07

771 83 1
                                    

Assalamualaikum semua, first of all aku mau bilang cerita ni bakal slow updte.. n mungkin ga selalu updte bukan karna aku fokus ke cerita lain namun aku lagi fokus sama study aku dulu..

Selamat membaca,

Ada banyak kiasan-kiasan yang diberi terdapat satu yang selalu bermain difikirkan seorang protagonis yang dianggap antagonis "Baiknya orang jangan dilihat pada penampilan dan kebaikan yang ditunjukkannya, karna dibelakang kita bisa saja dia merenc...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada banyak kiasan-kiasan yang diberi terdapat satu yang selalu bermain difikirkan seorang protagonis yang dianggap antagonis "Baiknya orang jangan dilihat pada penampilan dan kebaikan yang ditunjukkannya, karna dibelakang kita bisa saja dia merencanakan hal buruk. Lihatlah orang dari akhlaknya yang bisa bersusah saat kita jatuh bukannya tertawa dan melihat kehancuran kita."

Malam ini, semua sudah berada di ruang makan kecuali Jerome dan Fauzan yang masih saja di kamar Fauzan. Ya Jerome lagi berusaha membangunkan bayi gede kesayangannya itu

"Adek bangun dong, kita makan dulu ayo." Ajak Jerome pada Fauzan sambil menoel-noel pipi milik Fauzan

"Ojan ngantuk sana!! Ganggu aja!!" Kata Fauzan sambil menggaruk pipinya dengan pelan

"Hei bangun dulu ayo, mommy tadi bikinin makanan kesukaan kamu lo." Kata Jerome lagi membuatkan kedua mata bulat itu terbuka lebar dan menatap Jerome seperti mendapatkan seguni emas.

"Ayo bang Ojan laper." Kata Fauzan sambil mengelus perutnya layaknya orang kelaperan

Fyi: sebelum semua ini jadi Fauzan selalu dipanggil Ojan oleh keluarga besarnya, bahkan Fauzan itu anak yang sangat menurut dan manja.

"Tadi katanya ganggu." Gerutu Jerome

"Yaudah ayo adek." Kata Jerome namun Fauzan malah merentangkan kedua tangannya seolah ingin digendong. Perlu diberitahu jika tubuh Jerome itu hmm ituloh idaman bagi para pegusti di gelanggang 😂😂😂

Happ

"Adek kok ringan banget? Ga diberi makan ya? Pipinya embul tapi ringan gimana sih?" Kata Jerome kebingungan saat melihat Fauzan yang hanya mengangkat kedua pundaknya layaknya orang tidak tahu apa-apa

"Ojan laper bang." Kata Fauzan. Jarang jarang loh Fauzan mode manja hanya dengan Jerome, Jeremy, tante dan omnya saja membuatkan mode manjanya keluar

(***)

Sesampainya di ruang makan, semua mata terarah pada Jerome dan Fauzan yang digendongan pemuda itu

"Abang kangen Ojan. Kapan abang bakal ngerasain gendong dan manjain Ojan lagi?" Batin seseorang sambil menatap Fauzan dengan mata yang sedikit berair. 

Tidak di pungkir oleh mereka, beberapa dari mereka ada yang merasa iri akan kedekatan Jerome ke Fauzan, dan ada pula yang bahagia karna Fauzan yang dulu udah kembali, mungkin?

"Ojan ayo duduk samping abang Remy." Kata Jeremy namun diberi gelengan oleh Fauzan yang kini mengarah pada Kefand daddy keduanya lebih tepatnya om nya.

"Daddy Kef, Ojan duduk samping daddy ya." Kata Fauzan yang kini sudah mengangkat bangku nya ke samping Kefand.

"Iya boy, sini duduk sama daddy." Kata Kefand

"Udah ayo kita makan!! Udah laper ni dari tadi nunggu Fauzan sama abang Jerome!!" Kata Fian tiba-tiba membuatkan mereka semua menatap Fian

"Memalukan, kemana adab mu apa putra ku tidak mengajar mu tentang adab?" Kata opa Zeus menatap tajam pada Fian yang kini menunduk takut, lebih tepatnya dia mengumpat didalam hati karna ucapan tua bangka itu.

"M-m-maafin Fian op-" ucapan Fian terhenti kala Oma Mawardah bersuara

"Suami saya bukan opa mu, ingat, anak dan mantu saya ga pernah bikin kamu." Kata oma Mawardah membuatkan Alana dan Jerome terkekeh geli mendengarnya

"Hmm mending kita makan sekarang." Kata daddy Edgar dengan nada pelannya

"Hihihi daddy kena mental ya dad?" Kata Fauzan yang sedari tadi sudah makan ayam gorengnya yang di makannya bersama saus tomato. Dan jangan dilupakan bibir dan pipinya udah banyak saus yang bertempelan

INGAT!! FAUZAN LAGI MODE MANJA DAN KEKANAKKAN😭😭

"Lucu" batin mereka kecuali beberapa dari mereka

"Udah-udah mending makan, liat Ojan perut Ojan udah gede tandanya apa dad?!!" Kata Fauzan

"Kenyang." Jawab Edgar

"Hurmm itu Ojan nanya daddy Kefand." Kata Fauzan menunduk. Sementara Edgar dirinya hanya terdiam dan menatap sendu ke anak bungsunya itu

Begitu juga Ana, mommy mana yang sanggup melihat anaknya yang lebih dekat dengan orang lain. Tapi apa mereka ga memikirkan kelakuan mereka dulu sama seperti Fauzan sekarang?!! Jadi impas dong ye kan readers?!!

"Apa Ojan nya daddy ga bisa daddy gapai lagi? Maafin daddy." Batin Edgar

"Mommy sayang sama Ojan, mommy kangen buat main sama Ojan." Batin Ana

"Bahkan adek sangat bahagia sama keluarga om Kefand, sehingga dia kembali mau dipanggil dengan sebutan itu. Abang kangen Ojan." Batin dari ketiga abangnya.. siapa? Tebak lahhh

"Ga lama lagi Fauzan, gue akan rebut segalanya dari lo" batin si lipas kecil😏

"Gilaaa ini ni antagonis sebenar wahhh ini kalau gue bikin cerita wattpad berdasarkan kisah benar seru juga ni, tapi pasti ga banyak yang baca!! Padahal seru!! Ppb dunia real!!" Batin _____😂😂

(TBC)
HAIIII done yaaaa hehehehe vote n comment juga ya bye.

FAUZAN RAHARDIAN||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang