***
"Sayang, bangun." Son Ye Jin menggoyangkan tubuh Hyun Bin. Gorden kamarnya pun juga sudah dibuka supaya Hyun Bin terbangun karena cahaya pagi yang menyilaukan itu.
"Good Morning." Son Ye Jin tersenyum riang dan menarik Hyun Bin saat melihat pria itu perlahan membuka matanya.
Hyun Bin mendapati wanita yang sangat cantik di depannya dengan kemeja putih dan rambut terurai. Perpaduan kecantikan dan cahaya pagi ini benar-benar sempurna. Hyun Bin ikut tersenyum dan menarik Son Ye Jin supaya wanita itu masuk kedalam rengkuhan dalam tidurnya.
"Good Morning, Sayang!" Hyun Bin memeluk erat Son Ye Jin dan memejamkan matanya lagi.
"Ayo bangun!" Son Ye Jin membalikkan badannya melihat Hyun Bin.
Walau masih bangun tidur, pria itu tetap sempurna.
Hyun Bin tak melepaskan pelukan itu, bahkan semakin mempererat pelukannya. "Aku sudah lama tak seperti ini denganmu." Pria itu tersenyum manis melihat setiap sisi pada wajah wanita yang sebenarnya sangat ia rindukan.
Son Ye Jin membalas "Benar juga, kau sibuk terus."
"Maaf, ya?" Hyun Bin melihat mata Son Ye Jin. Ia membenarkan rambut Son Ye Jin dan tersenyum. "Nanti saat aku sudah sukses, aku janji akan selalu memberikan waktuku untukmu."
"Jangan." Son Ye Jin menolak. "Kau tak perlu membuat janji baru"
Hyun Bin memanyunkan bibirnya. "Kenapa?"
"Tepati dulu janji yang kemarin, 3 tahun yang lalu. Katanya kau mau menjadikanku Nyonya Kim?" Son Ye Jin menagih.
Hyun Bin mencium kening Son Ye Jin. "Sabarlah sedikit lagi, ya?"
'Aku sudah bersabar sejak dahulu' Son Ye Jin menjawab dalam hati.
"Ayo, kau harus mandi! Kau kan ada pemotretan dengan majalah W hari ini!" Son Ye Jin tak membalas permintaan Hyun Bin.
Mendengar hal mengenai pekerjaan, membuat Hyun Bin teringat akan sesuatu. Ia langsung melepaskan pelukan Son Ye Jin begitu saja dan membuat wanita itu terkejut. "Ada apa Hyun Bin?"
Hyun Bin langsung berdiri untuk masuk kamar mandi dan meninggalkan Son Ye Jin. Son Ye Jin lagi-lagi bingung "Sebenarnya apa yang terjadi padanya dari kemarin?"
***
Sore ini, Son Ye Jin bernyanyi di Rumah biru karena ada jamuan camilan sore bersama seluruh Gubernur di Korea Selatan. Son Ye Jin tentunya tampil menawan dengan kecantikan dan suaranya yang merdu sehingga membuat banyak politisi di sana merasa takjub dengan wanita berumur 29 tahun itu.
Tidak ada yang aneh, acara berjalan seperti biasa. Tetapi saat selesai, seorang ajudan Gubernur dari salah satu kota di Korea Selatan bernama Joo Dantae menghampirinya. Pria berpakaian serba hitam itu menghampiri Son Ye Jin saat ia sedang menunggu bus. "Son Ye Jin-ssi?"
"Ya?" Son Ye Jin bertanya. "Dengan siapa?"
"Aku ajudan Gubernur Joo." Ia membungkukkan badannya. "Tuan Joo meminta saya untuk mengantar Nona ke restoran tempat ia makan malam nanti, Tuan Joo ingin membahas sesuatu dengan nona."
Son Ye Jin memundurkan badannya. "Tapi saya belum diberitahu sebelumnya?"
"Tuan Joo terlalu banyak agenda sehingga sibuk, maka dari itu ingin berbicara langsung dengan Nona sekarang."
"Tentang apa?" Son Ye Jin curiga, tapi ia tak bisa menaruh banyak curiga pada pimpinan daerah yang seharusnya terpercaya.
"Pekerjaan untuk Nona, lebih lanjut akan dijelaskan di restoran itu. Mari, Tuan Jo menunggu." Ajudan itu membukakan pintu mobil untuk Son Ye Jin.
YOU ARE READING
Dark Peony
Romance"Mempertahankanmu sama seperti menggenggam sebongkah pasir. Semakin erat, semakin kau pergi." Son Ye Jin tidak pernah menyesal menjadi wanita di balik kesuksesan Hyun Bin, walau pada akhirnya ia hanya menjadi 'sampah' di mata pria tidak tahu teri...