Empat Belas

279 52 11
                                    

2022

⚠️ Maaf selama unpublish isinya gak direvisi, gak sempat 🙏




Ini part yang Bulan nyanyi lagu Tiara Andini.

Selamat Membaca ✨














"Bulan, Lo lagi ngelukis siapa?" Hawa, sepupu perempuan Bulan yang selalu datang ke rumah Oma dan Opa setiap hari bersama keluarganya menghampiri Bulan di kamar. Rumah Hawa di sebelah rumah Oma dan Opa.

Bulan bersyukur banget karena ia jadi punya lebih banyak teman selain Oma dan Opa.

Keluarga Mama Bulan juga datang ke rumah Oma dan Opa. Setiap hari minggu mereka datang berkunjung.

Seharusnya Bulan juga bakal datang setiap Minggu ke rumah Oma dan Opa kalau papanya tidak ada masalah dengan keluarga pihak mamanya. Namun, mereka jarang dan hampir tidak pernah berkunjung.

Baru tadi malam Bulan tiba di rumah Oma dan Opa. Barang-barang sudah disusun, dibantu keluarga dan sepupu. Lebih tepatnya Hawa dan kembarannya. Adam.

"Temen," kata Bulan. "Entah kenapa gue malah kepikiran dia," lanjut Bulan.

Hawa mengambil kursi dan duduk di sebelah Bulan. Ia memandangi lukisan Bulan yang masih setengah jadi.

Gadis itu melirik ponsel Bulan yang menampilkan gambar Bulan dan tiga orang di sebelahnya.

Hawa mengambil ponsel dan melihatnya.

"Lo ngelukis cowok ini?" tanya Hawa memastikan.

Bulan mengangguk. "Iya, Wa."

Hawa senyum. "Ganteng, Lan. Pacar Lo?"

Bulan tersenyum geli. "Ganteng sih, tapi nyebelin."

"Pacar?" ulang Hawa.

Bulan tak tahu harus menjawab apa. Pacar pura-pura sih. Dia jawab pacar atau teman ya?

"Pacar."

"Wow. Pantes. Cocok."

Bulan meringis. "Tapi pura-pura doang."

Alis Hawa naik sebelah. "Kok pura-pura?"

Bulan mencari jawaban yang tepat. Ia menurunkan kuasnya sambil berpikir.

"Kenapa ya? Kita pacaran pura-pura karena dulu gue suka sama sahabat gue yang udah pacaran sama si Bintang. Kita lagi makan waktu itu. Terus, crush gue ini bilang kalo rasanya kayak triple date. Eh, terus Bintang bilang, emangnya gue pacaran? Terus ditanya sama crush gue, emangnya gue sama dia pacaran?--" Bulan menunjuk foto Sandy. "--Eh, kita jawab pacaran. Gitu terus dikira pacaran sama orang-orang padahal mah enggak," jelas Bulan.

Hawa manggut-manggut. "Kok bisa pacaran pura-pura?"

Bulan nyengir.

"Entah. Gue juga heran kenapa kami tuh bisa pacaran pura-pura."

Hawa mikir sejenak. "Bentar, ini cowok yang kata Bang Adam suka nganter Lo pulang tiap Sabtu?"

Bulan ngangguk.

"Wih, Lo gak ada rasa gitu, sama dia? Ganteng gini. Kayaknya baik nih, diliat-liat. Cocok banget sama Lo sumpah," kata Hawa.

Bulan garuk-garuk kepala. "Hmm... Gue bingung. Gue suka gak ya, sama dia?"

3. J - ✓ Jangan Baper, Ya!™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang