2. Jingga

383 74 11
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA/SESUDAH☁️

1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE ☁️

Yang silent readers ada masalah apa sih bestie hm? Gemes deh skskksns

Bisa gak jangan siders? Vote sama komen gak susah kan? Sedih banget:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Bisa gak jangan siders? Vote sama komen gak susah kan? Sedih banget:)

Jingga melongo saat membaca balasan dari Biru, "Dasar hati beku, ya Tuhan tolong alihkan perasaan ini kepada kak Gatra saja," pinta Jingga dengan wajah yang di buat sedih dan tangan yang menengadah.

"Sana gih gue sama Cemara setuju kalau lo sama dia. Ketimbang si Biru, gamon sama mantan kok lo perjuangin berat Jing berat," ucap Pelangi.

Jingga terdiam seketika tanpa diminta bayangan tentang dirinya dulu saat PDKT dengan Gatra berputar di kepala cantiknya.

Flashback

"Pulang sama gue ya?"

"Lo gak boleh di kucir rambutnya, gue gak suka leher lo dilihat banyak cowok,"

"Bawa in gue bekal, tapi jangan nasi."

"Pulang sendiri aja kalau gak mau tunggu gue selesai latihan,"

"Ini baru PDKT aja lo udah banyak nge larang nya ya Jingga, ilfil gue."

Flashback off

BRAK!

Jingga menggebrak meja dengan kuat hingga membuat kedua sahabatnya terlonjak kaget, "GAK MAU!"

"Gue gak mau sama kak Gatra yang freak,"

"Lah lo yang do'a tadi, kita berdua cuma bantu Aamiin in aja." ucap Cemara.

Helaan nafas besar terdengar dari gadis itu, rasa sakit di perutnya semakin menjadi. Ini akibat dari semalam belum makan bahkan tadi pagi saat sarapan dirinya tidak sempat karena tidak ingin ditinggal oleh Biru. Tapi tetap saja dirinya ditinggal lelaki itu, ah benar benar menyebalkan dasar tidak berpri-tetangga.

"Sakit banget Jing?" tanya Cemara.

"Banget,"

"Ke UKS aja yuk, lo sih udah tau belum sarapan malah tadi di kantin makan yang pedas. Hobi cari penyakit dasar," omel Pelangi.

Bukan nya menjawa Jingga malah melipatkan tangannya ke atas meja lalu menenggelamkan kepalanya disana, berusaha tidur walau sebentar dan berharap saat bangun rasa sakit di perutnya hilang.

"Muka lo udah pucat itu, jangan tidur disini Jing sakit nanti punggungnya." tegur Cemara.

"Jingga,"

Cemara menepuk-nepuk pelan bahu sahabatnya, "Jingga jangan tidur disini,"

Sabiru DewanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang