14 - Kekuatan milik Aza

183 35 22
                                    

Hari ini adalah hari senin, hari untuk memulai semuanya dari awal. Aza sudah siap menjalani kehidupannya di dunia ini, ucapan ucapan menyakitkan dari orang kerajaan kini tak bisa mengusiknya lagi. Ia sudah terbiasa, lagipula ia bisa hidup aman dan terjamin disini, jadi ia tidak akan memperdulikan omongan orang orang tentangnya. Kehadiran Eliana juga sangat membantu Aza disini, ia sudah menganggap Eliana sebagai ibu keduanya.

Tapi tak bisa dipungkiri, ia sedikit gugup hari ini, karena ia pikir di sekolah nanti pasti ia akan bertemu banyak bangsawan lain yang akan menganggap rendah dirinya. Namun kata kata Eliana membuatnya mengabaikan hal itu.

"Aza ingat pesanku ya, disana mungkin akan ada beberapa orang yang tidak menyukai dirimu sama seperti di istana ini, jadi tetap fokus dan jangan hiraukan mereka, teruslah menjadi anak baik, tapi jika perlu tendang saja mereka" Ucapnya diakhiri dengan gelak tawa.

"tidak aku bercanda haha, usahakan menghindari masalah oke?"

Aza tersenyum, ia mengangguk lalu memeluk Eliana. "Iya liana, aku akan baik baik saja disana, kalau begitu aku pergi dulu, kereta sudah datang di depan" Ucapnya.

"hati hati!"

"iyaa, ayo blu!"

Aza berlari seraya merangkul Blu ditangannya. Beruntungnya, desain seragam sekolah dibuat seperti gaun pendek, hal ini membuat Aza dapat berlari dengan bebas.

Aza berhenti sejenak pada tangga istana, ia menunduk sambil memegangi lututnya. Jarak kamarnya menuju gerbang cukup membuat nafasnya ngos ngosan. Sebenarnya ia tak perlu berlari untuk menuju kesini, hanya saja hari ini ia bangun sedikit terlambat.

Aza mengangkat kepalanya melihat kearah kereta kuda yang terparkir di depan gerbang. Sepertinya semua orang sudah ada di dalam sana. Aza menarik nafasnya panjang dan segera berlari kembali.

"hheuh! maaf terlambat" Ucap Aza dengan nafas yang masih tersengal, ia membungkuk di depan pintu kereta.

"tidak apa, jadwal berangkat kita masih 10 menit lagi" Ucap Alyna.

Aza melototkan matanya mendengar ucapan Alyna. Entah harus sedih atau senang untuk menanggapinya. Huft, sudahlah yang penting sekarang ia sudah berada di dalam kereta.

Kereta mulai berjalan ketika semua orang sudah datang. Ini kali pertamanya Aza menaiki kereta bersama dengan anggota kerajaan lainnya. Sangat tenang dan hening.

Beberapa saat kemudian kereta kuda tersebut berhenti. Tampaknya sudah sampai di sekolah. Memang jarak istana menuju sekolah tak terlalu jauh, dari istana saja kita bisa langsung melihat bangunan sekolah.

Tuk

Pintu kereta dibuka oleh seorang pengawal, ia membungkuk mempersilakan orang di dalam kereta untuk turun. Mereka pun satu persatu turun dari kereta, begitu juga dengan Aza. Ia turun dari kereta lalu langsung dihadapkan dengan sebuah gerbang yang cukup besar. Cukup terlihat bahwa sekolah ini merupakan sekolah elit. Banyak kereta kuda lain yang berhenti, yang didalamnya berisikan para bangsawan kelas atas. Sebagian dari mereka memang mempunyai magie khusus, dan sebagian lainnya membayar cukup mahal untuk masuk kesini, ke magietza academy of magic.

"blu, sekolah ini sangat besar bukan?" Ucap Aza sambil berjalan masuk menuju gerbang.

Dan seperti biasanya, Blu tidak menjawab apapun. Entah apa yang membuat Aza terus berbicara kepada foxies yang tak pernah terdengar berbicara.

"semoga saja disini tidak ada manusia busuk seperti di istana ya, aku sangat jijik" lanjutnya. Semenjak datang ke dunia ini, sifat Aza berubah hampir sepenuhnya. Yang pada awalnya ia adalah seorang yang lemot, manja, dan juga kekanak kanakan, berubah menjadi seorang gadis yang berani, dan tegas namun sedikit menjengkelkan. Ya tentu hal ini dikarenakan lingkungan yang memaksanya menjadi seperti itu. Bayangkan saja jika ia tetap menjadi manja dan kekanakan, yang ada orang lain akan semakin mengolok oloknya.

Undisclosed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang