Lima

348 79 16
                                    

Feb 2022

Selamat Membaca ❤️✨











Bulan sudah bersekolah seperti biasa setelah dirawat dua hari di rumah sakit.

Banyak komentar yang terlontar dari beberapa teman Bulan setelah Bulan izin tidak masuk sekolah selama dua hari.

"Lan, jadi selama ini lo sakit jantung? Kirain anemia makanya sering bolos upacara."

"Iya, nih. Kirain sakit anemia sampe selalu diizinin gak ngapa-ngapain kalo penjaskes," komentar yang lain.

Bulan yang baru melangkah kaki masuk ke dalam kelas cuma melempar senyum. Ia mengangguk.

Teman-temannya yang tidak masuk bagian dari perangkat kelas, yang tidak ikut menjenguk seperti perangkat kelas dari kelas mereka dan kelas lain, mengikuti Bulan dan mengelilingi Bulan di mejanya.

"Kalian kok malah berkerumun gini?" tanya Bulan yang merasa tak nyaman.

Teman-temannya ada yang duduk di atas meja, jongkok di dekat kaki meja, duduk di sebelahnya, dan duduk di kursi depannya.

"Kita pengen tau aja, Lan. Lo sejak kapan sakit? Nurun dari siapa?" tanya mereka.

"Almarhumah Mama Lo sakit jantung, Lan?" tanya yang lain yang tahu bahwa ibu kandung Bulan telah tiada.

Bulan tidak suka ditanyai seperti ini. "Gue sakit dari lama. Awalnya gue ngerasa sakit pas SMP kelas satu. Tapi gak parah, kok. Mama gue sakit lambung bukan jantung."

"Gak parah? Tapi Lo sering ke UKS. Masa sih?"

"Iya, enggak. Doain ya, supaya gue sehat," kata Bulan pelan.

Mereka mengangguk.

"Sayang banget kecantikan Lo ya, Lan. Cantik, tapi Lo penyakitan. Mana sakit jantung, lagi. Kena serangan jantung mati tiba-tiba serem juga," kata yang lain seraya bergidik.

"Iya, sayang banget. Lo jadi gak bisa ngerasain nikmatnya olahraga," imbuh yang lain.

"Iya, tuh. Ibaratnya kalo jantung Lo bisa ngomong, pas Lo olahraga, jantung Lo bakal ngomong gini, 'Lo yang berhenti apa gue yang berhenti'. Ya gak sih?" yang lain berkomentar sambil tersenyum miris.

Bulan cuma senyum menanggapi komentar-komentar mereka.

"Rasanya sakit jantung itu gimana, Lan? Kayak mau mati, gitu? Waktu ditolong Sandy itu jantung Lo rasanya gimana? Sesak? Sampe Lo diangkat sama Sandy."

"Diangkat?" oke, Bulan memang tidak tahu kalau ia diangkat Sandy karena ia keburu pingsan saat Ghea terkejut melihat obat Bulan.

"Iya. Lo dibopong sama dia. Dia sama Ghea lari-larian di koridor sambil teriak-teriak. Macem di film-film, sumpah," kata yang lain mengenang kejadian di hari Senin itu.

"Masa?" Bulan tak percaya. Sandy menggendongnya? Cowok menyebalkan itu?

"Iya. Ya ampun. Satu sekolah gempar. Apalagi Sandy teriak kalo Lo kena serangan jantung karena gue bilang Lo pasti kena serangan jantung. Sumpah, pas lagi khidmat-khidmatnya renungan, mendadak heboh karena Sandy teriak Lo sakit jantung," kata Ghea.

"Wajah Sandy pucet banget. Dia sampe ikut naik ambulan sekolah dan dibolehin sama Guru. Dia takut banget Lo mati. Sepanjang jalan dia berdoa supaya Lo tetap hidup. Dia takut jadi saksi kalo misal hal buruk terjadi," kenang salah ketua PMR yang ikut mengantar Bulan ke rumah sakit itu.

"Rasanya, kalo ingat dia waktu itu setakut itu, gue malah berpikir kalo kalian dua pacaran," lanjut Ghea senyum-senyum.

Yang lain ikut senyum. Apalagi mereka telah mendengar secara detail cerita Ghea.

3. J - ✓ Jangan Baper, Ya!™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang