Sandy Baskara, cowok itu diminta untuk mengantar Bulan pulang setiap hari Sabtu. Perlahan tapi pasti, mereka semakin dekat. Namun, siapa sangka kalau Bulan tak akan lagi pulang dengannya setiap Sabtu?
"Jangan baper, ya. Gue gak suka sama Lo. Gue cum...
Baca cerita ini secukupnya, jangan sampai menyita waktu berhargamu. ❤️
If You Are Reading This Story On Any Other Platform OTHER THAN WATTPAD, You Are Using Likely To Be At Risk Of A Malwares Attack. The Original Story Only You Find On Wattpad.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bulan Wibowo
"Seandainya gue boleh, gue mau bilang kalo gue jatuh cinta sama lo. Sayangnya, lo gak bolehin gue jatuh cinta sama lo."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sandy Baskara
"Jangan baper, ya. Gue gak suka sama lo. Gue cuma kasihan aja."
Beberapa tahun sebelumnya...
"Bulaaaannn!!!" Zahra berlari tergopoh-gopoh di sepanjang lorong sekolah yang sepi karena hampir seluruh siswa SMA Taruna berkumpul di lapangan basket sekolah.
Napas Zahra terengah-engah. Ia terus berlari ke ruang ekskul seni lukis. Satu yang ia pikirkan saat ini.
Bulan Wibowo. Sahabatnya.
Gadis jangkung itu melangkah lebar untuk menemui Bulan.
"Bulaaaann!!" Zahra mendorong pintu dua ruang seni lukis yang tertutup dengan kekuatan penuh hingga terbuka sempurna.
Brak!
Bulan yang sedang melukis terkejut saat pintu terbuka dan menghantam dinding.
Hampir saja jantungnya copot karena oknum bernama Zahra.
