14

699 77 3
                                    

Hallo aku up si Ojan lagi ni, btw makin dekat hari dimana aku harus ambil booster ni hati jadi ga enak bt hahahaha.. serem tapi gapapa pasti okey.. Vote n comment ya.

Malam kali ini terasa begitu dingin, namun tidak membuatkan Fauzan terlena dalam lelapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam kali ini terasa begitu dingin, namun tidak membuatkan Fauzan terlena dalam lelapnya. Dan berakhir dirinya memilih untuk keluar tenda meninggalkan ketiga sahabatnya yang sudah tertidur dengan nyenyak, sejenak dirinya melihat ketiga sahabatnya itu lalu tersenyum kecil.

"Gue pergi dulu ya para anak anjing." Gumam Fauzan terkekeh kecil lalu beranjak keluar dan tidak lupa memakai jacket tebalnya

Disaat dirinya ingin menghampiri unggun api, dirinya tidak sendiri disini tetapi ada seseorang yang juga duduk disana

"Bang Fino," kata Fauzan seadanya

"Hm kenapa? Tumben lo anggap gue abang lo?" Tanya Fino dengan santai tanpa melihat Fauzan

"Emang selama ini, lo pernah anggap gue sebagai adek lo? Enggak kan?" Tanya Fauzan terkekeh kecil sambil menatap unggun api didepannya

"Bang, kita tu layaknya api, angin dan air. Semuanya sama tapi walau sama kita ga akan pernah bersatu layaknya sebuah keluarga yang saling melengkapi."

"Gue pernah ngehalu bang, jika nanti gue mati, gue pengen banget keluarga gue sadar dan sayang kembali ke gue. Terlalu maruk ga sih bang impian gue? Jika kalian nanya cita-cita gue apa? Gue juga ga tau bang, karna di hidup gue tu cuma satu yang gue pengen, apa? Gue pengen kalian kembali ke gue. Sayang gue, anggap gue ada tanpa ada orang lain yang masuk dihidup kita sekeluarga."

"Gue kangen kita dulu, tapi untuk bersama kembali gue terpaksa untuk menjawab dengan gelengan, karna waktu kita ga akan berputar seperti dulu, waktu kita itu akan terus berjalan sehingga abang sadar sebuah hal yang ga akan pernah abang lupa." Tambah Fauzan, terlihat disini Fauzan langsung tidak menangis bahkan saat ini Fauzan hanya tersenyum tipis sesekali menatap abangnya itu

"Maksud lo apa?" Tanya Fino menatap Fauzan dengan tatapan yang sukar untuk dimengerti kan.

"Nanti juga abang bakal tau kok, jaga keluarga kita ya bang jika nanti gue udah lelah. Gue juga manusia biasa, Ojan bukan robot tahan banting dengan semua perilaku lo ke gue. Ojan yang dulu tetap lah dulu, Ojan ga berubah bang tapi kalian berubah. Tapi yaudah gapapa di dunia ini emang dimata kalian Ojan selalu salah."

"Ojam sayang abang, selamat tinggal jaga diri ya." Kata Fauzan tersenyum manis ke Fino

"Nih jaga buat gue." Kata Fauzan memberikan satu boneka kecil yang pernah diberikan Fino kepada dirinya saat kecil dulu.

"Ini kan punya lo." Kata Fino yang hampir tidak ingin menerima boneka kecil itu

"Sebentar lagi juga gue ga perlu lagi boneka itu, jangan ngira gue ga hargai bang. Tapi, sebentar lagi gue emang ga perlu. Gue hanya minta doain gue aja, dimana pun gue berada. Karna gue cuma ilusi dan hanya ada di mimpi lo. Kenapa? Karna lo ga akan pernah gue ada bang. Gue seneng jadi adek lo bang." Kata Fauzan lalu beranjak pergi dari sana sebelumnya,

FAUZAN RAHARDIAN||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang