Chapter 4 : Galbitang

83 15 10
                                    

Dahlah aku update ajaaaah wkwkwkwkw

***

Son Ye Jin menyetir mobil ke rumahnya dengan perasaan senang. Sekarang masih pukul 10 pagi, itu berarti masih ada sisa 2 jam untuk masak dan siap-siap.

Ponselnya berdering, Son Ye Jin mengangkat dari sambungan radio di mobil.

"Halo, Son Ye Jin-a" terdengar suara wanita tua dari seberang panggilan.

"Eommoni!" Son Ye Jin berseru, itu adalah suara ibunya Hyun Bin. "Eommoni, ada apa meneleponku? Di Kyoto baik-baik saja kan?!"

Yoon Aera, ibu kandung Hyun Bin yang menganggap Son Ye Jin seperti anaknya sendiri. Son Ye Jin ditinggal oleh kedua orang tuanya secara bersamaan karena kecelakaan mobil dan truk pada saat tahun terakhir dia menempuh sekolah menengah atas. Atas kejadian itu, keluarga Hyun Bin akhirnya selalu jadi tempat pulang Son Ye Jin. Orang tua Hyun Bin sangat menyukai wanita itu karena kebaikan hatinya dan juga kecerdasannya, di tambah Hyun Bin selalu bersemangat setiap ada Son Ye Jin dan dia juga membantu Hyun Bin menggapai mimpi-mimpinya.

Kyoto, kota asri di Jepang yang menjadi tempat tinggal orang tua Hyun Bin. 5 tahun yang lalu, ayah Hyun Bin, Jeon Joonghun mengalami gangguan asma yang semakin parah. Karenanya, ia harus berobat di Jepang dan tinggal di hunian yang asri bersama keluarga Hyun Bin di Jepang yang lain. Sesekali, Hyun Bin dan Son Ye Jin berkunjung sekalian liburan.

Aera tertawa "Tentu! Aku baik-baik saja, Kyoto baik-baik saja, Abeoji pun baik-baik saja. aku hanya ingin tahu kabar putriku."

Son Ye Jin tersenyum senang. "Aku baik, Eommoni."

"Kau sedang di jalan, ya?" Aera mendengar gemuruh suara mesin.

"Iya, Eommoni. Aku habis dari swalayan karena teman-teman Hyun Bin akan makan di rumah dan aku akan memasakkannya galbitang."

"galbitang?" Aera membayangkan makanan nikmat itu. "Woah, sudah lama aku tak memakan galbitang buatanmu. Ayo ke Jepang dan buatkan galbitang untuk kami!"

"Tentu saja Eommoni, nanti jika ada waktu aku dan Hyun Bin akan kesana." Son Ye Jin menjawab.

"Baiklah, sudahi dulu teleponnya kau harus fokus menyetir. Ku matikan ya?"

"Iya, Eommoni."

Panggilan berakhir. Son Ye Jin tersenyum lagi. Walaupun tak ada yang bisa menggantikan kedua orang tua kandungnya, tapi keberadaan kedua orang tua Hyun Bin juga sama pentingnya. Ia merasa dilindungi, disayang dan juga dianggap layaknya anak sendiri.

***

Pukul 12:10, bel berbunyi. Son Ye Jin tahu siapa yang datang. Dengan perasaan riang, ia membukakan pintu rumahnya. "Selamat datang!"

"Son Ye Jin!" Kimbum yang ada paling depan menyapa Son Ye Jin, di susul dengan Lee Kwangsoo dibelakangnya. "Son Ye Jin!"

"Silahkan masuk!" Son Ye Jin mempersilahkan seluruhnya masuk. Hyun Bin ada di akhir, tersenyum senang dan merentangkan tangannya lebar-lebar supaya Son Ye Jin bisa memeluknya untuk melepas rindu.

Son Ye Jin langsung terjun dalam pelukannya dan memeluk erat tubuh kekar itu. Ia menghirup dalam-dalam aroma parfum milik Hyun Bin yang selalu membuat jantungnya berdebar tanpa irama. "Aaah, aku rindu sekali!"

Hyun Bin memeluk Son Ye Jin dengan erat pula dan mengatakan hal yang sama.

"Ya! Sudah dulu! Bermesraannya nanti saja saat kita pulang!" Junghoon mengajak Hyun Bin dan Son Ye Jin untuk duduk di meja ruang tengah. Personil lain sudah duduk dan menunggu makanannya disajikan oleh Son Ye Jin.

Dark PeonyWhere stories live. Discover now