15

838 82 11
                                    

Assalamualaikum, halo semua.. Fauzan up lagi ni, vote n comment juga ya bye!! Jangan baca doang🤧⚠️⚠️

Keesokan harinya, tepat dimana hari mereka seharusnya berkumpul untuk pulang dari camping perdana sekolah yang di lancarkan oleh pihak sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, tepat dimana hari mereka seharusnya berkumpul untuk pulang dari camping perdana sekolah yang di lancarkan oleh pihak sekolah.

Namun, mereka dikecohkan dengan kehilangan Fauzan yang dikabarkan oleh ketiga sahabat dari Fauzan. Akan tetapi, Fian malah memberitahu mereka bahwa Fauzan memilih untuk pulang pada malam semalam.

Flashback On

"Lo yang terakhir ketemu Fauzan iyakan? Redza bilang ke gue!" Kata Fano ke Fino yang juga ikutan khawatir namun wajahnya tetap santai mengatakan bahwa tiada apa apa yang terjadi pada anak berandalan itu

"Fian ada ketemu sama Fauzan bang Fano, tapi kata Fauzan, dia pengen pulang duluan karena ada urusan mendadak. Mungkin ada acara balapan kali ya?" Kata Fian kepada Fano dengan tatapan polos nya. Dan hal itu tidak langsung dipercayai oleh Fano dan beberapa dari mereka. Namun tidak membuatkan beberapa orang yang lain bergumam kesal karena Fauzan.

"Kalau tau gitu mending gausah dicari!"

"Seperti orang bodoh mencari orang yang tiada disini!"

"Paling sudah berfoya-foya diluar sana!"

"Apa dia ga mikir kalau kita lagi berusaha mencari nya!"

"Anak berandalan ga tau diuntung!! Nyusahin orang aja kerjaannya!"

Mendengar itu, Alarick dan kedua sahabatnya itu lagi langsung saja terbakar hati dan membentak beberapa dari mereka.

"Kalian kalau ngomong yang baik-baik dong! Ga mikir disini juga ada keluarganya!" Kata Syam sambil menunjuk-nunjuk ke arah Fano dan Fino

"Ouh lupa mereka kan ga pernah anggap Fauzan adeknya. Ya maklum ajalah Uda ada adek baru ya gitu. Kayak pepatah habis madu sepah dibuang. Ada yang baru yang lama dibuang." Tambah Syam lagi dengan nada sinisnya dan senyum yang tipis

"Kalau emang dia pengen pulang, dia ga akan bodoh ga minta izin ke gue dan dua sahabat gue lagi! Fauzan ga sebodoh itu buat pulang tanpa transport. Gue rasa lo abang yang bodoh pernah gue ketemu di dunia. Wahai abang abang yang gila hormat, Fauzan Rahardian dia ga berani sendirian di hutan apa lagi buat keluar dari hutan di tengah malam." Kata Satria membuatkan Fano juga langsung berfikir. Memang iya adeknya itu takut sama keadaan hutan apalagi sendirian kenapa dirinya malah lupa fikir Fano.

"Dan satu lagi kalian percaya banget sama ni kelinci beracun? Liat saja pembalasan dari gue dan yang lain. Gue akan bikin lo menderita untuk selamanya ingat itu! Dan untuk lo berdua. Kebahagiaan dari seorang adek kandung datangnya cuma sekali, jika benar kalian tidak mengharapkannya, maka jangan pernah berharap untuk mendapatkannya lagi. Ingat, jika Fauzan udah ketemu dalam kondisi yang ga baik-baik, gue orang pertama yang bakal hancurin hidup lo semua. Apalagi elo babi!!" Marah Alarick tanpa ampun ingin menonjok Fian yang kini berselindung di belakang tubuh Fino.

FAUZAN RAHARDIAN||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang