'SEKOLAH MENENGAH ATAS BIANTARA'Nama itu terpampang jelas di salah satu bangunan besar di pusat kota Bandung . Sekolah yang di gadang gadang adalah sekolah dengan fasilitas terlengkap se Indonesia . Walaupun dari segi pembelajaran masih berada di urutan kedua di bawah urutan lulusan terbaik setiap tahun yaitu 'SMA ATMASTA' .
Tapi , seperti kata pepatah 'ada harga ada kualitas' jika kualitas sekolah nya saja seperti itu tidak menutup kemungkinan juga hanya orang orang terpilih saja yang dapat masuk sekolah tersebut . Anak CEO atau anak pejabat misalnya.
But that's the problem . Banyak uang , hidup enak , hidup mewah tak jarang menyebabkan mereka menjadi seenaknya terhadap seseorang yang berada di bawahnya . Brand apa yang biasa kamu pakai , seberapa pengaruh skincare apa yang kamu pakai agar terlihat cantik atau status pekerjaan orang tua terkadang menjadi pembanding diantara mereka . Tak sesuai? Ya pembullyan akhirnya yang terjadi .
Ingat, BIANTARA adalah sekolah dengan fasilitas terlengkap bukan sekolah dengan sikap anak terbaik.
Tok tok tok
Pintu kayu jadi coklat dengan plang ' Ruang Kesiswaan ' itu di ketuk dari arah luar .
"Masuk" jawab seseorang dari dalam .
Clek
Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria paruh baya dengan seragam nya sedang ter engah - engah seperti telah berlari ratusan meter .
"P..pak , huh..huhh... I..itu pak maaf"
"Itu maaf apa mang jun? Bicara yang benar . Kau ini seperti sudah lari maraton saja . Tarik nafas dulu kau " Ucapnya .
Pria yang di panggil mang Jun itu mendengar , dan mulai mencoba mengatur nafasnya agar dapat berbicara dengan lancar .
Menurunkan kacamata yang ia pakai , guru kesiswaan ini bertanya kembali , " Sudah ? "
Mang Jun mengangguk.
" Jadi ada apa kau berlari seperti atlet kemari? "
"Mm .. It..itu loh pak , anak anak Clovis kelabui saya buat bisa keluar sekolah barusan"
"Keluar dari sekolah lagi di jam pelajaran berlangsung?Bagaimana kau ini ?!"
"Maaf atuh pak , saya bener bener gak sadar . Tiba - tiba mereka udah dapet kunci gerbangnya" Ucapnya membela diri .
Berdiri dari duduknya ia kembali bertanya , "Gimana bisa kau tak sadar buat kasi kunci gerbang sama anak anak itu?"
Menggaruk kepalanya yang tak gatal Mang Jun memberi alasan , " Begini pak saya dikasih tau kalau bi Atun cari saya atuh di halaman belakang , eh pas saya kesana BI Atun nya teh gaada pak . Nah , kebetulan kuncinya saya taro di laci pos satpam pak ga saya bawa" Ucapnya .
"Kau ini! cuma gara gara si Atun kau biarkan mereka keluyuran di jam sekolah ?!" Sentaknya pada mang Jun .
"Eh pak , bukan cuma atuh kalo bi Atun nyariin saya mah , itu artinya-"
"Sudahlah , Aku tak mau dengar alasan mu . Kau balik lagi saja ke pos percuma juga kalau mereka memang mereka sudah pergi , besok saja saya kasih hukuman untuk mereka" Ucapnya mengakhiri percakapan ini .
Mang Jun mengangguk dengan rasa bersalah nya , " Baik atuh pak Komar maaf sekali lagi . Kalau begitu saya permisi mau ke pos"
"Anak anak ini . Ku bubarkan Clovis baru tau rasa mereka!" . Ucapnya pada diri sendiri .
Baru saja pa Komar menarik nafas lelahnya dan kembali duduk di singgasana nya , pintu itu di ketuk kembali dari luar .
Tok tok tok

KAMU SEDANG MEMBACA
For Our Best Friend
Teen FictionKejadian pembullyan yang dialami oleh Bunga akhirnya menyebabkan ia harus berjuang di rumah sakit. Yang paling menyedihkan adalah pembullyan yang dialaminya selama ini tidak di ketahui oleh orang orang di sekitarnya . Termasuk kedua sahabatnya Zeva...