Extra Chapter

850 63 27
                                    

Hallo semua, vote n comment ya. Terakhir dan ga ada lagi chapter setelahnya. Mungkin ada? Tapi ntahlah😏

 Mungkin ada? Tapi ntahlah😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kringgg kringgg

"Oii bangun bang!!" Teriak Fauzan membangunkan Fino yang sedari tadi belum bangun

"Gue pengen tidur ngantuk!! Diam Fau-" ucapan Fino terhenti dan dirinya langsung duduk dari terbaring ya tadi

"Adek lo? Lo ga mati? Hiksss jangan ninggalin gue lagi dek hikss hikss" tangis Fino memeluk Fauzan

"Kapan gue ninggalin lo bangke?" Kata Fauzan menjitak kepala Fino

"Ya kirain gitu hmm gue mimpi lo ninggalin gue dek." Kata Fino tanpa melepaskan pelukannya dari adeknya itu

"Perginya gue jangan bikin lo seperti ini, gue pergi udah ketentuan Tuhan. Karna dia ga mau lihat sakit disini, bahagia selalu bang. Ikhlasin gue izinin gue pergi jika itu harus. Gue sayang lo kok bang, ya walaupun lo goblok sih tapi gue sayang lo banget bang." Kata Fauzan membalas pelukan Fino

"Iya nanti kalau lo pergi gue janji deh gue ikhlas, gue bakal izinin lo." Ucap Fino mampu membuatkan Fauzan tersenyum manis mendengarkan hal itu

"Gih sana mandi, lo bau banget!!" Kata Fauzan berteriak tepat di telinga Fino

"Ckk!!! Gausah teriak juga dek. Gue ga bau gue pengen sama lo ada dek, gamau kemana-mana ntar lo ninggalin gue. Gue ga mau ditinggal lo lagi." Kata Fino membuatkan Fauzan jengkel

"Mandi lo!!!" Kata Fauzan lagi yang mau tak mau harus diikuti oleh Fino.

"Gue mandi dulu, lo jangan kemana-mana ya dek." Kata Fino lalu beranjak ke kamar mandi yang tersedia di kamarnya.

"Selamat tinggal bang. Bahagia selalu, makasih udah izinin Ojan pergi." Gumam Fauzan bersamaan dengan itu Fauzan pergi bagaikan dibawa angin.

Seketika setelah Fino keluar kamar mandi, bukannya langsung memakai pakaiannya tapi dirinya mencari keberadaan Fauzan

"Adek hiksss adek lo dimana?" Tangis Fino kala tidak bisa mencari keberadaan Fauzan

"Gue udah bilang jangan kemana-mana kok ninggalin gue sih hikss hikss, Lo dimana dek hikss jangan ninggalin gue lagi, gue kesepian hikss." Tangis Fino sambil memeluk boneka kecil milik Fauzan yang selalu di bawanya kemana mana

"Abang?" Panggil seseorang yang diyakini Fino itu adalah Fauzan

"Sini pisaunya." Pinta Fino kala melihat adek yang dicarinya tadi kini memegang pisau siap untuk menusuk jantungnya sendiri

"Lo kan benci gue, lo ga sayang gue. Bahagia disini sama mereka yang lain. Gue ingatkan lagi lo untuk bangun!!" Kata Fauzan yang langsung menusuk jantungnya menggunakan pisau dipegangnya tadi

"NOOOOO!!!!" Teriak Fino yang langsung terbangun dari mimpinya

"Adek? Ojan!!" Panggil Fino lalu keluar dari kamarnya

FAUZAN RAHARDIAN||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang