O14

10 1 0
                                    

-Happy Reading-

.

.

Sebenarnya ia tidak suka Arlan bersama Ara. "Kok gua marah lagi sih ke dia?".  Zerlyn tidak mau menaruh rasa marah ke Arlan karena pasti harus saling berbicara lagi saat olimpiade. (marahnya Zerlyn diem-diem an)

"Lu ngambek sama gua?" tanya Arlan yang sambil membawa buku di pangkuan nya.

Zerlyn yang sedang memandangi kendaraan lalu lalang dari kaca mobil, langsung menoleh. "Ngambek? haha engga".

"Keliatan Zer dari wajah lu"

"Emang iya?". Arlan tidak menjawab pertanyaan Zerlyn dan melanjutkan membaca buku nya.

Akhirnya mereka berdua dan guru pembimbing telah sampai di sekolah tempat olimpiade. Zerlyn langsung turun menjinjing buku-buku nya. Saat ia berjalan, pulpen yang terselip di buku nya terjatuh.

Waktu mulai olimpiade masih kurang tiga puluh menit, karena ada waktu ia memilih untuk belajar lagi. Saat membuka buku nya, ia ingat bahwa tadi ada bulpoin. "Kok gaada? eh Lan lu bawa pulpen gua?"

"Ga"

Zerlyn merogoh saku,tas, dan kolong kursi. Saat ia mencari dibawah tiba-tiba ada kaki yang bersepatu hitam putih berdiri dihadapan nya. "Ini pulpen lu kan?" Zerlyn langsung mendongak.

"Ini kan cowo kemarin. Aaahh i-iya ini pulpen gua. Kok ada di lu?"

"Tadi pas lu jalan pulpen nya jatuh". Laki-laki berbulu mata lentik itu menyodorkan tangan nya berniat untuk bersalaman. "Rafka". Zerlyn membalas dengan menyodorkan tangan nya "Zerlyn". Laki-laki itu meninggalkan Zerlyn, sementara Zerlyn masih memandangi nya dari belakang sambil senyum-senyum.

Arlan yang melihat nya langsung mencubit pelan tangan Zerlyn "Hei udah fokus belajar". "Ish sakit tau! iya iya".

🌟

Akhirnya olimpiade sudah dimulai saat pertanyaan ke dua, ia sangat tidak memahami karena harus membayangkan bagaimana petir yang menghasilkan energi listrik. Karena Zerlyn sangat lemah tentang pelajaran energi-energi. "Lan ini gimana gua gapaham, waktunya lima belas detik lagi".

"Sabar gua juga lagi ngejawab ini" Tettt tim A memencet tombol berhasil menjawab pertanyaan itu. "Udah gapapa lu udah berusaha, maap juga gua gabisa bantu apa-apa di soal ini" ucap Zerlyn dengan mengelus-elus pundak Arlan. Arlan hanya memandang wajah Zerlyn dengan tatapan mata nya yang tajam.

Lanjut mc memberikan soal berikut nya
"Barang pecah belah adalah mudah pecah bila jatuh. Barang barang yang tidak pernah pecah bila jatuh tidak lagi digolongkan dalam kategori barang pecah belah. Gelas buatan indokaca tidak dapat pecah apabila jatuh, Jadi". Zerlyn dan Arlan mendengarkan dengan seksama.

"Jadi, A. Gelas produksi indokaca termasuk barang pecah belah, B. Gelas produksi indokaca tidak dapat pecah, C. Gelas produksi indokaca tidak termasuk barang pecah belah. Oke silahkan menjawab".

Tanpa berpikir panjang Zerlyn memencet tombol merah yang ada di depan nya. "Ya kelompok B". "Jawaban nya C yaitu gelas produksi indokaca tidak termasuk barang pecah belah".

"Daaan ya benar kelompok B mendapat dua puluh poin". Olimpiade mereka berjalan sengit,  kelompok Zerlyn terus bergantian menjawab dengan kelompok sebelah nya.

ZERLYN & ARLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang