ouh oke makasih". Arlan langsung meninggalkan rumah Zerlyn tanpa kata-kata apapun. "Sejak kapan si dia mulai dingin gini? ketempelan ya dia?"
Saat Zerlyn mencatat materi yang diberikan Arlan tadi, ia sengaja untuk mengecek tulisan yang ada di belakang halaman buku. Ternyata ada bekas sobekan tepat di pinggir tulisan zerlan yang Zerlyn kemarin tulis. "Kok ngga ada? habis di sobek?".
Akhirnya Zerlyn sudah menyelesaikan catatan materi dari Arlan dan segera mengembalikan nya. Ia pergi kerumah Arlan dan mengetuk pintu rumah kediaman Airlangga itu.
"Assalamualaikum Tante, Arlan nya ada?"
"Waalaikumussalam, dia ada di kamar nya. Kalau mau ketemu kamu ke kamar nya saja"
"B-boleh tante?" Aya hanya menganggukkan kepala nya saja.Dulu saat masih kecil, Zerlyn sering sekali masuk ke dalam kamar Arlan.
Zerlyn membuka pintu kamar Arlan yang tidak dikunci. Ia melihat Arlan yang sedang membaca buku di atas ranjang nya. Zerlyn menghampiri dan menaruh buku itu di meja yang ada di sebelah ranjang Arlan. "Arlan ini makasih".
Zerlyn masih ingin disini hingga mata nya tertuju pada mainan mobil-mobilan. "Arlan gua minjem mainan lu boleh ngga?"
"Mainan yang mana, mainan gua banyak" jawab Arlan tanpa menoleh ke arah Zerlyn karena mata nya masih fokus untuk membaca.
"Itu yang mobil-mobilan" tanpa jawaban dari Arlan lagi, Zerlyn mengambil mainan itu dan memainkan nya. Ia masih memainkan dengan cara yang sama yaitu hanya memaju-mundurkan saja. Saat Zerlyn asyik dengan mainan nya, tiba-tiba Zerlyn ingin menanyakan sesuatu kepada Arlan. "Arlan lu akhir-akhir ini cuek ke gua kenapa? atau lu marah ke gua? gua ada salah?"
"Ga ada"
"Terus kok lu cuek banget ke gua?"
"Biasa aja" jawab Arlan singkat.
"Biasa aja apanya? itu sifatnya cuek Arlan" ucap Zerlyn dalam keadaan tangan nya yang masih memainkan remot kontrol mobil-mobilan nya. Hingga tak sengaja mobil bagian belakang menabrak jempol kaki Zerlyn.
"Ahhhh" Mendengar teriakan dari Zerlyn, Arlan yang masih fokus dengan membacanya sontak kaget. "Lu kenapa?" tanya Arlan.
"Jempol kaki gua kena tabrak, gara-gara lu". Arlan hanya berdiri tegap di hadapan Zerlyn dan menyaksikan Zerlyn yang sedang meringis kesakitan.
"Gua ngapain Zer? nyetir mobil nya aja engga apalagi nabrak kaki lu" jawab Arlan
Jangan lupa votmen yaa karena kalian ngevote itu aku udah seneng banget dan semangat untuk nulisnya, semua orang pasti juga begitu kan.
Tetap stay healty and take care of yourself💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERLYN & ARLAN
AdventureBagaimana jika sahabat masa kecil kita sekarang menjadi saingan hanya untuk memperebutkan peringkat satu di sekolah? itu yang dirasakan oleh Zerlyn Aiyana Setya yang selalu berada di posisi kedua setelah sahabat nya Arlan Airlangga. "Arlan! gua pe...