Perjodohan yang sudah direncanakan sejak kecil membawa edlyn dan adley bersatu.
Salah satu dari mereka ternyata sudah menyimpan rasa sejak lama namun apakah bisa mereka saling mencintai ketika sesorang datang memberi rasa nyaman
***
"Jangan sampai a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"pulang sekolah ikut gw" ucap adley
"ngapain? gw sudah ada janji sama andrew mau ketoko buku"
"batalin sama andrew, ketoko buku sama gw aja"
"apaan sih lu? "
"dengerin gw. pulang sekolah ikut gw. kalo lu mau ketoko buku gw antar"
"thanks, gw bisa kasana sendiri" edlyn pergi meninggalkan adley
"ada yang mau gw bicarain penting tentang kita" ucap adley
langkah edlyn terhenti, lalu ia memutar badannya menghadapi punggung adley "sejak kapan kita?"
adley memalingkah badannya dan berjalan mendekat kearah edlyn, sedikit membungkuk dan menyorongkan wajah nya sehingga jarak wajah mereka semakin dekat sehingga mata mereka bertemu sejajar. adley menatap dalam edlyn hingga membuat wajah edlyn memerah, adley yang memperhatikan itu pun tertawa kecil
"apaan sih lu?" ucap edlyn melangkah mundur selangkah lebih jauh dari adley
"gak usah salting gitu" jawab adley "intinya lu pulang sekolah sama gw, gw tunggu di gerbang sekolah"
"gw bawa mobil sendiri"
"suruh supir ambil mobil lu disekolah"
"tapi itu mobil kesayangan gw, gak boleh sembarangan orang ba--" ucapan edlyn yang belum selesai dipotong oleh adley
"gak usah banyak alasan. sejak kapan lu sayang sama barang-barang lu"
"gw tunggu, kalau lu gak ada tanggung sendiri resikonya" adley berjalan meninggalkan edlyn
gita bersama teman satu geng nya sedang mengobrol di lorong kelas itu yang tak sengaja melihat adley dan edlyn yang hampir bersamaan turun dari tangga, hal itu membuat gita tidak suka lalu langsung menghampiri edlyn yang sedang berjalan kearah kelas dan langsung menarik tanggan edlyn hingga menghentikan langkah edlyn.
"gak bisa di omongin pakai kata-kata lu ya? harus pakai kekerasan biar lu ngerti?" ucap gita
"what?"
"gak usah sok polos lu, gw udah peringatin lu untuk jangan deketin adley"
"gw gak deketin adley dan dia bukan selera gw"
"lu kira gw buta" telunjuk gita mendorong kepala edlyn "gw liat lu ngekorin adley"
tatap sinis edlyn "maksud lu apa tonyor-tonyor kepala gw?, nyokap bokap gw aja gak pernah nonyor kepala gw"
"edlyn" suara andrew yang sedang berjalan menuju edlyn
"itu peringatan buat lu, gw bisa lebih keras dari ini" sahut gita judes sambil meninggalkan edlyn
andrew dan edlyn berjalan menjauh dari gita dan gengnya, sesekali andrew menoleh kearah edlyn memperhatikan wajah edlyn yang masih terbawa emosi karena pembicaraannya dengan gita