Tunangan

37 7 1
                                    

satu minggu berlalu, tiba lah saat pertunangan edlyn dan adley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

satu minggu berlalu, tiba lah saat pertunangan edlyn dan adley. pertunangan ini cukup tertutup hanya dihadiri oleh keluarga dari dua belah pihak. meskipun di adakan dengan tertutup tetap saja dekorasi tersebut terlihat begitu mewah.

kenapa pesta pertunangan mereka diadakan tertutup? ya karena ini syarat dari edlyn. edlyn bersedia bertunangan dengan adley dengan syarat pertunangan nya harus dilaksanakan tertutup dan cukup orang-orang terdekat saja yang mengetahui ini. alasan tersebut edlyn embel-embel karena dia dan adley masih sekolah ia ingin menghabiskan masa sekolahnya dengan tenang dan dia tidak ingin orang-orang tahu bahwa dia adalah putri tunggal keluarga widhibrata.

"cocok ya mereka" ucap miranda memperhatikan edlyn dan adley yang sedang melangsungkan pemotretan sehabis acara berlangsung

"iya. mana mereka gemes banget lagi" sambung belle

"gak sabar deh kita mau besanan" ucap miranda sambil tertawa kecil

 di lain sisi, edlyn memasang muka cemberut dan mood nya sangat tidak baik, meskipun ia sudah menyetujui pertunangan ini namun bagi nya masih tidak adil, pasalnya edlyn ingin sekali menikamati masa remaja nya dengan hal-hal yang ingin ia lakukan seperti jatuh cinta dan pacaran dengan orang pilihannya.

"senyum khai" ucap adley menekan

"ngapain sih foto-foto segala, gue mau pulang mau istirahat capek" ucap edlyn judes

"lo kira gue juga mau? gue juga terpaksa kali" sahut adley menatap edlyn dalam

"kalo lo terpaksa seharusnya dari awal lo menentang pertunangan ini bukan malah setuju"

"gak semudah itu khai"

"bilang aja lo kesenangan tunangan sama gue" sahut edlyn sambil meninggalkan adley

"mbak... mbak.... belum selesai foto nya" ucap salah satu fotografer memanggil edlyn

"udah lah capek saya mas" jawab edlyn sambil melambaikan tangan menandakan stop

edlyn berjalan menuju meja yang terdapat berbagai macam makanan, ia mengambil piring lalu mengambil beberapa hidangan dan diletakkan kepiring nya. kini ia duduk sendiri di meja yang berada dibalkon sambil bersenandung kecil menikmati hidangan tersebut dan memandangi bintang-bintang dan merasakan hembusan kecil angin.

"ngapain sendiri disini?" ucap seorang lelaki

edlyn yang sedang asik sendirian menikmati malam itupun terkejut dengan kedatangan seorang lelaki di belakangnya. edlyn pun sontak menoleh kebelakangnya

"ngapain lo kesini?" ucap edlyn sambil menyuap kembali makanannya "ganggu ketenangan gue aja lo"

lelaki tersebut adalah adley. adley duduk disebelah edlyn memperhatikan edlyn yang sedang makan dengan lahap. sesekali edlyn melirik kearah adley, ia sadar bahwa adley masih saja memperhatikannya dan hal itu membuat ia sangat risih.

"pulang gue antar" ucap adley

edlyn menghentikan makannya meletakkan sendoknya dan menghela nafas keras, mood yang mula nya sudah mulai membaik kin anjlok lagi

"gue pulang bareng nyokap bokap" jawab edlyn

"nyokap bokap lo sudah pulang, gue disuruh anter lo"

"yaudah gue bisa naik taksi online" jawab edlyn sambil mengambil hp berniat memesan taksi online

belum sempat edlyn memesan taksi online, hp nya telah di ambil paksa oleh adley dan segera dimasukkan ke dalam kantong jas nya. edlyn yang melihat hal tersebut pun semakin terbawa emosi, namun edlyn mengurungkan niat nya untuk melepas emosinya pada adley

"akhhh" ucap edlyn kesal "jalan kaki aja deh gue dari pada balik sama lo" sambung edlyn beranjak pergi meninggalkan adley sendirian

sudah hampir satu jam edlyn berjalan beberapa kali ia terstop di halte bus untuk beristirahat, jam sudah menunjukkan pukul 23.30 malam yang arti nya tidak ada lagi bus yang beroprasi di jalanan. jalanan cenderung sunyi namun ia tidak sedikitpun merasa takut karena ia sadar bahwa adley terus ada dibelakang mengiringi nya meskipun adley mengiringinya naik mobil.

"gak ada gitu niatan bujuk gue suruh masuk kemobil" ucap edlyn menggerutu

edlyn melanjutkan jalannya selang 15 menit tiba-tiba hujan turun membuat ia terkejut, edlyn memalingkan badannya memastikan bahwa adley masih ada mengikutinya dan benar saja adley masih setiap mengikutinya. edlyn gengsi untuk berlari masuk kemobil adley pasal nya tadi ia  sudah menolak ajakan adley untuk pulang bersama nya.

"akhhhhh.... bodo bodo.... dari pada gue basah kuyup" ucap edlyn berlari masuk ke mobil edlyn

di mobil adley terlihat menahan tawa nya, ia memperhatikan edlyn yang sibuk mengebas-ngebas pakaiannya sambil ngedumel kecil.

edlyn menghentikan aktifitasnya menoleh kearah adley yang tengah menahan tawa "kenapa lo?"

"gak. cuma tadi ada yang bilang mau jalan kaki aja sampai rumah" ledek adley

"gak ada. lo salah denger"

"oh yaaa" jawab adley sambil menyodorkan handuk kecil yang ia ambil dari kursi belakang

"ikhhh" sahut edlyn sambil mengambil handuk tersebut "dah ah ayo jalan" ucap edlyn nya.

adley melepaskan safety belt nya, mendekatkan tubuhnya kearah edlyn yang membuat wajah edlyn memerah. kini wajah mereka berjarak beberapa senti saja, jantung edlyn tidak karuan ia memejamkan mata. dan menahan nafas nya. adley yang melihat hal tersebut pun tersenyum dan kemudian ia menarik safety belt edlyn dan memasangkannya

klik

suara itu sontak membuat edlyn membuka mata nya kembali melihat adley yang tengah memasang safety belt nya kembali

"mikir apa lo?" ucap adley sambil tertawa

"gak ada" jawab edlyn canggung

kini wajah edlyn sangat merah menahan malu yang hampir tidak terbendung. sedangkan di kursi pengemudi itu adley tertawa melihat tingkah edlyn yang berubah menjadi canggung

KILAS BALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang